Rere sedang asik memanjakan diri di salon langganan dari uang hasil malak pada abangnya. Rere punya pandangan penting mengenai kecantikan. Menurutnya, kecantikam itu harus dijaga, dirawat, dihias, dan di-di yang lainnya apabila dijabarkan tidak akan habis satu halaman.
Mempercantik kali ini Rere tidak ditemani Anya si kembar siamnya. Anak itu sedang sibuk katanya waktu di telepon satu jam yang lalu. Anya sedang mengelola bisnis barunya sebagai perancang busana. Meski Anya bukan lulusan di bidang desain, namun rupanya bakat itu yang kini tengah ia geluti. Sebagai mahasiswa dengan title Sarjana Ilmu Komunikasi, bidang yang Anya tekuni dengan ilmu yang gadis itu emban semasa kuliah dulu agaknya bertolak belakang.
Lupakan tentang Anya yang kini sibuk dengan bisnisnya. Mari sejenak melihat Rere. Sama-sama bernaung di almamater yang sama, lulus di tahun yang sama, dan jurusan yang diambil sama pula, tidak membuat Rere tergerak hatinya untuk mengikuti jejak sang sahabat untuk merintis usahanya sendiri. Rere lebih senang berpangku tangan. Menerima sodoran uang dari kakak atau ayahnya yang banting tulang mencari nafkah. Lalu dipakainya untuk shoping, hang out bersama Anya, dan memanjakan perutnya sampai kembung.
Jejeritan sang ibu kala Rere pulang membawa belanjaan sudah bukan hal yang baru di telinganya. Tenang saja, Rere sudah kebal dengan suara Ibu yang melengking memarahinya tiap kali menerima kucuran dana dari dua lelaki tersayangnya.
Relax, dulu. Urusan ibu belakangan. Batinnya mengingatkan.
Rambut sebahunya sedang dikeramas oleh mbak-mbak yang menolak dipanggil mas padahal bentukannya tidak dapat ditipu. Tapi, ya sudah, demi kenyamanan bersama Rere akhirnya bersedia memanggil 'mbak'. Mau bagaimana lagi, kan?
"Say, rambut yey butek amat sih, belum dikeramas berapa purnama ini?" si mbak jadi-jadian yang memperkenalkan diri sebagai Mawar Merah Berduri itu sudah menanyai hal-hal yang membuat Rere tersinggung semenjak datang ke salon yang baru pertama kali Rere injak keramiknya. Mau putar haluan keburu tanggung sudah bayar biaya paket yang ia ambil. Lagi diskon soalnya, jiwa realistisnya tidak bisa menolak itu.
"Kepo banget, sih, si masnya udah deh, kerja yang bener." Rere mengembalikan atensi pada akun sesemantan yang kalo di stalk kok tambah ganteng.
"Aawww! Rambut saya jangan ditarik-tarik dong. Ini rambut, ya, bukan tali jemuran!"
Si Mawar Merah Berduri tersinggung sebab dipanggil mas. Ia menghentakkan kakinya kesal. Kurang apalagi coba ia? Body aduhai, dandanan ulala bak princess versi jelata, kejantanan—maksudnya, keperempuanannya tidak perlu dipertanyakan lagi kalau dari akar rambut sampai telapak kaki yang ia kenakan semuanya aksesoris perempuan.
Jadi apa hal yang membuat si perempuan berambut gimbal ini manggilnya dengan panggilan hina tersebut?
Tak sudi lah eyke. Sudah dandan syantik ngalahain Maudy Ayundong masih saja salah panggil. Kejam!
"Santai sist, gak usah masalah rumah tangga dibawa ke tempat kerja. Runyam yang ada." Rere berusaha membesarkan hati si masnya, bukan apa, rambutnya sedang berada di ujung tanduk kalau Rere coba-coba cari perkara. Bukan hanya ditarik nanti, yang ada rambut Rere dicabut sampai ke akarnya. Ngeri, bos!
Gerakan tangan lentik itu mulai kembali ke tempo semula. Memijat kepala Rere dengan sewajarnya. "Ih, yey kok tau eyke lagi berantem sama si Sugar Honey Hot Papa? Yey punya ilmu menerawang, ya?" Bisik manja terselip nada bariton itu amat mengganggu di kuping Rere hingga menimbulkan bunyi nging seketika.
"Bukan. Tadi iseng aja nebak." Jari Rere mengusap telinga kanannya yang habis dibisiki sesembak jejadian.
"Eyke tuh lagi kesel ma dese, masa eyke gak boleh disuruh kerja? Katanya, kodrat wanita itu di rumah, ngurus rumah tangga. Padahal eyke tuh gak bisa diem orangnya. Eyke mo jadi wanita karier, gitu. Tapi dese maksa eyke mulu, eyke kan jadi kesel juga marah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Mate
ChickLitKamu jomblo? Korban gagal move on? Punya ibu yang cerewetnya minta ampun karena lihat anak tetangga udah pada gendong bayi? Oh ... betapa ngenesnya hidupmu! Redeisha Gifani harus mengalami itu semua. Sudah jomblo, setiap ada pertemuan keluarga yang...