25.

174 17 0
                                    

                                ***

"Mas apa sebaiknya kita jujur aja sama mereka?" tanya Sarah memandang suaminya.

Terdengar helaan nafas lelah dari mulut Bagas, ia merasa bersalah terhadap anak-anak nya menyembunyikan rahasia besar menyangkut ibu kandung dan wanita yang sangat ia cintai.

"Aku tau kamu masih mencintai kak Dea sempai sekarang, tapi kesampingan ego mu mas, kamu ngga tega lihat anak-anak, terutama Viona," ucap Sarah lirih diakhir ucapannya.

"Memang aku masih mencintai Dea," ucap Bagas.

"Mas akan usahain memberi tahu mereka tentang Dea, ibu kandung mereka," ucap Bagas.

Mereka diam cukup lama. "Apa aku jahat padanya?" ucap sarah lirih, ia tidak menyukai Viona mempunyai alasan kuat.

"Kamu ngga jahat, kamu baik bagi anak-anak aku, kamu mempunyai alasan bukan tidak menyukai Viona?"

"Vio terlalu mirip sama kak Dea, sifatnya, tatapannya, tapi itu semua sudah berubah gara-gara aku, andai aku ngga kebawa emosi saat lexi pergi," ucap sarah menyesal karena sikap cerobohnya.

Dengan mati-matian Bagas yang berada diposisi itu ingin enyah dari hadapan wanita ular seperti Sarah. Sudah bertahun-tahun dia terjebak dalam permainan wanita ular tersebut, sekarang dia berharap salah satu anaknya mendengar semua percakapan ini.

Dan tampa mereka sadari ada seseorang yang mendengar percakapan mereka.

Prankk

Suara pecahan gelas terdengar dari luar sontak sepasang suami istri itu kaget dan segera melihat siapa diluar.

                              ***

Viona mengambil gelas diatas nakas ternyata kosong, ia segera kedapur untuk mengambil minum, tapi saat melewati ruang kerja papa nya ia nggak sengaja mendengar percakapan Bagas dan Sarah.

Mas apa sebaiknya kita jujur aja sama mereka?" tanya Sarah.

"Aku tau kamu masih mencintai kak Dea sempai sekarang, tapi kesampingan ego mu mas, kamu ngga tega lihat anak-anak, terutama Viona," ucap sarah lirih diakhir katanya.

"Memang aku masih mencintai Dea."

"Mas akan usahain memberi tahu mereka tentang Dea, ibu kandung mereka."

Prankk

Gelas yang digenggam Viona terjatuh begitu saja dari tangannya.

Ngga ini ngga mungkin, batin Viona menggeleng kuat apa yang ia dengar pasti tidak benar

Bagas dan Sarah terkejut bukan main melihat siapa yang berada didepan ruang kerjanya.

"Pa jelasin maksud ucapan papa tetang ibu kandung aku," ucap Viona lirih disertai tetesan air mata dipipinya.

Bagas diam, dia tidak menyangka akan secepat ini Viona mengetahui semuanya. Tapi dengan waktu bersamaan dia merasa lega karena semua akan berakhir.

"Pa jawab aku, siapa ibu kandung aku,
!!" teriak Viona air mata sudah membajiri pipiya.

Sontak Bagas dan Sarah terkejut karna teriakan Viona, hingga Calvin dan Lexi keluar dari kamar mereka karena teriakan Viona menyebut-nyebut ibu kandungnya.

"Pa jawab Vio! Siapa ibu kandung Vio?!" ucapnya menatap Bagas memohon.

Calvin masih diam dibelakang Lexi, dia masih tidak mengerti semuanya. Hingga Viona menanyakan ibu kandungnya bukan kan Sarah ibu kandung mereka.

Bagas masih bergemin, dia tidak tega melihat putrinya menangis seperti itu.
"Ma. Mama pasti tau kan, siapa ibu kandung  aku. aku mohon beri tahu aku," ucap Viona memohon kepada Sarah.

"Pa, ma beri tahu aku siapa?!" ucapnya lirih menopang tubuhnya dengan tangan dan lutut

Bagas tidak tega melihat itu semua berjongkok menyamakan posisinya dengan putrinya. "Maafin papa nak," ucap Bagas menahan tubuh Viona agar tidak terjatuh dan langsung memeluk putrinya itu.

"Pa," lirihnya memohon agar memberi tahu semuanya. Sarah yang berdiri dibelakang Viona bukannya kasiah malah tersenyum licik. "Mama kalian sudah meninggal," ujar Sarah dengan mimik wajah dibuat se-sedihnya.

Bagas yang mendengar itu lantas kaget, dia cuman diam tampa banyak komentar dengan ucapan Sarah.

"Mama kalian sudah meninggal."

Calvin yang mendengar itu semua menahan sakit dibdadanya, dia baru mengetahui mama kandungnya udah meninggal, tapi kenapa ia tidak menginggat semuanya.

Calvin diam dengan tatapan kosong melihat Bagas dan Viona, Bagas melepas pelukannya lalu menghampiri Calvin masih tidak bergeming.

"Pa ini bohong kan, mama masih hidup kan?!" ucap Calvin lirih.

Viona memejamkan matanya rasa sesak menghantam dadanya mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Ditambah mengapa Alasan Sarah membencinya karena dia bukan ANAK KANDUNGNYA.

Lexi yang sadari diam cuma menangis,  baru mengetahui fakta sebenarnya bahwa ia tidak anak kandung papa Bagas selama ini.

Happy Reading♡

                             

Hope [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang