15.

223 23 0
                                    

                          
Happy Reading♡

[REVISI]

Sarah tersenyum picik kerena semua rencananya berjalan dengan lancar. "Udah berhasil, saatnya drama queen," gumannya melihat penampilannya di cermin.

Tapi dia menatap nanar melihat perutnya yang sedikit buncit. Dia menyesal, marah, karena kesalahan fatal yang telah dia perbuat hingga menghadirkan kehidupan di rahimnya.

Dengan anggunnya Sarah melangkah di lorong rumah sakit menuju di mana sahabatnya alias Dea dirawat.

Memang Sarah dan Dea sudah berteman dari kecil. Hingga satu kesalahan yang dia perbuatnya, dia harus melepaskannya semuanya dan memiliki dendam tersendiri untuk Dea karena iri melihat semua kebahagian yang mudahnya di dapat Dea.

Sarah melangkah memasuki ruang di mana Dea dirawat. "Kak Dea maafin aku ya, nggak maksud apa-apa, tapi karena kak De aku kehilangan semuanya," ujar nya tersenyum tampa bersalah sedikit pun.

Tapi tampa sepengetahuan nya ada seseorang yang memerhatikannya dari tadi.

Dua tahun kemudian...

Dea juga masih belum bangun dari komanya, sempat dokter ingin menyerah karena keadaan yang tak pernah menunjukkan kemajuan sedikut pun.

Pada kecalakaan beberapa tahun lalu, Calvin sempat kehilangan ingatannya beberapa bulan. Sampi-sampai pas dia sudah sadar sepenuhnya, dia langsung mempertanya di mana mamanya.

Tapi keadaan tidak perpihak kepadanya. Kedatangan Sarah memporak porandakan semua, hingga akhirnya karena keadaan yang sangat terpaksa Bagas harus menikahi Sarah untuk menjadi ibu sambung bagi putranya Calvin dan putrinya Viona yang masih belum mendapatkan kasih sayang dari ibunya yang telah terbaring dua tahun lamanya.

Bagas sempat marah karena Sarah sempat hamil diluar nikah, hingga mau tidak mau, dia juga harus menjadi figur ayah bagi anak yang tak bersalah itu.

Sedangkan Vino yang masih menyelidiki penyebab kecelakaan kakak selama ini. Dia curiga kepada Sarah, karena dia semua dalang membuat nya kacau, seperti saat ini.

Vino sudah melaporkan semuanya kepada pihak berwajib dan keluarganya. Tapi naas Sarah lebih picik dan membalik-balikkan fakta yang sebenarnya.

Tapi kebohongan demi kebohangan terbongkar dengan tersendirinya. Keluarga besar Dea sudah tau siapa dalangnya, yang membuat hidup si putri sulung diporak-porandakan.

Keluarga besar Dea sempat marah karena anak yang lahir di rahimnya sarah itu anak dari putra bungsu.

Vino tidak menghiraukan marah keluarganya terhadap dirinya. Yang terpenting dia ingin melenyapkan wanita ular itu dari muka bumi ini, demi kebahagian kakak sulungnya yang terbaring lima tahun sudah.

Bagas marah besar karena penjelasan Vino, beararti selama ini dia telah di bohongi.

Tapi selama 17 tahun ini, Bagas dan Vino selalu tutup mulut tampa sepengetahuan keluarga besar mereka. Mereka selalu memantau apa saja yang di kerjakan Sarah beserta anaknya itu.

Tepat dua tahun lalu, kesabaran Bagas sudah tidak dapat ditahan lagi. Putrinya dicaci maki karena kesalahan yang tidak dia perbuat.

Tapi karena omongan Vino, Bagas mengurungkan niatnya untuk tidak
mengusir Sarah.

Hingga tepat lima tahun Dea koma, dia tersadar dari tidur panjang itu. Awalnya dia sempat syok mendengar penjesan dari Tania adiknya. Bagas sudah menikah lagi dengan sahabatnya.

Sempat Dea ingin menggugat cerai Bagas, namun Bagas menjelaskan dengan perlahan kenapa dia harus menikahi Sarah.

Dea memaklumi dan Vino menyuruh Dea agar pindah ke Bandung sementara waktu untuk melakukan pengobatan dan terapi.

Tapi tepat dua tahun lalu saat Lexi kabur dari rumah dan di tambah Sarah selalu mencaci maki Viona.
Dan di tambah lagi Sarah menyelakai Dea untuk kedua kalinya.

Keadaan semakin kacau, Viona yang biasanya sosok yang ceria berubah menjadi pendiam, Bagas yang selalu jarang dirumah, takut-takut dia tidak bisa mengintrol emosinya.

***

Sonya menyeka air matanya yang tiba-tiba jatuh seketika, mengingat semua itu membuat hatinya sakit.

Vino meraih tangan mamanya dan dikecup dengan lembut. "Maafin Vino."

Sonya memegang kedua bahu puteranya itu. "Ini bukan salah siapa-siapa, tapi kita bisa ambil pelajaran yang sudah menimpa kakak kamu," ujar Sonya menatap puteranya yang sudah besar sekarang.

"Dan satu hal mama pesankan pada kamu, jangan pernah benci dengan anak kamu sendiri, karena Lexi darah daging kamu nak," pesan Sonya.

Vino sempat tergenggung dengan pekataan Sonya, tapi dia mencoba untuk menerima semuanya dan mulai mengakui anak yang selama ini yang tidak dia anggap karena terlahir dari wanita ular yang memporak porandakan rumah tangga kakaknya.

Vino mengagguk mantap, lalu tersenyum. "Vino janji," jawabnya mantap, Sonya imut tersenyum mendengar jawaban puteranya itu.

***

Dilain tempat Viona sekarang sedang berada di balkon kamarnya melihat hamparan bintang dilangit malam.

Viona masih penasaran dengan foto yang dia temukan di kamar omnya tadi, mengingat itu adalah foto om Vino dan Bunda Tania, tapi dia penasaran siapa satu lagi, bukannya itu foto kakak beradik, tapi kenapa di dalam foto itu tidak terdapat mamanya, melainkan perempuan cantik yang tidak dia kenali sama sekali.

Viona dibuat bingung dengan semuanya, apalagi waktu dia menanyakan ke Vino siapa perempuan itu.

"Kamu ngapain?"

Sontak Viona kembali meletakan foto itu ke tempat semula. "Om foto itru, foto siapa?" tanya Viona menunjuk kearah foto perempuan tersebut.

Vino tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan keponakannya itu. "Kakak sulung om lah," jawab Vino santai.

Viona nenatap Vino bingung, bukannya kakak sulunya omnya itu mamahnya. Vino tersenyum melihat Viona yang tengah bingung. "Belum saat nya kamu mengetahui semuanya, apalagi perempuan yang ada di foto tersebut," ujar Vino menatap Viona lekat.

"Tante Dea," ucap Viona spontan, membuat Vino terkejut.

"Tante Dea?"

"Eh Alle salah nyebut," kilah Viona membuat Vino mengagguk ragu.

"Alle turun dulu, takut Alana nyariin," ujar Viona segera meninggalkan kamar Vino.

Viona mengerutuki dirinya, kenapa samapi menyebut nama itu.

Viona memjamkan matanya menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.

Alle berharap semuanya akan baik-baik saja dan berharap keluarga alle bisa kembali utuh seperti dulu, harapan Alle untuk saat ini, Alle pengen mendapatkan kasih sayang lagi dari mama bukan dicaci maki dan untuk papa, Alle harap papa selalu ada di rumah nemanin Alle sama abang kayak dulu lagi dan untuk terakhir Alle harap kamu cepat pulang, temanin Alle disini, Alle butuh kamu sekarang.  Batin Viona, berharap semua bisa terkabul.

Viona kembali menatap ke langit dan menghela nafas, lalu masuk ke dalam kamarnya dan tidak lupa untuk menutup pintu balkon kamarnya kembali.





























Hope [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang