Bab 45

22.3K 1.2K 69
                                    

Double update gaess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Double update gaess

...

Kembali ke rutinitas sebelumnya. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di semester 2, setelah kemarin libur panjang. Bangun pagi, rutinitas yang paling Kinara tidak suka.

"Whoaaamm!" Kinara menyibak selimut yang masih menyelimuti tubuhnya.

Mata Kinara beralih pada jam dinding di hadapannya. "Jam 6?!" pekiknya kaget dan refleks langsung terbangun dari tidurnya.

Kinara langsung beranjak masuk ke dalam kamar mandi dan langsung melaksanakan ritualnya di pagi hari.

10 menit sudah selesai Kinara lewati untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai mengenakan seragam, dan bersiap-siap dengan memoleskan sedikit lipbalm pada bibirnya, Kinara turun menuju ruang makan untuk sarapan bersama Mama, Papa, dan Kakaknya.

"Pagiii.." sapa Kinara dengan senyuman cerianya.

"Pagi. Ayo, kamu sarapan. Udah jam setengah 7 nih," ucap sang Mama sambil menyodorkan sepiring nasi goreng yang langsung dilahap oleh Kinara.

"Lo makan kayak orang gak dikasih makan berhari-hari," celetuk Didit membuat Kinara berhenti mengunyah.

"Sewot aje lo!" sahut Kinara cuek lalu kembali melanjutkan makannya.

"Udah, udah. Makan dulu," lerai sang Papa membuat Kinara mengangguk. Tidak lama, piring Kinara yang tadinya terisi penuh oleh nasi goreng kini sudah habis.

"Pa, Ma. Kinara berangkat, ya. Udah telat nih," pamitnya sambil menyalami punggung tangan kedua orang tuanya itu. "Cepetan, Bang! Lelet bener kayak cewek!" lanjutnya sambil menarik tangan Didit yang baru saja meletakkan gelas di atas meja.

"Makanya bangun tuh jangan siang-siang!" sahut Didit ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

Kinara mencibir. Tidak berniat menyahut. Pikirannya hanya pada gerbang sekolah yang 5 menit lagi akan ditutup. "Bang. Cepetan!" Kinara mulai panik. Kalau begini. Bisa-bisa ia tidak diberi masuk.

"Iya, iya. Ini sebentar lagi sampe," jawab Didit yang pandangannya masih fokus pada jalan di depannya.

Tidak lama, mobil Didit berhenti tepat di deoan gerbang sekolah. Baru saja Pak Odi, yang tidak lain adalah satpam sekolah keluar dari posnya. Kinara langsung berlari masuk ke dalam sekolah. Tidak menghiraukan teriakan Didit yang terus mengoceh akibat Kinata menutup pintu terlalu keras.

"Akhirnyaaaa.. Gue bisa masuk juga," gumam Kinara yang tengah berusaha mengatur nafasnya.

Baru saja ia ingin masuk ke dalam kelas, tangannya sudah dicekal oleh seseorang yang membuatnya membalikkan tubuh. "Ngapain? Udah telat nih!" ujar Kinara tidak berminat.

"Pagi-pagi tuh bagusnya senyum. Jangan marah-marah," celetuk orang di hadapan Kinara sembari menarik kedua sudut bibir Kinara agar tersenyum.

Kinara memutar bola matanya malas. "Nih. Senyum nih." Kinara menarik kedua sudut bibirnya hingga membuat sebuah lengkungan bulan sabit yang sempurna.

Ketos VS Waketos [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang