"Rosie, mari kita akhiri hubungan ini.""Hm?" Rosie terdiam tak bisa berkata, perkataan yang begitu mengejutkan, membuatnya tak mampu untuk
berucap kenapa?"Aku lelah. Rosie. Hanya aku yang berjuang dalam hubungan ini, hanya aku yang berusaha untuk mempertahankannya, dan kau sedikitpun tak pernah mau ikut berjuang, kau hanya menyuruh tanpa mau menerima. Kau biarkan aku terus berusaha sedang kan kau sendiri menerima orang lain." Rio berucap, ia tatap dalam rosie yang terdiam hening,
"Apa yang harus aku lakukan lagi untuk hubungan ini rosie? Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu mengerti akan segala ketulusanku, aku mencintaimu
rosie. selama ini aku berusaha untuk selalu ada dan membuatmu bahagia, tapi apa yang aku terima? Tak ada rosie. Yang kau pikirkan hanyalah balas dendam." rosie menatap kaget, ketika Rio tau akan balas dendamnya."K-kau tau?"
"Balas dendam. Aku sudah mengetahui semuanya rosie, aku sudah dengar itu semua, kenapa rosie? Katakan padaku dimana letak kesalahanku padamu? Kapan aku menyakitimu kapan aku menghancurkan mu? Bahkan kau tak ingat siapa aku, rosie. Apa sebenci itukah kau dengan masalalu mu hingga kau membuatku sebagai pelampiasan?" Rio berucap, dapat rosie lihat mata berkaca dari lelaki ini,
"Rosie apakah harus kujelaskan siapa aku? Dan jika ku beritahu akankah kau mengingatnya? Rosie banyak
alasan kenapa aku terus diam selama ini, aku tak pernah berani untuk membuatmu mengingatku, aku takut rosie. Aku takut jika aku akan menyakiti dirimu lantas
membuatmu semakin melupakan ku, kau tau? Bahkan saat paman meninggal kau tak mau perduli, membuatku merasakan kesedihan teramat dalam sendiri" rosie lihat bagaimana air mata mengalir menelusuri sela pipi lelaki ini."Kau berniat untuk menghancurkan ku kan? Selamat rosie, kau sudah menghancurkan seluruh hidup dan perasaanku, terima kasih karna kau sudah menyadarkan ku dari kebodohan yang aku lakukan dan
memberiku alasan untuk menghentikan ini semua" Rio dekati rosie yang hanya terus diam, ia keluarkan gantungan yang menjadi awal dan akhir dari semuanya, Rio genggam tangan rosie lantas ia simpan gantungan diatas tangan rosie,"Ini ambilah, aku tak lagi berharap kau mengingatku kembali, namun hanya ini yang bisa aku berikan, Rosie satu hal yang perlu kau tau, Aku tidak pernah membulimu, aku tidak pernah menyakitimu, terlepas kau percaya atau tidak, gantungan ini akan memberimu semua jawaban yang kau butuhkan,"
"Aku sudah menyerah rosie, aku tak ingin lagi berlari untuk meraihmu, maka dari itu, akan kuakhiri semuanya, mulai detik ini aku akan melepaskanmu rosie, dan pergi dari hidupmu, apapun yang kau lakukan aku tak mau lagi perduli, Maaf rosie. Aku mengingkari janjiku. Maafkan aku. Tapi bukan kah ini yang terbaik. Karna dengan begini aku akan terlepas dari rasa sakit yang slalu kau beri." Rio berucap
dengan begitu yakin,ia lepaskan genggaman dari tangan rosie lantas mulai berjalan meninggalkan Rio terdiam disamping rosie, ia dekati telinga gadis ini,"Selamat atas hubungan mu dengan taehyung. Malam Ulang tahunmu sungguh menyenangkan bukan? Aku tak pernah lupa hari ulang tahunmu rosie, bahkan malam dimana kau bercinta dengan taehyung. Aku
melihat itu semua. Wah. Bukan kah kau benar-benar berhasil menghancurkanku rosie? Kau tau. Tak hanya itu,kau pun berhasil membuatku untuk membencimu."Seperti petir yang menyambar, rosie terdiam beku dengan bisikan Rio yang membuatnya tak menyangka, rosie segera bebalik ia lihat lelaki yang pergi meninggalkannya, rosie rasakan air mata yang terjatuh disela pipinya, dengan cepat ia berjalan untuk mengejar Rio.
Rosie berlari keluar dari restoran, lantas ia melirik sepanjang jalan, hingga ia lihat Rio yang pergi menaiki bus, ingin rosie mengejar namun sesak membuatnya tak bisa mengejar,
Rosie, aku mencintaimu...
"Rio..." lirih suara begitu terdengar memilukan,
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Silent[END]
Подростковая литература[Chaerio] Ketika diam membuat hampa keadaan