"Jika usahamu gagal, cobalah sekali lagi, karena yang Tuhan inginkan seberapa kuat pertahananmu bukan seberapa hebat pencapaianmu."
***
Seperti biasa upacara bendera tidak pernah absen digelar pada hari senin. Seluruh murid serta para dewan guru berbaris rapi dihalaman yang telah ditentukan.
Awalnya upacara berjalan dengan lancar, namun ketika pembacaan Pancasila di laksanakan semua pandangan murid pada teralihkan ke belakang barisan sebelah barat.
Ada seorang siswa tengah dihajar habis-habisan oleh siswa lawannya.
Para guru yang juga melihat kejadian itu langsung melerainya.
***
Di ruang uks. Seorang gadis tengah mengobati orang didepannya dengan penuh kecemasan.
"Kamu kenapa bisa berkelahi sih?"
"Dia punya dendam sama aku, makannya dia hajar aku."
"Dan kamu diam gitu aja?"
Mars meringis menahan rasa sakit ketika Venus mengobati luka di area wajahnya yang memar.
"Kalau aku ngelawan, nanti dikiranya sok jagoan."
Venus menghembuskan nafasnya sejenak. Selain ngeselin cowok didepannya ini baperan banget.
Memang hari sebelumnya Venus pernah menegurnya. Tapi bukan berarti teguran Venus mengharuskannya menjadi seperti ini.
"Kamu bisa menghindar, kan?"
"Aku nggak mau disangka pengecut," jawab Mars.
"Daripada kamu luka kayak gini?"
"Bagus dong."
Venus langsung menghentikan aktivitas mengobatinya.
"Kok bagus?"
"Karena aku pasti diobati dengan penuh kasih sayang sama kamu."
Mars tersenyum tanpa dosa melihat
Mata Venus yang mulai rolling eyes."Kalau seandainya aku nggak mau ngobatin kamu gimana?"
"Ya nggak gimana-gimana, mungkin aku bakalan hajar dia balik."
"Kenapa di hajar balik?"
"Ya karena dia udah buat aku babak belur, ditambah lagi aku nggak dapat pengobatan kasih sayang dari kamu."
Venus hanya merespon dengan menggelengkan kepalanya tidak habis pikir mendengar ucapan Mars yang semakin ngaco.
***
"Sejak kapan kamu suka sama orang itu?" tanya Mars pada Venus yang berada disampingnya.
Mata Venus yang mulanya menatap lurus kearah sudut kantin, kini beralih memandang kearah pemuda sampingnya.
"Eh, e-enggak, aku nggak s-suka sama dia," jawab Venus terbata-bata.
Jantungnya tak henti berdetak ketika Mars melontarkan pertanyaan semacam itu padanya. Pasalnya Venus tidak tahu jika sedaritadi Mars sedang memperhatikan gerak-geriknya.
Venus membatin, semoga saja Mars tidak salah sangka tentang dirinya yang diam-diam memandang Langit tengah makan di bangku sudut kantin bersama Bulan.
Bulan dipulangkan dari rumah sakit dua minggu lalu. Meskipun penyakitnya belum sembuh total, cewek itu tidak mau berlama-lama di ruangan penuh bau obat-obatan itu. Hampir seminggu sekali Bulan selalu check up bahkan juga sering melakukan kemoterapi dirumah sakit. Tapi entah kenapa waktu lalu sakitnya kambuh terlalu parah, hingga membuatnya terpaksa rawat inap dirumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mars
Teen FictionMars "Ibarat dalam susunan tata surya, Mars ingin selalu berada didekat Venus namun Bumi selalu menghalanginya." _________________________________ Mars menyukai Venus! tetapi tak pernah disangka bahwa Venus justru menyukai Langit, yakni sahabat dari...