17. Kecelakaan

92 14 1
                                    

Aku bergegas kerumah sakit, mengambil waist bag biru donker ku. Tak lupa menutup jendela kamarku yang menganga lebar.

tangan ku yang tadinya ingin menarik gorden. Tiba tiba terhenti akan pandangan ku.
Aku melihat seseorang. Seperti tak asing. NAmun aku tak dapat melihatnya dengan jelas, gelap sekali tak terlihat. Tapi aku dapat melihatnya sedikit sekalipun tak jelas, aku merasakan sesuatu dipikiran ku,orang itu juga memandang ku, matanya!! seseorang yang tidak asing lagi, tapi siapa?
....

Pikiran ku kembali Memikirkan alan. Langsung aku bergegas, memberitahu kedua orang tua ku meminta izin mereka.

Aku mengendarai motor ku melewati gelap nya malam.

Tak sampai satu jam, aku sampai dirumah sakit roselia.
Aku bertanya pada receptionist dimana kamar alan.

Setelah itu menuju kamar-041,mata ku mulai berkaca tak berdaya melihat sosok yang ku cintai terbaring lemah.

Gerald mengelus pundak ku, juga reno yang ikut menenangkan ku.

"apa, apa yang terjadi? " mata ku sangat berat sesak dengan air mata.

" alan kecelakaan, dra sabar dra yang kuat!! " ucap reno sambil merangkul pundak ku.

" kecelakaan gimana? Dimana?!!, hiks" aku tak kuat air mata ku pun terjatuh deras sekali. Sesak, nafas ku sesak. Tak berdaya.

"motor nya menghantam pohon Besar" perjelas gerald.

Mendengar Penjelasan itu
Aku terjatuh ke dingin nya lantai malam itu.
Gak drasya gak boleh lemah, gue harus kuat!!.

Tak lama aku menangisi alan,dokter keluar dari ruangan alan.
Aku menyampar dokter tersebut dengan risau sekaligus takut.

"apa kalian Anggota keluarganya? " tabya dokter itu. Kami bertiga sempat terdiam. Lantas alan punya siapa?

Tidak tidak, alan punya kami semua!!

"saya sepupu nya dok" ucap reno.

Dokter itu menghembuskan nafas panjang " pasien mengalami patah tulang yang tidak terlalu parah pada bagian lengan kanannya, dan kami sudah melakukan operasi jadi kini kondisi sudah lumayan membaik,sekalipun tadi kondisi pasien sempat melemah bahkan kritis. Luka di kepala bagian depan juga cukup parah, namun operasi kami berhasil, jadi kondisi pasien telah membaik" jelas dokter itu kami pun mengerti, lalu dokter meninggalkan kami. Aku Langsung masuk keruangan alan, tempat dimana alan kini terbaring.
Dan yah kecelakaan itu membuat tangan kanan alan di gypsum dan perban melingkar di kepalanya.

AUTHOR POV

*Di luar ruangan

"gue tau harus ngasih tau kesiapa! " ucap reno. Dia pun membuka ponsel nya dan menelepon seseorang.

" halo tante" ucap reno

"oh iya reno ada apa? " tanya riani, adik dari mama nya alan. Yah setidak nya alan masih punya tante nya. Karena papa alan adalah anak tunggal, sedangkan kedua nenek dan kakek nya alan, mau dari mama nya atau pun papa nya sudah meninggal. Yang alan punya hanya tante riani. Dia sangat sibuk, dia bekerja di luar negeri sebagai designer ternama

"alan tan"

"alan kenapa?! " nada suaranya mulai berubah khawatir.

" alan kecelakaan tan"

"tante pesen tiket pulang malam ini, kamu tolong jaga alan yah sampai tante datang"

*diruang rawat alan

DRASYA POV

"lo kenapa? " tanya ku, aku rasa aku sudah gila, hanya dengan melihat alan terbaring seperti sekarang sudah membuat jalan pikiran ku mengacau.

Tentang Kita[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang