Persiapan Pernikahan

10.3K 131 0
                                    

setelah kejadian itu laura dan gabriel menjadi sangat dekat layaknya pasangan yang saling mencintai. pernikahan yang sudah semakin dekat membuat laura ingin turun tangan langsung karena menurut dia ini pernikahan ku walau nanti bahagia atau tidak ku jalankan saja. laura yang sekarang sudah mulai mau menerima gabriel secara perlahan menjadi calon suaminya. gabriel pun semakin lama memperbaiki dirinya untuk tidak menjadi lelaki yang setiap hari berganti wanita lagi demi laura. namun dalam hati gabriel ada rasa takut, takut seseorang kembali kehidupannya pada saat sudah bersama laura. gabriel takut laura disakitin oleh seseorang dari masalalu dia.

hari ini gabriel dan laura berniat untuk mengambil pesanan undangan mereka. mereka pun sudah sampai di tempatnya.

"silahkan turun nyonya" ucap gabriel"terimakasih" ucapku laura malu-malu

gabriel dan laura masuk kedalam percetakan itu.

"selamat siang tuan dan nyonya" ucap pelayan"siang, kami mau mengambil undangan atas nama gabriel" ucap gabriel"baik, silahkan tunggu. saya akan mengambilnya" ucap pelayan tersebut

gabriel dan laura pun duduk di ruang tunggu, tidak lama pelayan itu membawa 500 undangan yang sudah dibuat.

"silahkan diliat dulu tuan" ucap pelayangabriel dan laura pun melihat undangannya.
"bagaimana sayang, suka?" tanya gabriel
"suka ko, lumayan simple" ucapku"yasudah mba, tidak ada kesalahan dan lumayan simple" ucap gabriel ke pelayan"baik tuan, terimakasih sudah mempercayakan desain dan cetaknya kepada kami" ucap pelayan"oke" ucap gabriel

gabriel dan laura sudah mengambil undangan, lalu ingin melanjutkan perjalanan untuk ke tempat resepsi mereka. sesampainya di tempat resepsi gabriel dan laura langsung turun untuk menemui manager dari tempat tersebut.

"selamat siang tuan gabriel dan nyonya laura" ucap manager"siang, oke langsung aja boleh liat desain tempatnya gimana" ucap gabriel"baik silahkan tunggu, saya ambil beberapa gambaran nya tuan." ucap managermanager pun meninggalkan kami berdua.

"abis ini kita makan dulu ya" ucap gabriel"iya" ucapku"tidak lama manager pun datang membawa beberapa gambarsilahkan dipilih tuan dan nyonya" ucap manager"baik" ucap gabriel

gabriel dan laura pun melihat - lihat seperti apa dekor yang ingin dia tampilkan pada pesta pernikahannya. laura pun menemukan dekornya.

"aku pilih ini" ucap ku ke gabriel"oke baby, pak kita pilih ini dekor seperti gambar ini" ucap gabriel ke manager"baik tuan" ucap manager"iya terimakasih" ucapku dan gabriel

gabriel dan laura pun pergi dari tempat resepsi mereka.

"mau makan dimana baby?" tanya gabriel"jangan panggilku baby, aku malu (muka ku merah)" ucapku

gabriel langsung mengelus kepala laura yang sedang salting.

"aku mau makan ramen, boleh ?" tanyaku ke gabriel"baiklah nyonya putra, aku akan membawa mu ke tempat makan ramen terenak di jakarta" ucap gabriel sambil tersenyum"mungkin dulu aku menyesal karena kamu mengambil hal paling beharga dalam hidupku, tapi melihat setiap usahamu membuat aku percaya kamu ingin bertanggung jawab" lirih laura dalam hati sambil melihat gabriel senyum"aku bahagia laura, bisa memiliki mu walau cara memiliki mu salah tapi ku mohon jangan pernah tinggalkan aku. abis ini ku yakin perjuangan kita bakal di uji, kumohon jangan tinggalkan aku laura" lirih gabriel dalam hati sambil menatap laura sebentar lalu tersenyum.

sesampainya di sebuah restoran ramen daerah blok m. gabriel dan laura makan dengan tenang, 30 menit berlalu mereka pun sudah menghabiskan makananya.

"gimana kenyang nyonya putra" ledek gabriel terhadap ku"heheh kenyang, terimakasih" ucapku ke gabriel

gabriel yang memegang tangan laura..

"ra kamu percaya kan semua orang bisa berubah, begitu juga pun aku" ucap gabriel yang memegang tanganku"iya aku mencoba percaya el" ucap laura

gabriel pun mencium jari jemari laura dan mengatakan " I love you laura". laura yang mendengar itu menjadi malu dan salting.

"habis ini kita kemana ra ?" tanya gabriel kepada ku"cincin sudah ?" tanya ku kepada gabriel"sudah dipersiapkan mami ra" ucap gabriel kepadaku"baju pengantin?" tanyaku ke gabriel"itu sudah di persiapkan mama ra" ucap gabriel kepadaku"yasudah kalo gitu kita pulang saja, sudah sore juga. aku mulai capek juga el" ucap ku ke gabriel"oke nyonya putra" ucap gabriel sambil tersenyumgabriel dan laura pun kembali pulang kerumah masing - masing. gabriel mengantar laura pulang lalu ia langsung pulang karena ada pekerjaan yang menunggunya...

This pervert is my husband!! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang