Bab 61

38.3K 1.4K 94
                                    

"Kin, lo tadi dari mana sih?" tanya Debi begitu bel pulang berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kin, lo tadi dari mana sih?" tanya Debi begitu bel pulang berbunyi. "Gue dari tadi mau nanya lupa terus sial," lanjutnya lagi.

"Iya, lo dari mana? Balik-balik tadi muka lo kusut gitu." Alika ikut bertanya sembari memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Niat awal sih ke perpus, ya. Tapi tiba-tiba si Ginta dateng. Ya, gitu deh." Debi menaikkan sebelah alisnya. Merasa tak puas dengan jawaban Kinara, ia kembali bertanya hingga Kinara menceritakan seluruh kejadian tadi.

"Emang perusak hubungan itu orang, Nih, ya. Kalau gak ada dia, gue rasa hubungan lo sama Aldo masih baik-baik aja." Kinara mengangkat bahunya.

"Debi abis labrak Aldo tadi. Mungkin karena itu dia jadi nyamperin lo," sambung Alika yang membuat Kinara langsung terbelalak.

Kinara menatap Debi kaget. "Lo ngelabrak Aldo, Deb?" Debi mengangguk. "Ngapain elah?"

Debi berdecak singkat. "Ih, Kin. Lo emang gak kesel apa? Baru juga putus udah romantis-romantisan sam acewek lain. Gak ngotak banget jadi cowok."

"Bukan urusan gue lagi, Deb. KIta udah gak ada hubungan apa-apa. Jadi, terserah dia mau ngapain. Gue juga gak peduli kali."

Setelah menggendong tas pada kedua pundaknya, Alika kembali bersuara, "Tapi, Kin. Berarti Aldo masih peduli dong sama lo? Buktinya dia ngebelain dan nolongin lo kan?" Debi mengangguk menyetujui pendapat Alika.

"Tapi tetep aja, ya. Nilai gue buat berkurang drastis. Kalua dia cuman mau main-main, gak usah manis-manis gitu selama ini." Kinara terkekeh kecil.

"Gue-nya aja yang terlalu percaya sama dia. Gue terlalu mercayain hati gue sepenuhnya buat dia. Jadi, kalau sekalinya dia nyakitin gue, gue yang sakit sendiri." Kinara terkekeh miris meratapi dirinya sendiri. "Gue kurang pinter jaga hati. Harusnya gue tahu, gue gak bisa nyerahin seluruh hati gue. Setidaknya ada sedikit bagian kecil yang tersisa untuk mengibati bagian lain dari hati gue yang luka."

Baru saja melangkahkan kaki menuju keluar kelas, dengan tiba-tiba Andre dan Jojo datang menghampiri dengan nafas terengah-engah.

"Lo berdua ngapain sih? Lari-larian di koridor kayak gitu," oceh Debi sembari menatap keduanya.

"Ini tuh penting," jawab Andre yang masih berusaha untuk mengatur nafasnya.

"Kita perlu ngomogn sama lo, Kin," ucap Jojo dengan wajah seriusnya.

"Kenapa?" tanya Kinara bingung. Sepenting itukah sampai mereka harus berlari?

"Lo berdua juga ikut kita," ucap Andre seraya menatap Debi dan Alika secara bergantian.

Debi dan Alika saling bertukar tatapan. Ada apa ini sampai keduanya berubah serius. Sampai akhirnya, tangan Jojo dan Andre menarik ketiga cewek itu.

"Ehhh.. Gak usah tarik-tarik juga kali," ucap ketiga cewek itu bersamaan.

Entah sepenting apa topik pembicaraan yang ingin dibicarakan oleh Jojo dan Andre sampai merek aharus membawa Kinara, Debi, dan Alika menuju sisi lapangan yang cukup sepi. Ketiga cewek itu hanya menatap dua cowok dihadapan mereka bingung.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang