Part 16 Kiss again?😮

417 46 11
                                    

Klik 🌟 ya readersLove You 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klik 🌟 ya readers
Love You 😍

Seperti tidak ada yang terjadi kemarin, aku berusaha menolak kenyataan nyatanya aku tetap memikirkannya. Aku pernah bermimpi tentang hubungan ini berlanjut hingga ke akhir hayat, ketika aku dan dia menimang cucu-cucu kami yang manis. Namun, kemarin mimpi itu sudah lenyap seiring ikatan yang telah kami jalin selama ini sudah dipotongnya menggunakan alat pemotong berupa alasan konyol yang mengesalkan. Akhirnya dia menghilang kembali...sepertinya untuk selamanya....di saat seperti ini kata "move on" yang dianjurkan oleh tetangga sialan ku cukup berguna.

Apa yang paling Shin ingat tentang mukadimah penutup dari mulut Dexter, ya seperti kata-kata klise yang sering diucapkan mulut-mulut pria pengecut di kehidupan drama percintaan.

Kau terlalu baik untuk orang seperti ku.

Shin membuka matanya, ternyata tidurnya sangat nyenyak hingga tanpa sekalipun terjaga setelah memejamkan mata sejak jam 9 kemarin.

Dia bergegas ke kamar mandi karena hari ini dia sudah berjanji masuk kerja, dia tidak ingin dipecat hanya karena bolosnya yang sebenarnya terlalu berlebihan. Bayangkan jika Shin bekerja di tempat lain, mungkin karyawan sepertinya sudah dipecat diminggu pertama masuk kerja. Menurut Jisung Shin sudah seperti pemilik perusahaan ekpedisi tempat bekerjanya saat ini, buktinya nyonya Park begitu mudah tidak mengijinkan putrinya setiap kegiatan loka karya.

"Kau tidak sarapan?" Tegar nyoya Park dari arah dapur.

"Hyun Bin sudah menunggu, tadi ibu memintanya mengantar mu ke tempat kerja hari ini." Kata nyonya Park lagi.

"Kenapa harus diantar tetangga?" Protes Shin, dia tidak ingin bertemu tetangganya. Shin sedang tidak ingin berdebat dengan pria itu.

"Kyaa..jangan banyak protes. Cepat saja sana." Gerutu nyonya Park.

Shin keluar rumah dengan wajah muram, memikirkan kalimat apa yang elegant untuk menjawab pertanyaan pria itu kelak.

Zlep

Dada Shin bergemuruh hebat, gadis yang baru patah hati itu sengaja menundukan wajahnya ketika mengetuk kaca mobil, lalu tangannya terjulur membuka pintu mobil dan menempati kursi penumpang.

"Jalan" Ujar Shin bagaikan seorang penumpang yang memerintah sopirnya.

Sang sopir menurut, lalu mobil yang dikemudikannya bergerak mulus keluar jalan sempit dan menambah kecepatan ketika sudah memasuki jalan besar.

"Kau pernah bercinta dengan seorang pria, misalnya pacar mu?" Tanya Trez tiba-tiba sukses membuat perut Shin mual seperti diaduk-aduk, jika saja dia duduk di sebelah pria itu bisa saja tinjunya bersarang di rahangnya, itu balasan untuk omong kosong yang frontal dan vulgar.

"Apa maksud mu? " Tanya Shin dengan nada membentak.

"Ku rasa kau belum pernah melakukannya, aku baru ingat kau anak rumahan era Joseon." Trez terus mengoceh dengan perkataan seenak dengkulnya.

HUGO TREZ (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang