Happy Reading:)
[REVISI]
Baru saja mendaratkan bokong di kursi Viona sudah diserbu pertanyaan yang ngga faedah dari Glady.
"Vio lo kemana aja? Kemarin kenapa lo nggak masuk? Lo ngga sakit kan? lo baik-baik aja kan?" tanya Glady seperti panjang rel kereta api. Emang ada rel kereta api di sekolah apa.
"Ck, tanyanya bisa satu-satu," ujar Viona kesal baru duduk sudah diserbu pertanyaan yang membuat viona jengkel.
Sedangkan Glady tertawa puas dalam hati karena membuat Viona jengkel, setidakya Viona mau berbicara dengannya walau 10 kata paling banyak.
"Gue kan khawatir sama lo, lo nggak ada kabar dari kemaren," ucap Glady dengan tampang bloonnya.
"Gue baik-baik aja," jawab Viona tampa melirik Glady.
Glady yang dicuikin cuma mendengus kesal bagaimana tidak dia udah relain pagi-pagi datang biar bisa berbicara berdua dengan viona malah dia dianggurin.
Mereka diam cukup lama sibuk dengan pikiran masisng-masing. "Vio lo anggap apa sih kita selama ini?" tanya Glady tiba-tiba nggak ada angin nggak ada hujan.
Viona mengerutkan keningnya tanda tak mengerti. "Maksudnya?" tanya nya balik.
Glady tersenyum miring. "Lupakan," jawabnya lalu memilih menggelam kan kepalanya dilipatan tangan.
Viona melihat sikap Glady yang tiba-tiba berubah cuman bisa menghela napas. Maaf gue belum bisa cerita ke kalian, batinya.
Alana baru saja masuk kelas langsung menghapirin Glady dan Viona.
"Al lo dipanggil sama kak Samaul disuruh ke rooftop," ujar Alana mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Viona.
Viona menatap Alana tajam. Alana yang paham maksud tatapan Viona cuma mengangkat dua jarinya sambil cengengesan.
"Piss Vio."
Viona langsung meninggalkan Glady dan Alana tampa mengucapakan apa-apa.
Glady yang melihat kepergian Viona cuman dapat menghela napas. Lagi dan lagi setidaknya pamit kek, batinya dongkol.
"kenapa?" tanya Alana melihat wajah Glady yang sedang tak bersahabat.
Glady menoleh kearah Alana yang tengah menatapnya. "Nggak ada," ucapnya mengambil handphone dari dalam tasnya.
Alana yang menyadari perubahan Glady cuman diam sambil memerhatikan apa yang dia lakukan.
Glady menatap Alana sekilas yang menyadari perubahan sikapnya. Lalu dia berusa bersikap biasa dengan sikap kekanak-kanakannya, sikap andalannya.
"Lo temu dia dimana sih? Dari tadi gue dianggurin dia padahal gue rela datang pagi-pagi biar bisa ngomong berduan sama dia," ucap Glady yang berusaha tenang.
Alana terkekeh yang diomongin Glady tadi ada benarnya juga. Tapi dia merasa ada yang ganjal melihat gerak-gerik Glady yang nggak tenang. "Mana gue tau gue aja sepupunya sering diangurin apa lagi lu yang baru kenal sama dia. Sama gue aja cuma 30 kata itu rekor baling banyak dia mengucapkan kata sama gue," ucap Alana diakhiri dengan kekehannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope [COMPLETED]✔
Teen FictionREVISI!! AWAS MATA SAKIT TYPO BERTEBARAN≧ω≦ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!😅 BIASAKAN JADI PEMBACA YANG BIJAK:) Liku-liku kehidupan tidak membuat dia goyah untuk mendapatkan haknya yang selama ini tak pernah dia rasakan. Viona Alleadra Velencia...