" Apa kau sudah merasa lebih baik?" Taeyong bertanya pada Lucas yang saat ini sedang duduk di meja makan.
Pamannya itu saat ini tengah menyiapkan makanan yang dibelinya tadi untuk makan malam mereka.
" Akhh.." suara ringisan keluar dari bibir Lucas saat tangan kanannya berusaha menggenggam sendok.
" Oww..Apa itu benar-benar sakit?"
" Kau mau tahu rasanya seperti apa? Sekarang coba saja hantamkan tanganmu pada meja makan ini sampai hancur." jawab Lucas dengan ketus.
" Tidak, terima kasih. Lagi pula kenapa kau bodoh sekali menyakiti diri sendiri?" sindir Taeyong.
" Berkacalah sebelum menghinaku, Lee Taeyong. Kau juga sama bodohnya denganku."
Kali ini Taeyong tidak bisa membalas apa yang dikatakan oleh Lucas. Pemuda itu benar, dia memang bodoh.
" Bisa kau ceritakan kenapa kau melakukan semua ini?" tanya Taeyong kemudian setelah mereka berdua menyelesaikan makan malam.
" Hah, entah aku harus bercerita dari mana."
Lucas meletakkan gelas air putihnya lalu menyandarkan punggungnya pada kursi.
Tak lama kemudian, Lucas mulai menceritakan semuanya. Awal pertemuannya dengan Jungwoo, serta berbuatan bejat apa yang sudah ia lalukan padanya.
Pemuda tampan itu bercerita sambil berlinang air mata, sesuatu yang tak pernah Taeyong lihat sejak terakhir kali mereka memasuki taman kanak-kanak. Saat ibunya, Angela, pergi meninggalkan rumah di depan matanya dengan sebuah bekas tamparan di pipi dan juga luka robek di bibirnya.
" Aku benar-benar brengsek, Taeyong. Aku tak ubahnya ayahku yang sudah menyakiti ibuku dan membuatnya pergi meninggalkanku. Bahkan bisa dibilang aku lebih parah dari dia." ucap Lucas di sela isak tangisnya.
" Apa kau tidak ada keinginan untuk menemuinya dan meminta maaf?" tanya Taeyong, hati-hati.
" Aku takut. Aku takut dia tidak mau bertemu lagi denganku dan tidak mau memaafkan apa yang sudah aku lakukan padanya."
Untuk beberapa saat, baik Lucas maupun Taeyong hanya bisa diam merenung dengan pikiran mereka masing-masing.
" Lucas, apa-... Apa kau menyukai Jungwoo?" tanya Taeyong sambil memandang ke arah mata sang keponakan yang saat ini tengah melihat ke arahnya setelah mendapat pertanyaan seperti itu.
" Tidak!" jawab Lucas dengan wajah penuh keyakinan.
" Kau-..."
" Aku tidak menyukainya. Tapi aku mencintainya."
Mendengar apa yang Lucas katakan, Taeyong pun menghampiri Lucas dan memeluknya erat karena saat ini pemuda Wong itu kembali menitikkan airmatanya.
" Aku senang karena akhirnya kau merasakan yang namanya jatuh cinta. Tapi aku juga sedih karena kau baru menyadari perasaanmu pada orang yang salah dan di saat yang tidak tepat." tanpa terasa Taeyong pun ikut meneteskan airmatanya, " Yakinlah kalau semua akan baik-baik saja Lucas. Lagi pula tidak semua cinta pertama itu berakhir sesuai dengan harapan kita. Perihal Jungwoo memaafkanmu atau tidak, kita lihat saja nanti."
~^^~
" Good morning, babe." sapa Jaehyun pada Jungwoo yang tengah berdiri di balkon kamarnya.