Part 6 ( His name is Hyun Bin)

443 43 4
                                    

Jangan lupa klik ⭐
ya readers 👇

"Bye ma" Shin melambai pada ibunya, setengah berlari keluar rumah. Sebelum berjalan masih sempat menatap rumah tetangganya yang masih tertutup rapat. Shin bertanya-tanya, apakah dia baik-baik saja?

Langkah Shin pelan seakan sedang menunggu tetangganya itu membuka pintu. Apa yang sedang Shin tunggu? Pintu itu sangat rapat dan seolah pemilik nya tidak berniat membukakan untuk siapapun. Pemiliknya lebih menyukai kesendirian nya, menahan kesakitan seorang diri, seolah dia hanya sendirian hidup di dunia ini.

"Pagi" sapa sebuah suara mengagetkan Shin, dia menoleh.
Mata Shin tidak berkedip, orang yang ingin dilihatnya sudah berdiri di belakangnya memakai outfit olahraga abu-abu. Wajahnya basah berkeringat, dapat ditebak pria ini sudah menyelesaikan sebuah olahraga berat.

"Kau sudah sembuh?" Tanya Shin. Setelah bertanya Shin justru menyesali pertanyaan yang berhasil membuat kening pria di depannya berkerut.

"Maksud ku begini, kau sakit separah itu tetapi bisa-bisanya pagi ini kulihat kau dalam keadaan sehat wal Afiat?" Ujar Shin mengklarifikasi pertanyaan pertamanya.

"Tentang itu, ku harap kau melupakannya." Sahut pria di depan Shin lalu beranjak pergi.

"Why?" Tanya Shin membuat pria itu menghentikan langkahnya.

"Kau sudah hampir terlambat pergi bekerja." Sahutnya sambil tersenyum tipis lalu melanjutkan langkahnya dan menghilang di balik pintu pagar yang menutup.

"Aiiishh" Gerutu Shin lalu berlari kecil karena menyadari akan terlambat.

*
Malam harinya...
Shin celingukan menunggu Dexter yang sedang on the way menjemputnya, Shin sudah menelepon ibunya akan pulang terlambat. Seribu alasan sebenarnya tidak mempan merayu'dan mendapatkan izin ibunya, tetapi entah mengapa tiba-tiba ibunya mengizinkannya begitu mudah.

"Dexter kok lama banget" Gerutu Shin menyadari tempatnya berdiri semakin sepi, hanya lalu lalang beberapa pejalan kaki.

"Masih lama?" Tulis Shin.

Tiga menit berlalu, text yang dikirimnya belum juga dibaca Dexter membuat Shin semakin gelisah.

Shin berjalan menyusuri trotoar. Tidak biasanya Dexter datang terlambat, pria itu biasanya sangat menepati janji.

Langkah Shin terhenti melihat pria yang dikenalnya berjalan memasuki sebuah bar. Demi melihat Shin pria itu menghentikan langkahnya, lalu berjalan ke arah Shin.

"Kau sendirian? Kenapa?" Tanya pria di depan Shin.
Pertanyaan pria itu sukses membuat Shin berkerut kening, keanehan apa lagi yang terjadi karena tiba-tiba pria ini menghawatirkan dirinya.

"Aku menunggu seseorang" Jawab Shin.

"Ayo pulang dengan ku" Ajak Trez.

"What?" Selidik Shin heran. Trez meneliti wajah Shin sesaat.

"Ibumu menyuruhku mencari mu" Kata nya akhirnya.

"Ibuku sudah mengizinkan ku pulang terlambat" Balas Shin.

"Orang yang kau tunggu tidak akan datang" Tukas Trez.

"What? Darimana kau tahu?" Dengus Shin kecewa, mengapa pria tidak diketahui namanya ini berlagak sok tahu.

"Intinya ibumu ingin kau pulang sekarang" Kata Trez menegaskan dengan kalimat penuh penekanan.

"Kau mengadu pada ibuku tentang pacar ku?" Tanya Shin menuduh.

Trez terdiam mendapatkan pertanyaan itu, hening ketika pria itu menatap wajah Shin.

"Whatever. Lanjutkan aktivitas mu, nona. I don't care anymore" ujar Trez akhirnya.

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang