Part 22 Because I love you

479 38 26
                                    

"Kita tadi sampai topik apa?" Tanya tuan Park membuyarkan lamunan Trez setelah kepergian detektif Jiyoung yang bahkan belum sempat memesan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita tadi sampai topik apa?" Tanya tuan Park membuyarkan lamunan Trez setelah kepergian detektif Jiyoung yang bahkan belum sempat memesan makanan.

"Pekerjaan" Jawab Trez masih mengawasi detektif Jiyoung yang melangkah cepat meninggalkan cafe.

"Aku suka kau Hyun Bin. Kau sangat ramah dan sopan. Aku tidak masalah Shin berkencan dengan mu. Hanya istri ku yang teramat selektif, kau hanya perlu mengambil simpatinya. Tapi ku rasa dia juga tidak keberatan" ujar tuan Park cukup mengejutkan. Trez mengangguk merespon apa yang diucapkan tuan Park. Namun Trez tidak terlalu fokus pada pembicaraan tuan Park, otaknya sedang bekerja keras mengingat nomor itu.

"Terimakasih tuan Park" sahut Trez.
Keduanya kembali fokus pada sarapan. Tiga puluh menit kemudian mereka kembali, tidak lupa Trez yang membayar tagihan. Trez sedang menarik simpati calon mertua, tentu sebagai calon menantu yang baik di mata tuan Park.
Tapi Trez sempat bergidik ngeri ketika tuan Park bercerita tentang istrinya yang sangat sangar.

"Kau tahu istri ku seperti seorang prajurit, dia bilang jika putri nya dihamili seseorang. Maka dia akan menghajar pria itu, tidak perduli anak gengster sekalipun." Sesaat perkataan tuan Park terlintas kembali di pikiran Trez.

"Bagaimana jika dia hamil? Ah aku sudah menggarapnya habis-habisan" Trez membathin, jujur ada sedikit rasa takut menghampiri diriku. Bukan aku tidak ingin bertanggung jawab, aku hanya takut jika identitas ku terbongkar. Pasti orang yang paling terluka adalah Shin.
Apa yang terjadi jika aku jujur padanya?
Jawabannya sudah jelas: aku akan kehilangannya.
Jika aku kehilangannya, bagaimana selanjutnya aku menjalani hidup?
Aku bahkan TIDAK LAYAK memilikinya, tapi aku sudah merusak miliknya yang paling berharga. Aku pria paling bodoh dan egois.
Trez terus membathin dengan pergumulan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya sakit kepala. Trez tidak terlalu memikirkan tentang dirinya yang sudah diburu. Dia lebih memikirkan bagaimana nasib hubungannya yang baru kemarin dijalinnya dengan serius.
Cinta Trez pada gadis tetangganya sudah sangat kuat terpatri di hati.

**
Nyonya Park tidak henti-hentinya mengomel pada Shin yang sering tidak bersih mencuci piring. Sejak pengakuan tetangganya berkencan dengan putri nya membuat mood nyonya Park untuk membully-Shin kembali kumat.

"Kyaa... Kau mau kemana?" Tegur nyonya Park menyadari Shin yang sudah sangat rapi.

"Ke kantor Bu" Jawab Shin.

Nyonya Park hanya mendengus lalu duduk di sofa sambil menyalakan TV.
Lagi-lagi nyonya Park menggerutu demi melihat berita di Tv.

"Shin. Kau harus hati-hati. Polisi sedang memburu seorang pembunuh bayaran" Ujar Nyonya Park.

"Kalau aku bertemu pembunuh bayaran, akan ku goda dia. " Jawab Shin asal, nyonya Park langsung memukulkan kemoceng ke kaki Shin membuat gadis itu meringis.

"Sakit tau bu" protes Shin

"Hukuman buatmu. Awas kalau kau menggatal lagi ke rumah tetangga tanpa izin" ancam Nyonya Park setelah Shin melengking.

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang