10.alat Lukis

141 19 5
                                    

Follow Ig: gabymaloetta  jamin follbek 100%
Matahari pagi menerpa seisi kamar drasya, pagi ini mau adiknya ataupun mamanya tidak ada yang membangunkannya, yahh, karena hari ini adalah hari merah?, libur?
Mata drasya Langsung terbuka segar, dan segera bersiap siap untuk pergi.

Setelah siap siap, dan selesai makan drasya pun berpamitan dengan mamanya , kecuali pada darren dan papanya
"mah, si darren mana? "
" ohh itu adek kamu pergi kerumah temenya"
"oohh, yaudah aku mau pergi dulu"
Berjalan menjauhi elina. Pikir drasya, "paling sipapa nganter darren" pikirnya.
"kamu naik apa dra, perginya? "
" motor lah mah" sambil menguyah roti.
"tapi motor kamu dibawa sama darren" cengengesan elina. Seketika langkah drasya terhenti, kuyahannya pun terhenti.
"APA? "teriaknya kaget
" ihh, kok mama ijinin, trus kok gak. Minta ijin ke aku dulu, trus kan dia masih smp emang boleh bawa motor?, trus kok papa bukannya nganterin dia aj-?!,*tiba tiba nada suara drasya turun, baru sadar sedari tadi tak ada sosok papa nya*, ohh iya mah, klo gitu papa kemana? "

" hm, itu papa ada meeting sama client tadi pagi Langsung berangkat, nah makanya mama izinin Darren bawa motor, udah kamu naik angkot aja" drasya menghembuskan nafas kesal.
Dan pergi setelah menyalami elina, dengan bibir monyong.

Ting...
Bunyi notif handphone drasya, hanya notif wa, notif wa dari alan, mata drasya membulat, notif wa dari alan?!, dari alan?!, alan?!

Alan:dra save, alan

Drasya: okee
Mereka mengakhiri chat begitu, padahal drasya mengharap lebih. Mengharap lebih?, memangnya untuk apa?

Drasya pun melanjutkan perjalanan petualangannya.
-
-
-
-
-
-
-
"huh, bagus bagus banget sih bukunya, pengen beli semua" tangan drasya memegang 3 buku sekaligus. Yah dia sangat suka ke toko buku, dan satu lagi tujuannya, yap dia ingin membeli kanvas, beserta seperangkat
Lukisnya.

Tiba tiba mata drasya menangkap sosok alan,

"lo juga suka baca buku? " tanya drasya yang sudah berdiri disamping alan.

" hm" alan yang tengah sibuk memilah buku terkejut akan kehadiran drasya.

Saat alan sudah memilih sebuah Komik, "jangan yang itu lan, itu ga seru" alan memperhatikan buku itu.
Dia pun meletakkan kembali ketempat asalnya.
"trus yang mana? " tanya alan datar.
" hmmm, yang ini nih seru" mengambil sebuah komik dan memberikannya pada alan.
Alan pun menerimanya,
"lo suka komik yah? "
" hm"
"suka komik yang action yah? "
" hm" drasya sangat kesal, karena alan hanya berdeham dari tadi.

"klo komik romance suka gak? "
" hm" wajah drasya penuh emosi,

"hm, hmm hmm hm hmm hemm? "
Saking kesalnya drasya, diapun mengganti kalimat nya menjadi dehaman.
Haha , alan tertawa geli, melihat kelakuan drasya,
" ketawa lagi lo?! " alis drasya terangkat satu.
" haha, kocak lo" masih belum selesai tertawa.
"yeh, lagi lo, gue tanya jawabannya 'hm' mulu! " cemberut bibir drasya.
" iya" raut wajahnya kembali datar.
Alan pun kembali memilih milih buku. Drasya sedari tadi memperhatikan alan, tentang tawaan geli tadi "ya Tuhan, tadi siapa yang barusan ketawa? Gantengnya minta diculik" batin drasya, bibirnya masih tersenyum malu.
Tanpa disadar alan pergi menjauh dari drasya, "lan tunggu lo mau kemana?" alan tak menghenTikan langkahnya, ia tetap berjalan menuju kasir. Drasya mengejarnya, "lo mau kekasir?, sama gue juga" gadis itu sudah menyamai langkah alan.
~
~
~
"oiya lan, nih" menyodorkan sebuah kunci. "kunci apa?" tatapan alan sinis.
"kunci pavilion"
Dengan senang hati alan menerimanya. "habis ini lo mau kemana?"
"gue mau beli alat lukis dulu" mata alan berbinar, "gue ikut" semangat 45 nya menyala.
Drasya terkekeh melihat itu, "klo udah soal gambar semangat banget lo"
"hm" menunjukan senyum tipis.
Mereka berdua sibuk memilah kanvas serta cat air, brush pen dan masih banyak lagi.
"gue aja yang bayar" ujar alan,
"ga usah gue ada duit kok" drasya pun mengecek dompet biru toskanya, dan ternyata tak ada uang seperserpun, yap, dia lupa mengambil uang dari atm. Uang cash nya sudah habis untuk membeli buku-buku tadi, drasya tersenyum malu, "hehe, gue lupa ngambil uang lagi di atm" tanpa banyak bicara lagi alan Langsung membawa semua barang yang dipilih dirinya dan juga drasya, kekasir.
Drasya melotot, dan mencoba mengejar alan, yah terlanjur alan sudah sampai didepan kasir.

Tentang Kita[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang