20

1.5K 138 86
                                    

Maafkan diriku yang penuh kekurangan ini. You're Mine word-nya bisa lebih dari 5K, makanya aku selalu muter otak buat mikirin kata-kata sama jalan ceritanya. Ada yang harus ditambahin, ada juga yang harus dikurangi. Jadi mohon pengertiannya.

Pandemi belum berakhir dan semoga cepat berakhir, jadi selalu jaga kesehatan ya.

Btw maaf udah telat publish dari waktu yang udah aku janjikan kemaren. Harap dimaklumi kalau ada typo. And thanks udah setia sama work ini, lopiyuuuu ❤❤



















Mark mengambil acak salah satu kunci mobil yang berada di atas meja khusus yang ada di dalam kamarnya.




Pikirannya kacau sejak beberapa jam yang lalu hingga membuatnya ingin segera keluar dari rumah untuk mencari udara segar.

Saat melangkahkan kakinya menuruni tangga, bisa ia dengar tangisan pilu ibunya dari arah kamar utama milik kedua orangtuanya.

Sedangkan di ruang keluarga, tampak ayahnya yang sedang duduk termenung dengan ditemani beberapa botol minuman dengan alkohol berkadar tinggi yang berada di atas meja.

Mark tidak ingin menghentikan apa yang kedua orangtuanya lakukan. Ia tahu, mereka bukan lagi anak kecil atau sepasang muda-mudi yang sedang mengalami permasalahan asmara, jadi sebisa mungkin Mark ingin memberi kedua orangtuanya waktu untuk memikirkan semuanya dan mencari sendiri jalan keluar yang terbaik.

Pemuda Lee itu segera mengendarai mobilnya keluar dari halaman rumahnya dengan kecepatan sedang. Ia tidak tahu hendak menuju kemana, yang terpenting saat ini dirinya keluar dari rumah untuk menenangkan pikirannya.

Mark melirik sekilas ke arah jam digital yang ada pada dashboard mobilnya , waktu sudah pukul 23.30 malam rupanya.

" Kau ada dimana? Apa kau sudah tidur? Ayo kita bertemu, akan ku kirim lokasinya."

Mark menghubungi seseorang untuk ia ajak bertemu. Setelah mengirim lokasi tempat yang telah dia tentukan, pemuda itu memacu kuda besinya dengan kecepatan lumayan kencang.






.
.









Mark meneguk sekaleng bir dengan kadar alkohol rendah untuk sekedar menghangatkan tubuhnya dari hebusan angin dini hari yang menusuk hingga ke tulang.






Di kaleng ke 3 yang ia minum, tiba-tiba sebuah mobil mewah milik seseorang terparkir di sebelah mobilnya.





" Kau sudah lama menunggu?" tanya orang itu yang tak lain adalah Jeno.


" Tidak terlalu lama hingga membuatku menghabiskan hampir 1 pak rokok dan hampir 3 kaleng minuman." sindir Mark sambil memandang ke bawah dimana sisa putung rokok dan beberapa kaleng minuman bekasnya berada.



Jeno hanya menanggapi sindiran sahabatnya itu dengan tertawa lirih.

Pemuda itu lalu berdiri mengambil posisi di sebelah Mark, lalu memilih menduduki kap mobil sahabatnya itu sambil membuka satu kaleng minuman yang ada disana.

" Bagaimana situasi di rumahmu?"

" Kacau. Entahlah, ibuku mungkin akan melayangkan gugatan cerai untuk ayahku atau bagaimana, aku tidak tahu."



You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang