Kriinngg..
" Berisik, matikan alarmnya" gumam Jungwoo dengan kedua mata yang masih terpejam karena merasa tidur nyenyaknya terganggu.
Lengan panjang Lucas segera mencari ponselnya yang berdering di atas nakas. Tangannya telah berhasil menggenggam ponsel itu, dengan mata yang setengah terbuka dia segera mematikan alarm yang mengusik paginya.
Suasana kamar kembali sunyi, Lucas melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu mengingat dia masih mengantuk dan baru bisa memejamkan matanya pukul 04.00 tadi.
Pemuda Wong itu kembali meletakkan kepalanya di tempat yang membuat tidurnya sangat nyenyak dini hari tadi, ceruk leher Jungwoo.
Lucas mengusakkan hidung mancungnya di antara perpotongan leher Jungwoo yang mengeluarkan aroma memabukkan sekaligus menenangkan baginya.
" Eung.. Geli" gumam Jungwoo akibat perlakuan Lucas. Namun bukannya menjauhkan kepala pemuda tampan itu dari lehernya, Jungwoo malah semakin mendekap erat kepala Lucas dan menjambak rambutnya seolah menikmati perlakuan tersebut.
Dengan mata yang masih terpejam, Lucas tentu saja semakin semangat menempelkan hidung dan bibirnya pada leher pemuda Kim itu. Dia mendaratkan kecupan-kecupan kecil pada leher putih bersih itu.
" Aahh.. Geli, hentikan.. " kali ini Jungwoo mulai merasa terganggu, dia sungguh tidak nyaman karena gerakan pada lehernya yang semakin membuat tubuhnya bergetar, perutnya terasa seperti diaduk-aduk, dan nafasnya mulai memburu.
" Akkhh.. " Jungwoo mulai terpekik dan menggigit bibir bawahnya ketika Lucas mulai mengigit dan menghisap kulit lehernya. Kedua matanya seketika itu terbuka dengan sempurna walau otaknya belum sempat mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi padanya saat ini.
Lucas yang masih terpejam dan menikmati kelembutan kulit leher Jungwoo, lalu menggerakkan tangannya masuk ke dalam hoodie yang Jungwoo kenakan dan membelai perutnya sensual.
Jungwoo yang perlahan mulai mengumpulkan kesadarannya setelah bangun tidur kembali terkesiap ketika merasakan lehernya terasa basah dan sedikit perih, selain itu ada tangan yang merayap ditubuhnya hendak menuju dadanya.
Dengan reflek Jungwoo memegang dan menahan tangan Lucas, sedangkan tangan kirinya menarik kasar rambut Lucas yang sedang menikmati lehernya agar menjauh.
Setelah memastikan siapa pelaku yang melecehkannya, emosi Jungwoo seketika memuncak.
" APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN PADAKU, LUCAS WONG?!?"
Jungwoo berteriak dengan kencang, tangan kanannya yang sudah melepaskan cekalannya pada tangan Lucas melayangkan sebuah pukulan pada wajah tampannya dan tak lupa dia juga menendang tubuh pemuda Wong itu hingga jatuh terjengkang dari atas tempat tidur hingga jatuh ke lantai dengan keras.BUGH
DUGH
" ARGHH!!!"
" Brengsek, apa yang sudah kau lakukan, bodoh?!?" teriak Lucas karena merasa kesakitan pada punggung dan bokongnya yang sukses menyentuh lantai dengan keras. Wajahnya juga terasa berdenyut sakit akibat pukulan Jungwoo tadi.
" Harusnya aku yang bertanya seperti itu, APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADAKU?!?" teriak Jungwoo dengan mata yang mulai berkaca-kaca dan menarik bedcover untuk menutupi tubuhnya.
Air mata Jungwoo mulai jatuh berlomba-lomba membasahi wajahnya. Ia merasa kotor, merasa terhina dan hancur. Dia sungguh tidak menyangka kalau hal seperti ini akan terjadi padanya. Terbangun di dalam kamar yang bukan miliknya dan tidur seranjang dengan orang lain yang bukan kekasihnya dan..dan..
