Part 23 Last story?

325 41 19
                                    

Dooor DooorDooor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dooor
Dooor
Dooor

Tiga tembakan secara beruntun menembaki target yang sudah terkunci.
Seketika tubuh pria yang berusaha kabur dengan memanjat dinding itu meliuk-liuk berusaha mengelak dari tembakan brutal yang ditujukan padanya.

Apa yang terjadi selanjutnya persis seperti adegan yang ada di dalam film action Hollywood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang terjadi selanjutnya persis seperti adegan yang ada di dalam film action Hollywood. Ketika tubuh Trez ditembaki oleh snipers sialan yang tidak terlihat, tubuhnya terjengkang ambruk ke tanah. Lalu tangannya melayang ke atas dan pistol jenis Glock Meyer 22 yang semula dipegangnya kini terlempar ke udara kemudian jatuh ke lantai keramik. Lalu dia berguling-guling, hitungan detik dia kembali ke posisi berdiri namun dengan tubuh setengah merunduk.
Saat kedua kakinya melangkah mundur menghindari serangan yang beruntun itu, punggung dan kepalanya sudah dirasakan perih, jika saja peluru-peluru yang menghujani nya itu berhasil mengenai batok kepalanya. Sudah dipastikan kepalanya akan berlubang-lubang lalu menyebabkan darah serta otaknya akan muncrat dan berserakan di lantai keramik yang kotor ini. Trez tahu para sniper yang menembakinya menggunakan senapan runduk jarak jauh, semi-otomatis M107 yang memiliki peluru berkaliber besar.
Jika dia hanya bisa mengelak, dipastikan dia tidak akan bertahan lama. Akhirnya Trez bertiarap lalu bergerak dengan cara merayap, memecahkan kegelapan bersembunyi di balik drum bekas bahan bakar yang sudah berkarat. Ada jeda sekitar 10 detik kemudian, kembali peluru menghujaninya.
Rasanya aneh, tetapi dia merasakan sebuah peluru merobek bahu kanannya sebelum mendengar suara letusan senjata. Trez seperti merasa sebuah kaitan besi yang terhubung dengan tali telah diayunkan dari atas, menancap di bahu kanannya kemudian menariknya ke belakang sampai terjengkang.
Trez melepaskan senjatanya, lalu sekitar radius 3 inchi Trez melihat percikan api melayang di atasnya saat peluru menghantam dinding dan terpental dengan sangat keras.

Ketika Trez sadar kembali, dia merasa waktu telah berlalu sekian jam namun dia menyadari bahwa sesungguhnya baru beberapa detik saja. Suara senapan dari sniper sialan itu masih bergema beberapa kali. Lalu indera penciuman Trez mengendus aroma bahan peledak, lalu derap kaki melangkah menuju ke tempatnya.
Trez langsung berguling ke dalam kegelapan lalu tangannya terulur untuk meraih senjatanya.

"Damn it" Umpat Trez. Tangannya merogoh saku celananya berharap menemukan sebutir peluru sebagai pertahanan terakhirnya.

Akhirnya Trez menyerah dan semakin prustasi ketika menyadari pelurunya yang sudah habis.

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang