"Bukannya itu mark tuan" ucap yoongi dan jimin spontan
Mereka berdua berlari dan memisahkan hyoora dan mark. Jimin yang mendorong mark dan yoongi yang menarik hyoora.
"Ada dua pahlawan sepertinya di sini. Kalian selalu datang di saat yang kurang tepat. Menggangguku saja" ucap mark
Yoongi dapat merasakan genggaman yang begitu kuat pada tangannya. Yoongi semakin menyembunyikan tubuh hyoora di belakang tubuhnya.
"Kau yang sangat mengganggu kehidupanku mark tuan. Sejak dulu kau selalu mengganggu kehidupanku"
"Begituakah tuan min yang terhormat? Bukankah kau yang merusak kehidupanku terlebih dahulu. Sejak awal gadis itu milikku. Kau mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku"
"Dia milikku. Aku adalah orang pertama yang menemuinya dibandingkan kalian semua. Jadi bukankah sudah selayaknya memperjuangkan apa yang sudah menjadi milikku"
"Oh, seperti saat kau merelakan satu nyawa untuk dirinya?" tanya mark seraya tersenyum remeh
"Park jimin. Bawa hyoora, tunggu aku dan jaga dia" hyoora menggeleng seolah meminta yoongi yang menjaganya, yoongi mengangguk 'jimin akan menjagamu dengan sangat baik jangan takut'
"Manis sekali kalian. Aku jadi semakin ingin memilikinya dan membayangkan bagaiamana jika dia yang menjadi kekasihku nanti" yoongi mendorong mark sehingga punggung mark menabrak tembok di belakangnya
"Aku tidak merelakan nyawa itu bajingan! Kau yang merenggutnya! Kau membunuhnya bajingan! Dia tidak bersalah dan kau---" yoongi meninju mark saking kesalnya, mark hanya tertawa
"Jangan harap kau bisa memiliki hyoora, dia milikku. Bahkan jangan pernah mebayangkannya sekali pun. Kau tidak ingat apa yang terjadi padamu setelah kejadian itu?"
"Nyawa orang-orang kepercayaanmu melayang dan kedua orang tuamu juga masih koma bukan? Aku bahkan bisa menghentikan napas mereka detik ini juga. Kau sakiti hyoora lagi, maka aku tidak akan segan-segan menyakiti orang-orang di sekitarmu juga" yoongi menepuk pundak mark dan berbalik pergi
"Ah ya satu lagi, mengapa hyoora harus mengenal setan seperti dirimu. Kau menghancurkan dirinya" yoongi melanjutkan langkahnya dan melihat hyoora yang tengah menatapnya sedih
"Hyoora-yaa" panggil yoongi lirih
"Pergi jangan dekati aku!" Hyoora berbalik tapi ditangkap oleh jimin, maksudnya ditangkap di sini adalah dipeluk
"Tenang Ra, tenang. Yoongi hyung bukan orang yang seperti itu. Sudah kubilang jangan menyimpulkan sendiri keputusanmu"
"Akh! Lepaskan! Kalian juga menyimpulkan semuanya sendiri" ronta hyoora takut, yoongi segera berlari dan menarik hyoora ke dalam dekapannya
"Tenang. Tenang. Aku berjanji tidak akan melayangkan satu nyawa pun di sini. Tidak lagi percayalah padaku. Jangan seperti ini Ra. Aku juga takut" yoongi memeluk erat hyoora, hyoora malah menangis lalu pandangannya kabur dan menjadi gelap. Hyoora pingsan dan jimin jongkok di tanah sambil menangis
"Aku tidak ingin melihat hyoora seperti itu. Dia tersakiti" jimin mengelap kasar air matanya dan berjalan mendahului yoongi
"Aku tau jim, maafkan aku hyoora" yoongi mengangkat hyoora dan membawanya ke taxi yang sudah dicegat jimin
《¤》
Swiss Bell Hotel, Japan
'Aku pergi dulu ya sayang. Ini sarapanmu, jangan sampai sakit. Lupakan masalah kemarin dan juga maafkan aku jika menyakiti atau mengecewakanmu. Hari ini ada even yang wajib ku hadiri jadi aku tidak bisa bolos. Maafkan aku ya, kau bisa mencari jimin di lantai ini kamar 1819 jika merasa bosan. Aku akan segera pulang jika semua sudah selesai. Aku menyayangimu'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsessed Pedia ✔
Fanfiction"Tidak ada alasan aku menyukaimu. Aku menyukaimu karena aku menyukaimu" "Sekali aku melihatnya, aku tidak akan pernah melupakannya" "Seseorang mencintai diriku melebihi dirinya sendiri dan sekarang aku tau bahwa aku juga mulai mencintai dirinya mele...