"Namaku Rosseanè Park, umurku 7 tahun, aku bercita-bercita menjadi seorang guru musik !"
Semburan tawa memenuhi ruangan anak-anak kelas 1 sd ini, menertawakan seorang rosie yang bercita-cita menjadi guru musik,
"Anak miskin sepertimu tidak mungkin jadi guru!" Angela, anak terkaya disekolah ini berucap dengan angkuh,
"Itu benar kau jadi pengamen saja sana" celetuk yang lain, rosie terdiam ia tundukan kepalanya, ini adalah hari pertamanya sekolah namun sudah disambut dengan hinaan.
"Sudah-sudah diam, rosie nah kau duduk lah di bangku samping rio" pak guru menunjuk bangku kosong disamping lelaki manis berwajah dingin ini.
"Baik pak" rosie berucap, ia berjalan untuk duduk dibangku. Ketika ia sudah duduk, dia lirik Rio yang terus diam tanpa expresi kearah depan.
"Hei namaku rosie, kau riokan? " dengan sikap ramah rosie berucap, Rio melirik dengan wajah datarnya, Rio hanya mengangguk lantas kembali melihat arah depan. Ada ukiran senyum dibibir rosie. Setidaknya Rio orang pertama yang tidak menyentak ketika ditanya, meski Rio hanya diam dan mengalihkan pandang,
•
"Anak miskin! Sana kau, jangan duduk disini" rosie berjalan berbalik untuk menjauh dari bangku kantin yang dipenuhi anak orang kaya.
Kenapa teman-temannya begitu tak mau didekatnya? Memangnya apa kesalahan rosie? Ia berjalan dan terdiam ketika ia melihat Rio yang duduk dibawah pohon samping lapangan, beda dengan yang lain, Rio dengan tenang memakan bekal miliknya.
Ada niat untuk mendekati, namun rosie takut Rio juga mengusirnya, jadi ia memutuskan untuk duduk dan makan dibelakang sekolah, tanpa menyadari jika Rio memperhatikan kemana langkah yang rosie ambil.
Didekat gudang sekolah, rosie membuka bekal yang ibu nya beri, hanya 1 lembar roti tawar tanpa ada olesan apapun, dengan senyum rosie memakan roti, meski hambar terasa namun setidaknya roti ini membuat nya bisa menahan lapar.
"Ini untukmu" rosie melirik suara lelaki manis yang memberikan roti berisi daging,
"Rio? Tapi itukan bekalmu, " rosie berdiri dan menolak apa yang Rio beri,
"Tidak apa-apa, aku masih kenyang" rosie tampak terdiam, sejujurnya ia tak bisa tahan untuk tidak menyantap roti isi daging yang begitu menggiurkan.
"Tidak, nanti kau la-"
"Jika begitu ayo makan berdua" Rio segera berucap, membuat rosie hening, rosie perhatikan bagaimana lelaki itu membuka bungkus roti lantas membanginya menjadi 2 bagian,
"Ini makanlah" rosie tersenyum senang, dengan perlahan ia ambil roti itu,
"Te-terima kasih Rio, jika begitu ayo duduk, kita makan bersama" Rio terdiam dan hanya mengangguk,
Hingga keduanya duduk untuk makan bersama. Tidak taukan rosie? Lelaki manis berusia 7 tahun ini tersenyum ketika rosie tak memperhatikan.
¤▪▪▪¤
•
•
•
Rosie memandang sedikit kaget, ketika ia dijemput oleh seseorang yang ia benci, sial. Kenapa pemotretan kali ini harus diantar lelaki sialan? Ia memandamg malas sejenak, lantas tersenyum memaksakan keramahan yang sejujurnya tak ingin ia perlihatkan.
"Ayo rosie masuklah, aku akan mengantarmu hari ini" Rio. Yeah. Anak ini menjadi supir pribadi rosie untuk sehari penuh, itu karna sam selaku manager rosie yang meminta.