Bab 10

41.2K 2.3K 24
                                    

"Kin!" panggil Alika sambil setengah berlari menghampiri Kinara yang baru saja memasuki gerbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kin!" panggil Alika sambil setengah berlari menghampiri Kinara yang baru saja memasuki gerbang.

"Napa lo? Pemanasan?" tanya Kinara sambil mengernyitkan dahinya bingung begitu Alika sampai di hadapannya dengan nafas terengah-engah.

"Lo tau ini jam berapa?" tanya Alika sambil menunjukkan jarum jam yang ada di tangannya.

"07.30," jawab Kinara santai tanpa dosa.

"Itu artinya?" tanya Alika lagi sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Artinya.. Artinya masih pagi," jawab Kinara cuek membuat Alika menggeram gemas.

"Lo telat, Kin! Aldo marah-marah tuh!" Alika mulai kesal.

"Ya elah. Itu cowok PMS? Marah-marah terus. Gak capek apa."

"Tau ah. Urusin sana! Lo ditunggu di ruang OSIS," ucap Alika sambil melangkah pergi meninggalkan Kinara yang masih pada posisi awalnya.

Kinara akhirnya memutuskan untuk menghampiri Aldo yang sedang menunggunya. Walau sebenarnya, ia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Aldo.

Kinara membuka pintu, dan melihat Aldo tengah duduk dengan ponsel di tangannya. Saat ia melihat Kinara masuk, ia dengan segera mengalihkan pandangannya. Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan kini menatap Kinara tajam.

"Lo tahu apa kesalahan lo?" tanya Aldo sambil berdiri.

"Terlambat mungkin," jawabnya santai.

"Kenapa lo telat?" tanya Aldo lagi.

"Kesiangan." Singkat. Sesingkat tatapannya.

"Lo itu niat gak sih jadi OSIS. Gak disiplin banget. Gue kan udah bilang. Jam 7 udah ada di sini. Apa jam di rumah lo mati? Mau gue beliin jam baru?" Kinara membulatkan matanya. Dahinya kini mengernyit kesal.

"Oke, sorry... Gue tahu gue salah. Tapi gue cuman telat setengah jam, Do. Marah lo udah kayak gue telat berjam-jam tahu gak!" sahut Kinara kesal sambil mendengus kasar.

"Cuman? Cuman lo bilang? Setengah jam itu berarti. Dan, kalau lo bayangin. Lo udah melewatkan beratus-ratus detik."

"Gak usah lebay! Gue juga udah minta maaf, kan?" sahut Kinara sambil memutar bola matanya malas.

"Lo gue hukum!"

"Lah. Ngapain sih. Ntar lagi juga udah mulai acara. Ribet banget lo!" tolak gadis itu sambil duduk di kursi yang ada di sampingnya.

"Acara masih 1 jam lagi. Lagian lo harus tau konsekuensinya kalau lo telat."

"Ah elah. Emang apa hukumannya?"

"Lo pasang tali buat lomba kerupuk sana. Gue udah bilang sama Heni kalau lo yang kerjain."
jawabnya sambil memberikan tali-tali dan plastik berisi kerupuk kepada Kinara.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang