Strategi

4K 64 0
                                    

menempuh perjalanan kurang lebih 55 menit akhirnya gabriel sampai dikantor. gabriel pun langsung duduk di kursi cafe, karena ia pemilik perusahaan tersebut semua yang berada di cafe pun memberi salam ke gabriel. handphone gabriel pun berdering ia lalu mengangkatnya

percakapan telfon..

"dimana bos?" ucap daniel ke gabriel dibalik suara telfon tersebut

"buru turun kalian bertiga!" ucap gabriel ke daniel

percakapan telfon end

ketiga sahabatnya itu pun turun menghampiri gabriel yang sudah menunggu mereka dari tadi.

"lama banget lu semua" ucap gabriel yang geram ke tiga sahabatnya

"santaaaiiii bro" ucap gery ke gabriel

gabriel, gery, gilang dan juga daniel membicarakan strategi di cafe perusahaan.

"jadi gimana rencana kalian" ucap gabriel ke tiga sahabatnya

"gini, lu lebih dulu ceritaiin semuany ke laura. karena gua yakin laura pasti ngerti" ucap daniel ke gabriel dan dua sahabatnya

"terus nanti kalo lu cerita agak aman kan kalo laura percaya" ucap gilang ke gabriel dan dua sahabat lainnya

"nanti gua bakal nyuruh beberapa anak buahnya buat stay dibeberapa lokasi" ucap gery ke gabriel dan dua sahabatnya

"terus?" ucap gabriel ke tiga sahabatnya

"cindi besok balik, otomatis dia ke kantor langsung nyari lu kan. sebisa mungkin gua, gilang dan gery pun menghalangi cindi agar tidak ketemu sama lu" ucap daniel ke gabriel dan dua sahabatnya

"iya pasti kan dia juga bisa berkutik dan menghalalkan segala cara untuk bisa bertemu gua" ucap gabriel ke tiga sahabatny

"kalo emang buruk buruknya cindi gabisa kita halangi lu harus jujur sama dia kalo lu udah nikah" ucap gilang ke gabriel dan dua sahabatnya

"pasti cindi kaget kan gamungkin seorang gabriel yang sangat cinta mati sama dia bisa menikah dengan perempuan lain, disini bahayanya pasti cindi menyuruh anak buahnya untuk mencelakai laura" ucap gery ke gabriel dan dua sahabatnya

"hmm bener nih" ucap gabriel ke tiga sahabatnya

"pokoknya lu siapin bodyguard buat laura kalo mau kemana mana, lu jelasin ke laura kenapa harus pake bodyguard. cindi pasti beraksi kalo laura sudah tidak berada di dekat lu, lu juga kan pasti sibuk dikantor" ucap gilang ke gabriel dan dua sahabatnya

"oh iya cariin supir juga buat laura" ucap daniel ke gabriel dan dua sahabatnya

"oke boleh juga tuh idenya" ucap gabriel ke tiga sahabatnya

"yaudah urusan bodyguard gua serahin ke gery ya, untuk urusan supir gua serahin ke gilang, untuk urusan mantau gua serahin ke daniel ya. mohon bantuannya kawan" ucap gabriel ke tiga sahabatnya

"hahaha santai bos" ucap tiga sahabatnya ke daniel

gabriel, daniel, gery dan juga gilang menyiapkan beberapa rencana cadangan karena cindi itu bisa membaca situasi. gabriel pun ijin ke tiga sahabatnya karena gabriel harus menjelaskan cindi ke laura secepatnya. gabriel dan mang uum pun sudah jalan pulang. gabriel melihat jam sudah menunjukan pukul 16.00wib, butuh waktu 55 menit untuk sampai ke rumah mamanya. akhrinya gabriel pun sampai dirumah mama mertuanya dan langsung mencari laura.

"sweety, kamu dimanaaa?" ucap gabriel

"sweeetyyyyy kamu dimaaaanaa?" ucap gabriel
yang mencari cari istrinya.

gabriel pun tidak menemukan laura bahkan mamanya. jam sudah menunjukan pukul 19.00 malam hari tiba tiba ada yang masuk kedalam rumah mama mertuanya, gabriel pun langsung melihat ke pintu depan dan ternyata laura dan mamanya baru pulang. gabriel langsung memeluk laura dengan sangat erat, entah apa yang ada dipikiran gabriel pada saat itu, mama kirana pun meninggalkan laura dan gabriel yang sedang berpelukan.

"ra kamu kemana aja aku kira kamu hilang" ucap gabriel pada saat memeluk laura

"hah? hilang? orang aku sama mama aja abis jalan jalan sore ke taman depan eh ternyata udah malam" ucap laura ke gabriel yang bingung melihat situasinya

gabriel pun melepaskan pelukannya dan mencium pucuk kepala laura lalu membawanya pergi kedalam kamar.

"ra aku mau ngomong penting" ucap gabriel yang membawa laura duduk di tepi kasur

"yaudah ngomong aja by, aku dengerin" ucap laura ke gabriel

"besok kita pindah kerumah kita ya ra" ucap gabriel ke laura

"memang harus secepat ini by?" tanya laura ke gabriel

"harus ra" ucap gabriel ke laura

"yaudah iya besok kita pindah" ucap laura sambil memegang tangan gabriel

"makasih ra, aku juga mau cerita satu hal pribadi ku penting" ucap gabriel yang menatap laura

"ceritakanlah biar aku tidak salah paham" ucap laura yang membalas tatapan hangat mata gabriel

gabriel pun mulai menceritakan masa lalunya ke laura.

Flashback ON...

ra dulu 6 tahun lalu sebelum aku ketemu kamu, aku punya tunangan namanya cindi audia lestari. lalu cindi melanjutkan studynya ke amrik awalnya aku tidak mengizinkannya namun dia kekeh ingin melanjutkan studynya itu. oke aku izinin dia tapi aku tidak bodoh, aku menyuruh beberapa anak buahku untuk mengawasi cindi. ya aku mendapatkan informasi bahwa cindi bukan hanya melanjutkan studynya namun ia juga berpacaran dengan bule padahal statusnya masih menjadi tunanganku. aku yang mendengar informasi tersebut pun langsung shock, lalu aku memutuskan hubungan pertunangan secara sepihak. awalnya cindi tidak menerima keputusan ku secara sepihak, namun tiba tiba ia menerimanya lantaran informasi yang kudapat lagi bahwa ia sudah bertunangan dengan lelaki bule disana. dari mulai situ aku langsung memblokir semua akun sosial media milik cindi dan bahkan nomornya, dari situ juga aku mulai menggilai wanita seperti layaknya pakaian yang hanya sekali pakai. akupun menjadi pribadi yang sangat pemarah ketika keinginanku tidak dipenuhi, setiap harinya aku juga ke club bersama gilang, gery dan daniel. aku mulai suka minum minum hingga mabok setiap hari, ke tiga sahabatku pun mulai tidak tahan melihat diriku yang seperti itu. 3 tahun yang lalu entah kenapa aku yang jarang mau mengikuti kegiatan bisnis tiba tiba ingin mengikutinya dan ya disana awal pertama kali aku bertemu kamu di pesta ulang tahun kantor mama. kamu wanita galak, judes dan petakilan pada saat kita bertemu, aku yang melihatmu berbeda dengan perempuan yang aku sering temui sebelumnya dan aku janji ke diriku jika bertemu lagi denganmu aku akan menikahimu bagaimanapun caranya dan tuhan pun mengabulkan doaku. tapi yang jadi permasalahannya cindi kembali ke Indonesia, entah dia dapat nomorku dari mana dia mengirim pesan ke nomorku namun aku langsung memblock takut kamu marah ra. menurut informasi yang aku dapat dari daniel, cindi kembali ke Indonesia karena sudah pisah denga lelaki bule dan berniat untuk mendekatiku lagi. cindi berpikir aku masih mencintainya seperti dulu mangkanya ia berniat balik ke Indonesia untuk mendapatkan diriku. cindi itu orang yang bisa melakukan segalanya dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. cindi pun belum mengetahui aku sudah menikah dengan mu ra, kalo cindi tau ia bisa melukai apapun yang jadi penghalang untuk dirinya.

Flashback off

laura yang mendengar cerita gabriel pun akhirnya memeluk gabriel

"ra aku mohon kamu jangan pernah percaya apapun ucapan cindi nantinya, kamu harus janji sama aku ra. aku gamau kehilangan kamu" ucap gabriel ke laura lalu meneteskan air matanya.

laura yang baru pertama kali melihat gabriel menangis pun langsung menghapus air matanya

"iya by aku bakal percaya sama kamu, aku gabakal biarin cindi merusakan hubungan rumah tangga kita. makasih kamu udah cerita hal penting ini ke aku" ucap laura ke gabriel

gabriel yang mendengar ucapan laura pun akhirnya tersenyum.

"maka dari itu ra aku mau kita pindah, kalo nanti aku kerja mama kerja kamu disini sendiri. aku gamau kamu kenapa kenapa" ucap gabriel ke laura

laura pun hanya mengangguk menuruti permintaan suaminya itu, tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 20.00 laura dan gabriel pun turun untuk makan malam bersama karena mama sudah memanggil.

This pervert is my husband!! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang