"Kau masak apa hari ini?" tanya Yoongi sambil menarik kursi meja makan
"Maaf, kulkasmu sudah kosong. Jadi aku hanya memasak telur gulung, nasi, dan kimchi saja" Hyoora masih sibuk dengan kegiatannya mencuci alat masak yang ia pakai tadi
"Aku tidak masalah dengan itu, bahkan jika hanya ada nasi dan garam, aku tidak keberatan. Selama kau yang menyiapkannya untukku" Yoongi mulai memakan sarapan paginya dengan tenang, berbeda dengan Hyoora yang begitu takut dengan ucapan yoongi.
Hyoora pikir yoongi sudah gila. Dia seorang stalker yang menyeramkan.
"Kau tidak akan makan?"
"Aku tidak berselera, lebih baik aku--- akkkkhhhh!!!! Mengapa kau tidak memakai bajumu!!!" teriak Hyoora sambil menutup mata, sialan sekali Min Yoongi ini, beruntung saja Yoongi masih memakai celananya
"Makan dulu, baru nanti kemejanya kupakai" Apa si kepala dingin ini sedang berusaha bernegosiasi? Untuk apa hal bodoh seperti ini Yoongi bahas? Terlebih didepan seorang wanita!
"Aku sudah makan tadi" elak Hyoora
"Apa yang kau makan?"
"Roti"
"Rasa apa?"
"Selai cokelat"
"Kau bohong, kau tidak suka selai cokelat. Lagipula tidak ada selai cokelat di rumahku. Hanya ada selai stroberi dan itu selai favoritmu"
Keringat dingin hadir dengan sendirinya di pelipis Hyoora sekarang dia mau bagaimana lagi. Yoongi sudah mengetahui apa rasa selai kesukaannya. Tentu saja hal ini semakin membuat dia tidak mau makan semeja dengan Yoongi.
"Makan" ucap Yoongi terdengar seperti perintah
"Aku akan makan setelah kau selesai"
"Anni. Temani aku makan sekarang"
Baiklah, Hyoora menyerah dan mendudukkan diri di seberang Yoongi. Duduk diam tidak mengambil satu pun makanan yang ia buat. Hyoora tidak berselera untuk makan.
"Meskipun kau tidak berselera, kau harus tetap makan. Jaga kesehatanmu dan lihat badanmu yang kurus itu. Beratmu kurang dari 60 kilo pasti, 51 angka pastinya ya kan"
Hyoora POV
Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan dengan orang di depanku ini? Dia begitu menyeramkan dan baik di saat yang bersamaan. Siapa dia? Bagaimana dia bisa tau tentangku? Semoga dia bukan seorang pembunuh menyeramkan.
Aku lebih baik diam dan menunggunya sampai selesai makan. Ya ampun, mulai sekarang aku akan menjadi asistennya. Atau mungkin pembantunya. Hah! Melelahkan sekali hidupku ini.
"Kalau kau tidak mau makan aku tidak akan memaksamu lagi. Aku tahu kau tidak berselera karenaku bukan? Maafkan kejadian yang semalam. Aku kelepasan"
Baguslah kalau dia tau dan akhirnya makanan itu pun sudah semua dia habiskan. Jadi tugasku hanya tinggal mencucinya saja.
"Pakaikan kemejaku"
LAGI!!! Apa tugasku termasuk memakaikannya baju? Aku sekarang menjadi pengasuh bayi besar juga. Dengan kesal kuraih kemeja putih di tangannya lalu memakaikannya pelan. Jangan sampai aku harus mengulang lagi seperti waktu itu.
"Jika kau menurut seperti ini aku akan memperlakukanmu seperti seorang ratu, tapi jika kau melawan... aku akan memperlakukanmu seperti seorang selir" dia mengusak rambutku pelan membuatku bergidik ngeri
Setelah selesai memasangkan kemejanya, aku dibawa olehnya ke sebuah kamar dengan pintu berwarna putih. Warna favoritku.
"Ini warna kesukaanmu bukan? Masuklah, ini kamarmu. Aku sudah menyiapkan semua keperluanmu, kau tidak perlu khawatir"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsessed Pedia ✔
أدب الهواة"Tidak ada alasan aku menyukaimu. Aku menyukaimu karena aku menyukaimu" "Sekali aku melihatnya, aku tidak akan pernah melupakannya" "Seseorang mencintai diriku melebihi dirinya sendiri dan sekarang aku tau bahwa aku juga mulai mencintai dirinya mele...