Happy Reading♡
Biasakan jadi pembaca yang bijak;)
[REVISI]
Viona yang tengah bermain dengan si Amor kembali teringat kejadian di mall tadi siang. Membuat pikirannya kembali berjabang-jabang apa harus melakukannya atau membiarkan semuanya terjadi begitu saja.
Tanpa disadari Viona meremas bulu halus Amor dengan kuat hingga menyebatkan bulunya rontok dan dia meronta-ronta ingin turun dari dekapan Viona.
Viona tersentak kaget saat amor mencakar lenganya hingga berdarah. "Amor maafin Alle," ujar Viona. Kemudia meletakkan kucing kesayangan nya itu kekandang nya kembali.
Viona melihat jam beker yang terletak diatas nakas ternyata sudah menunjukan jam 17.32 ternyata sudah sore ya. Tampa pikir panjang Viona langsung keluar kamarnya menuju ke lantai bawah sambil membawa satu gelas air yang sudah kosong.
Dia mendengar keributan dari arah kamar Calvin karena pintu kamarnya tidak tertutup rapat hingga menimbulkan suara yang begitu jelas. Viona mengintip dari selah pintu ternyata ada Crystan yang sedang bermain game dengan Calvin.
Viona melanjutkan langkahnya saat berada digundukan anak tangga paling atas dia pepasan dengan mamanya. Sarah lewat begitu saja tampa menghiraukan Viona yang tengah mentapnya heran.
Viona yang menyadari perubahan raut wajah Sarah yang merah padam cuman bisa menghela napas. Lalu dia kembali melanjutkan jalannya kelantai bawah tepatnya dapur.
Viona masuk ke dapur seketika kaget melihat keadaan dapur yang begitu berantakan ada pecahan gelas dan jus yang berceceran dan ditambah lagi Alana yang tengan minum-minuman kaleng dengan santainya dan senyum-senyum sendiri. Nggak jelas emang.
Viona cuman memerhatikan Alana kemudian duduk dihadapan Alana sambil menuangkan air kedalam gelas yang dia bawa dari kamarnya tadi.
"Oh ya Allevi. Gue minta maap soal tadi ya," ujar Alana. Viona cuman menjawab dengan deheman nggak ada yang perlu dimaafin, soal Viona bukanlah tipe orang yang suka meperunyem malasah, kalau sudah ya sudah. Kadang dia mikir ada benarnya yang diucapkan Alana, tapi Viona ya Viona akan tetap pada pendiriannya.
"Kenapa berantakan?" tanya Viona kepada Alana sebab dia lah yang berada didapur ini.
Alana tersenyum simpul mengingat kejadian barusan yang dia alami. "Owh. Tadi tante Sarah nggak sengaja nyenggol gelas buatan jus nya sendiri, eh malah marah-marah sama gue. Kan aneh," ujar Alana terkekeh kecil. Emang the best deh nggak sia-sia gue sering nonton sinetron.
Dasar korban sinetron sih Alana bisa aja bolak balik kan fakta. Viona cuman mengaguk kecil kemudian bangkin dari duduknya sambil membawa gelas yang sudah dia isi air putih tadi.
"Oh ya, gue minta tolong bersihin nih dapur sampe bersih," ujar Viona sebelum keluar dari dapur.
Sedangkan Alana mendengus kesal. Hello dunia gue disini tamu bukan? kenapa gue malah jadi babu nya, kakak sama adek sama aja. Untung sepupu gue kalau tidak udah gue pastiin gue buang kerawa-rawa," batin Alana menatap pecahan gelas yang beserakan dilantai. Kemudia dia langsung menganbil sapu dan sekop serta pell untuk membersihkan yang diperbuat mak lampir barusan.
Setelah acara bersih-bersih Alana langsung pergi kelantai atas tepatnya kekamar Viona dan tak lupa pula dia membawa empat kaleng minuman soda untuk dirinya dan Viona dan tak lupa juga untuk duo curut yang lagi ada dikamar sebelah ntah pada ngampain coba sampe berisiknya sampe kedengaran kelantai bawah. Jangan-jangan mereka lagi...
Lagi apa hayo coba tebak? WkwkwkAlana langsung menerobos masuk kedalam kamaelr Calvin modo dengan mereka mau mereka marah kek karena lancang begitu saja masuk kedalan kamarnya. Tapi Alana ya Alana bodo amat cuy.
"Astaga ini kamar ato kandang kambing sih!" pekik Alana yang memerhatikan betapa berantakan kamar nya Calvin saat ini. Kulit kacang berserakan dimana-mana, botol minuman kaleng dimana-mana dan apa lagi tempat tidurnya nggak bisa digambarin. bagaimana kacaunya kamar ini sekarang.
Calvin menoleh, lalu baranjak dari tempat duduknya mengahapiri Alana dan mengambil dua botol minuman kaleng yang digenggaman Alana dan melempar satu botol kearah Crystan yang masih asik dengan game yang ada dihadapannya.
Crystan langsung menangkap dan lanjut memainkan gamenya. "Thanks ya," ujarnya tampa menoleh. Alana dengan kesalnya beranjak dari kamar itu dan memilih pindah kekamar sebelah tepatnya kamar Viona.
Dengan langkah kesal Alana menutup pintu kamar Calvin dengan kasar hingga membuat suara gaduh.
"Allevi anaknya tante Dea dan om nya Bagas bukain pintunya dong!" teriak Alana pasalnya pintu kamar Viona dikunci dari dalam kalau tidak pasti dia juga menerobos masuk ke dalam seperti yang dia lakuin dikamar Calvin.
Viona yang mendengar suara samar-samar dari luar kamarnya bangkit untuk membukakan pintu. Pasti Alana siapa lagi kalau bukan dia.
Seketika pintu kamar terbuka Alana langsung menerobos masuk kedalam tampa menunggu sang tuan menyuruhnya masuk. Viona yang masih berdiri didepan pintu mendengus kesal nggak sopan emang.
Alana menjatuhkan badannya kekasur Viona dan menatap langit-langit kamar. "Oh ya Allevi si amor mana?" tanya Alana. Lau dia kembali duduk mengambil rubik Viona yang terletak diatas nakas.
"Tidur," jawab Viona membuka pintu balkon kamarnya. Alana mengangguk kecil. Lalu beranjak menyusul Viona yang tengah barada di balkon.
"Segar banget ya angin sore," celetuk Alana memandang Viona yang tengah menatap langit yang sudah berubah warna menjadi merah keoren-orenan.
Viona cuman mendengerkan apa yang diucapkan Alana. "Sebenarnya apa sih yang lo pikirin? Sampai-sammpai gue yang cantik jelita ini lo anggurin," ujar Alana tersenyum kecut.
"Oh ya om ganteng nya gue mana ya? Nggak keliatan dari tadi. Gue bosan ketemu mak lampir terus," ujar Alana mengingat kejadian tadi membuatnya pengen mengubur mak lampir itu.
"Mak lampir tante lo Lan," sanggah Viona. Kalau membahas Sarah pasti Alana selalu memanggil mak lampir.
"Gue nggak yakin tante gue. Gini ya Al coba lu bandingkan mak lampir itu dengan keluarga kita nggak ada sama-samanya. Sikapnya aja berbanding balik," ujar Alana. Dia menebak-nebak apa Viona akan merespon atau membiarkan.
Sudah ketebak bukan Viona cuman diam tidak merespon apa yang disamapai kan Alana. "All kata nenek kita punya tante namanya tante Dea juan velencia nama belakang lu sama dengan tante Dea...." ujar Alana sengaja mengantungkan ucapnya.
Viona menoleh kearah Alana. "Truss," Alana tersenyum senang akhirnya dapat respon juga.
"Tante Dea itu punya dua anak kalau nggak salah yang pertama cowo sebesar bg Calvin dan kedua cewe sebesar kita kalau nggak salah," jelas Alana ngasal pasalnya dia juga tidak tau apa-apa.
Viona cuman diamdan masih menyimak yang dijelaskan Alana. Alana mencibir kesal tapi dia tetap melanjutkan ucapanya.
"Gue nggak tau juga kata nenek tante Dea dulu kecelakaan sekitar 17 tahun yang lalu kalau anak keberadaan anaknya gue nggak tau," ujar Alana ngasal tapi emang benar semua yang diucapkan Alana.
Viona cuman mengangguk kecil. Tapi dilubuk hati nya yang paling dalam ada rasa penasaran terhadap nama Dea juan Velencia tersebut.
Jangan lupa Vote, Comen, dan Shere.
Maap ya telat upnya soal autor lagi mageran:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope [COMPLETED]✔
Teen FictionREVISI!! AWAS MATA SAKIT TYPO BERTEBARAN≧ω≦ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!😅 BIASAKAN JADI PEMBACA YANG BIJAK:) Liku-liku kehidupan tidak membuat dia goyah untuk mendapatkan haknya yang selama ini tak pernah dia rasakan. Viona Alleadra Velencia...