6. diantar pulang

16 0 0
                                    

"Mencintai itu gampang, namun ingin dicintai oleh orang yang tidak mencintai kita itu butuh waktu yang lumayan panjang."

***

Mars terduduk malas diluar tempat ekstrakulikuler modelling. Keliling koridor sekolah jauh lebih baik menurutnya daripada menunggu gadis yang super lama nggak kelar-kelar dari ekskulnya.

Siapa lagi jika bukan Yura. Selain ahli di bidang Biologi. Cewek itu juga tengah menjadi ketua Modelling di sekolah.

Sepersekian detik kemudian tubuh Mars seperti tersengat listrik bertegangan 100 Volt, saat ekor matanya tak sengaja melihat seorang gadis yang tengah berjalan menuju ke area parkiran.

"Hay bintang kejora."

Bintang kejora sendiri adalah sebutan dari planet Venus diluar angkasa.

Entah kenapa Bintang Kejora sangat cocok untuk memanggil gadis bernama Venus itu.

Venus mendadak menghentikan langkahnya ketika tiba-tiba ada pemuda beraroma pomade menghalangi jalannya.

"Kamu lagi, bisa nggak sih kamu nggak muncul dihadapan aku satu hari aja."

"Emang wajahku ngebosenin ya?" Mars menekuk bibir bawahnya rengus.

Selesai dari ekskulnya. Yura segera keluar, karena tidak enak membuat Mars terlalu lama menunggunya.

Ketika ia telah berada diluar. Saat itu juga dirinya melihat Mars berlari seperti tengah mengejar seseorang.

Yura melirik ke arah dimana Mars menuju. Ternyata pemuda itu bertemu dengan seorang gadis di tempat parkiran.

Yura langsung menghampiri mereka.

"Apa cewek ini yang lo maksud kemarin?"

Yura menatap Venus sekilas lalu beralih menatap ke arah Mars kembali.

"Iya. Gimana? cantik kan?" Mars mendekatkan mulutnya ke arah telinga Yura.

"Cantikan juga gue," ujar Yura dengan penuh percaya diri.

Mars terkekeh seraya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Lagian lo ngapain berduaan sama dia disini. Padahal gue kan minta lo nungguin gue disana."

Telunjuk Yura menuju pada tempat yang Mars duduki beberapa detik lalu.

"Suka-suka gue lah, daripada gue nunggu lo sampe garing disana mending gue disini bareng Venus. Iya nggak nus?"

Mars menatap ke arah Venus. Alisnya mulai dinaikkan dua kali. Berharap Venus juga ikut berkomentar.

"Kenapa jadi nanya ke aku?" Venus menatap Mars dengan berkerut dahi.

Yura memutar bola matanya jengah.
"Mars ayo kita balik."

Yura mulai meraih lengan Mars. Namun pegangannya tidak berselang lama karena suara dari arah tempat ekskul modelling tiba-tiba memanggil namanya.

"Lo tunggu sini dulu."

Mars melirik ke arah Yura yang kembali menuju ke arah ekskulnya, sesaat kemudian ia menaik turunkan tangan kirinya yang mengepal dengan penuh kebanggaan.

Mars hendak ingin melontarkan pertanyaan pada Venus yang masih berada disana namun suara dering ponsel milik gadis itu membuat Mars mengurungkan niatnya.

Venus langsung mengambil ponselnya dari saku.

Ada notif panggilan dari Langit.
Venus langsung mengangkat dan melangkah menjauh darisana.

MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang