Jangan lupa klik ⭐
ya readers 👇Shin bergegas menuju kamar mandi, mengatur pernafasan untuk mengurangi kegugupannya.
"Iya Bu." Shin tergagap. Sayangnya dia tidak bisa lagi menyembunyikan rahasianya, karena barang bukti sebuah kaos dan celana pendek pria menggantung di balik pintu.
Sial, kenapa Shin lupa menyembunyikannya.
Ya sudah, nasi telah menjadi bubur. Shin harus jujur, lagipula pada situasi ini tidak ada alasan bagi dia untuk disalahkan.
Justru saat ini posisi Shin adalah superhero. Lagi-lagi Shin membuat pembelaan pada pikirannya sendiri."Tadi aku sudah mengirim teks ke ibu tentang keran tetangga macet." Kata Shin menjelaskan.
"Ya ampun, ibu lupa air macet. Kasihan tetangga itu. " Komentar Nyonya Park diluar dugaan Shin, sama sekali ibunya tidak marah ataupun melontarkan kekhawatiran seperti biasanya. Dia justru langsung menelpon jasa perbaiki air macet. Begitu pentingnya kah penyewa itu bagi nyonya Park?
"Kalau begini respons ibu mengapa tadi aku ketakutan?" Gumam Shin sembari menatap ibunya yang masih berbicara dengan penyedia jasa servis keran.
Tetangga?
Tiba-tiba Shin teringat kembali pria itu, bagaimana kondisinya? Apakah ibunya akan datang?
Seharusnya Shin tidak perlu memikirkan nasib pria tetangganya itu, akan tetapi mengapa pikiran itu datang sendiri?**
Dexter sedang prustasi. Pasalnya dia mendapatkan kabar relasi terpercayanya sudah meninggal dunia secara mendadak. Menurut keterangan informannya, relasinya tersebut meninggal dunia karena gagal jantung.
Akan tetapi Dexter tidak mempercayainya, dia tahu relasinya itu tidak memiliki riwayat penyakit serius seperti halnya penyakit jantung.
Sebuah asumsi mengejutkan yang dikatakan Dexter bahwa kematiannya karena dibunuh oleh seseorang yang sudah merencanakannya.
"Mereka sudah menutup rapat peristiwa ini, ku rasa mereka tidak melanjutkan penyelidikan kematian apalagi melibatkan kepolisian." Ujar pria empat puluhan menjelaskan.
Dexter tidak memberikan komentar apapun, dia semakin gelisah. Pria itu mengusap wajahnya beberapa kali sambil berdesis geram.
"Sial" Desisnya. Lagi-lagi mengusap rambut mengkilapnya. Rambutnya sengaja disisir rapi ke belakang yang terkadang dikuncir pada bagian tengah mirip Takiya Genji karakter utama di film Jepang Croz Zero season 1 dan season 2.
Tentang outfit, dia menyukai outfit berwarna gelap namun jika terburu-buru dia tidak keberatan memakai outfit warna sedikit terang. Sebenarnya apapun warna outfit yang dipakainya maka semuanya cocok ditubuh atletisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUGO TREZ (Completed✔️)
FanfictionHugo Trez (Hyun Bin) seorang pembunuh bayaran berkebangsaan Amerika Serikat. Dia salah satu prajurit terbaik yang pernah tergabung dalam pasukan khusus The Night Stalkers atau yang lebih dikenal dengan sebutan 160th Special Operations Aviation Regim...