Happy Reading♡
Sarah tersenyum picik, rencana licik mulai menari-nari di otaknya setelah mendengar sesuatu yang begitu mengejutkan baginya. "Semua nggak akan semudah itu kak," guman Sarah melangkah keluar dari ruangan kerjanya.
***
Viona menatap Alana yang sedang asik bermain kucing di gendongannya. Merasa di perhatikan Alana menatap Viona yang juga tengah melamun atau sedang menatap dirinya.
"Hello." Alana mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan wajah Viona. Viona menatap dengan pandangan kosong hingga tersentak dari lamunannya karena bahunya ditepuk oleh Alana.
Alana menatap tajam ke arah Viona. "Mikirin apa sih lo sampai nggak nyaut gue panggilin?" tanya Alana. Viona menggeleng kecil kemudian beranjak dari tempat duduknya.
Pintu balkon terbuka sinar matahari seketika masuk menambah penerangan di kamar Viona. Viona menoleh ke arah gerasi yang ada di bawah. Senyum mengembang terbit di bibirnya. "Papa," gumannya menatap mobil sang papa terpakir di bawah sana.
"All," panggil Alan tepat di samping Viona membuat senyum itu seketika pudar.
Viona menoleh ke arah Alana yang juga tengah menatapnya. Seketika mereka menoleh ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka.
Bagas muncul dari balik pintu lalu melangkah ke arah pintu balkon yang terbuka. Viona dan Alana yang tengah menatapnya membuat Bagas tersenyum tipis.
Alana tersenyum geli melihat pandangan di hadapannya, entah sampai kapan acara tatapan-tatapan antara anak dan bapak ini berakhir.
Bagas melirik Alana yang juga tengah menatapnya. "Eh ada Alana," ujar Bagas mengusap surai cokelat Alana.
Alana mendengus geli berarti tadi omnya itu tidak melihatnya yang nyata-nyatanya ada di samping Viona.
Bagas terkekeh kemudian mendekat ke arah Viona yang dari tadi menatapnya. "Maaf baru bisa pulang sekarang," ujar Bagas memegang ke dua bahu Viona.
Viona tersenyum tipis lalu menggeleng kecil, kemudian langsung memeluk tubuh Bagas. Bagas tersenyum kecil kemudian menatap Alana yang juga tengah menatapnya. Bagas mengelus surai cokelat Viona dengan lembut.
Viona merenggangkan pelukannya kemudian menatap manik mata Papanya itu dalam.
"Hem," ujar Alana memecahkan keheningan itu. Mereka sontak menoleh ke arah Alana, sontak Alana menjadi kikuk karena menghancurkan acara kangen-kangenan antara anak dan bapak itu.
"Hem. Om, Alle aku mau pergi keluar dulu," ujar Alana sambil tersenyum canggung.
"Mau kemana?" tanya Viona mengingat Alana tidak akan kemana-mana hari ini selain menemani dirinya di rumah.
Alana mengerjabkan matanya kemudia menatap Viona memohon. "Kamu nggak mau ikut sama om dan Alle?" tanya Bagas menatap keponakannya itu.
Viona menoleh ke arah Bagas soal dia tidak ada rencana hari ini pergi keluar.
"Kita mau ke puncak Alan yakin nggak mau ikut," ajak Bagas dengan embel-embel panggilan Alan.
Alana mengerjabkan matanya beberapa kali kemudian menggelng kecil. "Nggak deh om lain kali aja, soal Lana juga ada janji sama teman." liriknya ke arah Viona yang tengah menatapnya tajam.
Kemudian dia meninggalkan anak dan bapak itu berdua di sana. Saat melewati anakan tangga terbawah Alana bepapasan dengan tante mak lampirnya.
Alana tersenyum mengejek saat melewati Sarah begitu saja tampa tutur sapa sedikit pun. Sarah menatap tajam ke arah Alana. "Sedikitnya sopan santun kamu terjaga di rumah orang," ujar Sarah dengan sorot mata kebencian.
Alana menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap ke arah Sarah yang tengah menatpnya tajam. "Rumah orang ya? Saya juga berhak dong karena sepenuhnya rumah ini rumah TANTE DEA bukan rumah anda tante mak lampir," ujar Alana tampa rasa takut sedikit pun.
Sarah diam menatap Alana tajam, senyum devil menghiasi bibirnya itu. Lalu dia berbalik arah melanjutkan langkahnya ke lantai atas. Saat berada di undukan anak paling atas Sarah beberpapasan dengan Bagas dan Viona, Sarah tersenyum singkat karena Bagas menatanya dan tampa satu kata pun dia langsung pergi dari hadapan mereka.
Happy Reading♡♡♡♡
Maap ya up revisi lama soal lagi dirombak ulang beberapa partnya maap bangetJangan lupa Vote, Comen and Shere
Thanks you gaesss
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope [COMPLETED]✔
Teen FictionREVISI!! AWAS MATA SAKIT TYPO BERTEBARAN≧ω≦ JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!😅 BIASAKAN JADI PEMBACA YANG BIJAK:) Liku-liku kehidupan tidak membuat dia goyah untuk mendapatkan haknya yang selama ini tak pernah dia rasakan. Viona Alleadra Velencia...