Bab 19

34.1K 2K 89
                                    

"Oi, Deb!" panggil Kinara sembari berlari kecil menghampiri Debi yang tengah berjalan di koridor.

Debi menghentikan langkahnya, dan membalikkan tubuhnya. Ia mendapati Kinara yang berjalan menghampirinya.

"Temenin gue ke perpus, yuk," kata Kinara sembari tersenyum.

"Gak usah senyum-senyum gitu. Gue temenin, ayo," sahut Debi yang sudah tahu maksud dari senyuman Kinara itu.

"Lo mau pinjem novel lagi?" tanya Dehi ketika mereka tengah berjalan menyusuri rak demi rak di dalam perpustakaan.

"Begitulah.." jawabnya sambil menyeringai kecil.

Setelah mendapatkan novel yang diinginkan, Kinara dan Debi pun keluar dari perpustakaan.

Saat sedang menuruni tangga, mereka berpapasan dengan Jojo dan Aldo. Ya, seperti biasa.

"Lo lagi, lo lagi.." ucap Debi dan Jojo bersamaan.

"Gak usah ngikutin omongan gue!" protes mereka bersamaan lagi membuat Aldo dan Kinara menahan tawa.

"Apa lo berdua?!" kesal mereka juga bersamaan sambil menatap Kinara dan Aldo yang terluhat masih menahan tawa mereka.

"Apaan sih lo, ngikutin gue mulu!" protes Debi tidak suka.

"Lo kali yang ngikutin gue!" sahut Jojo membalas protes.

"Lo--"

"Sttttt! Udah, udah. Lo berdua ini kalau ketemu selalu kayak gini. Sekali-kali kalem gitu.." potong Kinara sambil membekap mulut Debi yang ingin protes.

"Gue mah kalem. Dia aja yang kayak orang kesetanan setiap kali ketemu gue.." sahut Jojo enteng membuat Debi membulatkan matanya.

"Karena lo setannya!" ujar Debi dengan cepat membuat Aldo dan Kinara tertawa.

"Sabar, Bro.." ujar Aldo setengah tertawa.

"Kalau gue setannya, gue juga ogah ngerasukin lo. Setan juga milih-milih, kaliii..." sahut Jojo tidak terima.

Kinara dan Aldo tertawa serempak mendengar sahutan Jojo.

"Udah, udah. Sarapan buat gue di mana, Kin?" tanya Aldo menengahi.

"Nih," kata Kinara sambil menyosorkan kotak makan yang baru saja ia keluarkan dari dalam tasnya.

"Wihhhh. Buat gue mana? Masa Aldo doang?" celetuk Jojo.

"Besok katanya Debi mau bawain, kok," jawab Kinara dibalas tatapan bingung dari Debi.

"Hah? Apaan? Kok gue? Besok? Apaan? Enggak ya!" protes Debi tidak terima.

"Jangan bilang lo gak bisa masak ya? Ah, payah lo, Deb!" sahut Jojo membuat Debi semakin tidak terima.

"Bisa! Kalau lo udah makan masakan gue, gue jamin lo ketagihan!" Sombongnya.

"Kalau gitu, besok boleh kali dibawain.." ujar Jojo sambil menyeringai.

"Pinter juga lo, Bro," bisik Aldo dibalas acungan jempol dari Jojo.

"Oke! Gue bawain! Gue buktiin gue bisa masak!" sahut Debi menerima tantangan dari Jojo.

Dalam hati, Jojo sangat bersorak senang, karena akhirnya, dia bisa membuat Debi menerima tantangannya.

Tidak lama, bel masuk pun berbunyi, mereka dengan cepat langsung ikut menghambur dengan murid lainnya masuk ke dalam kelas.

"Eh, weh, bentar," cegah Jojo saat mereka ingin masuk ke dalam kelas.

"Apaan sih? Rusuh amat!" sahut Debi kesal.

"Bolos, kuy!" ajak Jojo diselingi seringaian yang lebar.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang