Part 8 Good Guy 🤗

408 50 15
                                    

Klik 🌟 ya readers
biar author semangat & update nya cepat 🤗🤭

Tok Tok Tok

Shin menoleh pelan menatap pintunya yang diketuk berkali-kali, dia tidak menyahut ketika sebuah suara mengatakan ingin masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shin menoleh pelan menatap pintunya yang diketuk berkali-kali, dia tidak menyahut ketika sebuah suara mengatakan ingin masuk. Sepertinya pemilik suara tidak butuh untuk menunggu persetujuan Shin karena dia sudah mendorong pintu.

"Mau ikut ke rumah ku?" Kata pria jangkung yang sudah lama tidak dilihat Shin, wajah datar itu menyunggingkan senyum ramah, bagi Shin itu hanya senyuman ramah dibuat-buat.

Sejak kapan tetangga ini datang? Bukan kah terakhir ku dengar dia sudah kembali ke Negara asalnya. Mengapa dia tiba-tiba datang ke kamar dan mengajak ke rumahnya?

"Sudahlah kau memberontak, pacarmu tidak akan kembali. Lihatlah dirimu, apakah kau tidak kasihan pada dirimu? Pada orangtua mu dan.." Kalimat Trez menggantung karena tangannya merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah benda berkilauan.

"Aku membawakan ini yang khusus ku beli langsung dari tukang tempa perhiasan di Italia." Ujar Trez lalu meraih tangan Shin dan memasang gelang mungil unik itu, Shin hanya pasrah ketika Trez mengaitkan pengait gelang itu lalu menatap Shin sambil tersenyum.

"Ku tinggal beberapa minggu mengapa kau sekurus ini." Tanya Trez sambil meneliti wajah Shin yang masih menunduk, gadis itu mengabaikan Trez sejak pertama dia ke kamar itu. Atau Shin tidak menganggap keberadaan Trez saat ini?
Jika itu terjadi percuma Trez jauh-jauh membawakan hadiah dari luar negeri.

Jika dipikir-pikir lagi, Shin tidak yakin gelang yang dipakaikan tetangganya ini benar dibeli di luar negeri ditambah katanya dibelinya sendiri. Bisa saja gelang ini dari ibu Shin yang menyuruh tetangganya memasangkan nya sebagai sogokan agar Shin menghentikan aksi mogoknya.

Shin tidak akan mudah terkecoh oleh tetangganya ini. Dari wajahnya saja dapat ditebak pria itu hanya ingin bermain-main untuk menggodanya. Mungkin di dalam hatinya tetangga ini sedang tertawa mengejek Shin.
Atau justru merasa bahagia mengetahui bahwa pada akhirnya Shin ditinggalkan pacarnya sehingga menambah jumlah angka jomlo di negara ini.
Shin hanya bisa menduga-duga di dalam hati, berpikiran negatif terhadap tetangga ini membuat sedikit hiburan bagi dirinya.

"Ibu mu hanya tahu kau sakit demam, mereka tidak pernah tahu bahwa kau sebenarnya sakit mala rindu atau sakit dicampakan" Kata Trez lalu duduk di sisi ranjang Shin, tangannya memainkan boneka karakter koya, menjentik-jentik jarinya ke wajah boneka tersebut.

"Kau ingin aku tidur di sini?" Tanya Trez, semenit kemudian diapun membaringkan tubuhnya di kasur empuk Shin tanpa meminta izin pemilik kamar yang hanya menggigit bibir karena kesal. Ah... tetangganya ini semakin mengesalkan.

Shin sudah tidak tahan melihat tetangga sialannya ini, dia bermaksud mengusirnya namun cepat-cepat diurungkannya karena nyonya Park muncul. Trez cepat-cepat duduk sambil mengembalikan image cool nya. Pria itu langsung memasang wajah datar seperti biasa dia lakukan, seolah-olah tidak ada yang terjadi.

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang