Part 7 Dexter ❤️

402 47 23
                                    

Klik 🌟 ya readers sebagai support untuk author biar makin rajin update😄😄😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klik 🌟
ya readers sebagai support untuk author biar makin rajin update😄😄😘

Shin masih betah menyembunyikan wajahnya dibalik bantal, dia mengabaikan ponselnya yang bergetar berkali-kali. Tapi akhirnya Shin tidak tahan, dia mengintip penelepon dan langsung menerima panggilan itu dengan hati yang berdebar.

"Dexter, kau di mana? Kenapa kau tidak datang? Kau baik-baik saja kan?" Shinhye langsung memberondong penelepon dengan beberapa pertanyaan sekaligus sehingga membuat penelepon harus sabar menunggu Shin memberikannya kesempatan untuk menjawab.

"Aku di depan rumah mu." Kata suara Dexter parau.

"Kau gila ya? " Shin cepat-cepat menutup mulutnya atas reaksinya yang berlebihan.

"Aku ingin melihatmu, aku ingin dimarahi mu." Dexter melanjutkan kalimatnya, tatapannya diedarkan ke pagar yang tertutup rapat.

"Kau pulang saja, besok kita bertemu dan kau bisa menceritakannya besok" sahut Shin.

"Please, sebentar saja, satu menit." Dexter bersekeras dengan suara memelas. Shin menggigit bibir bawahnya, berpikir keras, dia sangat gamang antara takut ketahuan ibunya namun disisi lain hatinya sangat ingin melihat Dexter.

"Maafkan aku ibu." Shin berkata lirih itu ditujukan untuk ibunya, dia berjinjit keluar kamarnya lalu bergegas menuju pintu. Shin membuka pintu sangat hati-hati, dalam hati dia merasa menjadi gadis nakal yang berani keluar rumah menemui pacar disaat tengah malam seperti saat ini.

Shin bernafas lega karena berhasil keluar rumah dengan mulus, dia membuka pagar sangat hati-hati hingga sama sekali tidak mengeluarkan bunyi berisik. Shin mengedarkan pandangannya dan melihat mobil Dexter, pria itu sudah menunggu di dalam mobilnya. Dexter membukakan pintu, dengan gerakan ringan Shin duduk di sebelah Dexter, pria itu menunduk dan hanya berdiam diri sekitar tiga puluh detik.

"Kau kenapa?" Tanya Shin, perlahan Dexter mengangkat wajahnya.

"Aku ingin memeluk mu" Kata Dexter tanpa menunggu persetujuan langsung melakukan apa yang dikatakannya. Shin merasakan tubuh Dexter yang panas dan degupan jantung pria itu sangat cepat, dia seperti orang yang baru melakukan pekerjaan yang menguras energi.

"Maafkan aku yang tidak menepati janjiku." Dexter berbisik.

"Mengapa kau tidak datang??" Tanya Shin

"Aku tidak bisa mengatakannya, maaf" Dexter melepaskan pelukannya, meneliti wajah Shin di kegelapan karena dia tidak berani menyalakan penerangan mobil, menurut Shin bisa saja seseorang melihat mereka terutama tetangga menyebalkan.

Dexter melepaskan pelukannya, meneliti wajah Shin yang natural tanpa riasan. Kedua matanya masih bengkak, itu membuat hati Dexter menjadi perih.

"Kau masuk sekarang sebelum ibumu bangun" Kata Dexter sambil menyentuh pipi kiri Shin, menyusuri hingga ke hidung Shin.

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang