Butik Laura Kebakaran (2)

3.1K 53 0
                                    

gabriel lalu menghampiri istrinya, langsung memeluk laura.

“ra plis jangan kaya gini, aku gasuka kamu melamun terus kaya gini. Aku kan udah bilang jangan dipikirin” ucap gabriel ke laura

Laura yang mendengar perkataan suaminya pun menangis, karena gabriel benar ia masih memikirkan masalah cindi. Laura takut jika gabriel berhasil diambil oleh cindi. Laura yang dari posisi tiduran sekarang menjadi duduk menghadap suaminya. Melihat wajah gabriel yang sangat khawatir sekali membuat laura membalas pelukannya.

“aku sayang kamu, aku takut kalo kamu bakal di ambil cindi” ucap laura ke gabriel dengan suara seraknya

Gabriel melepaskan pelukan  laura, lalu menatapnya

“hei sini liat aku, ra di hati aku itu cuman kamu. Cindi itu masa lalu aku, cindi udah ga ada dihati aku. aku nyuruh kamu jangan banyak pikiran soal ini karena aku gamau liat kamu seperti ini” ucap gabriel ke laura

“iya aku tau cindi udah ga ada di hati kamu, tapi di hati dia masih ada kamu.” Ucap laura ke gabriel

“sweetyku, lauraku itu namanya bukan cinta namun obsesi” ucap gabriel ke laura

“iya karena obsesi itu membuat cindi ingin memiliki kamu, merebut kamu aa-----” ucap laura ke gabriel

Gabriel yang melihat istrinya terus mengoceh soal cindi tanpa aba aba ia langsung mencium laura, dan laura membalas ciuman gabriel. Kurang lebih 15 menit gabriel dan laura menikmati ciumannya dan
tersadar kalo ada yang mengetuk pintu kamar mereka

~tok~

~tok~

~tok~

“tuan maaf ganggu ini jahe hangatnya, bibi tambahin lemon” ucap bi ijah dari balik pintu

“oh iya bi sebentar” ucap gabriel yang melepaskan ciumannya

Gabriel langsung membuka pintu kamarnya lalu mengambil nampan yang dibawa bi ijah

“makasih ya bi” ucap gabriel ke bi ijah

“iya sama sama tuan, kalo begitu bibi permisi dulu ya” ucap bi ijah ke gabriel

Bi ijah lalu pergi kebawah dan gabriel menutup pintu kamarnya.

"ra nih dibawain bi ijah jahe lemon" ucap gabriel yang menghampiri laura

 "maaauuuuuu" ucap laura yang bersemangat melihat jahe lemon yang dibawa gabriel

Gabriel memberikan satu gelasnya untuk laura dan satu gelasnya buat dia. Laura dan gabriel meminum jahe lemon hangatnya sampai habis

“punya aku sudah habis hehe” ucap laura yang sudah mulai seperti biasa

“sini aku taruh sweety” ucap gabriel yang mengambil gelas laura. gabriel menaruhnya dia atas nampan di meja samping tempat tidur

Sehabis meminum jahe lemon hangat, perasan laura menjadi sangat nyaman dan tenang. Laura merebahkan dirinya kembali ke kasur lalu menarik selimutnya tapi terhalang oleh gabriel yang meminta jatah malam ini.

“ra boleh ga? Udah lama loh kita ga main” ucap gabriel yang meminta jatahnya malam ini

Laura hanya mengangguk pelan menandakan ia siap disentuh oleh suaminya. Gabriel membuka bajunya memperlihatkan otot-otot perut yang membuat muka laura memerah.

gabriel memulai aksinya terlebih dahulu, mencium setiap inci dari muka laura sampai tidak ada yang terlewat sedikitpun, lalu gabriel mencium bibir laura dari yang lembut hingga sangat ganas sampai-sampai gabriel menggigit bibir laura. Gabriel tidak lupa untuk meninggalkan tanda merah di leher kanan dan kiri laura seakan dia memberikan tanda kalo laura hanya milik gabriel seutuhnya. Gabriel melanjutkan aksinya, mengangkat laura dalam posisi yang sangat nyaman. Gabriel yang menekan laura terus menerus membuat laura mencengkram kuat dibahu gabriel. laura akhirnya mengeluarkan suara yang nikmat membuat gabriel menghantam laura berkali-kali. akhirnya gabriel sampai dipuncak kenikmatannya lalu mencengkram bahu laura sangat kuat hingga keluarlah didalam.  Laura yang menikmati setiap permainan gabriel, akhirnya melihat suami yang ganteng ini kelelahan.

This pervert is my husband!! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang