DUA BELAS

86 12 0
                                    

       Tadinya Araafi ingin beristirahat di rumah saja. Meskipun demam dan sakit kepalanya sudah sembuh tapi badannya masih terasa nyeri. Manager restoran menelponnya untuk datang ke restoran karena ada masalah. Sejumlah karyawan ingin mengundurkan diri. Mereka merasa sudah tidak nyaman dan merasa tidak diperhatikan lagi semenjak kepergian bu Salma.

        Araafi harus mencegah mereka untuk mengundurkan diri dari Restorannya. Karena mereka adalah karyawan-karyawan yang telah setia selama puluhan tahun bekerja di Secret Green Restaurant. Mereka juga telah mendapat kepercayaan dari ibunya dan tak pernah mengecewakan ibunya selama bekerja.

      Sesampainya di restoran, Araafi disambut dengan karyawan-karyawan restoran dengan ramah dan santun. Mereka menyapa dan menyalami Araafi satu per satu. Ia bisa merasakan sikap hangat dari mereka. Selama ini Araafi memang jarang terlibat langsung dengan restorannya. Sehingga ia tidak terlalu memahami seperti apa karakter dan kinerja karyawan-karyawannya.  Ia ingat sebuah nasehat dari ibunya sebelum meninggal, "Ketika kita memperlakukan karyawan dengan baik, maka karyawan akan melayani pelanggan dengan baik, sehingga pelanggan akan terus kembali."

        Araafi tidak akan membiarkan restoran yang diperjuangkan ibunya dengan susah payah, dengan segenap jiwa dan raganya, tenggelam begitu saja. Ia akan berusaha untuk membangkitkan semangat karyawannya lagi. Memperlakukan mereka dengan baik. Gaji yang cukup, insentif dan bonus juga suasana kerja yang menyenangkan adalah hal terpenting yang harus diperhatikan dengan serius jika ingin memiliki karyawan loyal. Itu juga yang ia pelajari selama bekerja diperusahaan pak Malik.

        Araafi melakukan rapat dan berbincang-bincang dengan semua karyawannya. Ia merasa lega setelah berhasil meyakinkan para karyawan untuk tidak mengundurkan diri. Ia juga meminta maaf kepada semua karyawan termasuk manager restorannya, mengenai sikapnya selama ini. Ia berjanji akan berusaha memperhatikan karyawannya dengan baik lagi.

        "Pak Rafi, ini minum dulu jus nya." kata Pak Tomy, Manager restoran, saat Araafi sedang menikmati pemandangan di Rooftop yang terletak di lantai 2 restoran itu.

        "Terima kasih pak Tomy." ucapnya saat menyadari kehadiran managernya. "Saya baru sadar ada tempat didesain seperti taman langit ini. Sejak kapan pak Tomy?"

       "Oh iya pak Rafi. Tempat ini memang baru saja diperbaharui sebulan yang lalu oleh buk Salma. Ini tempat favorit beliau setiap datang berkunjung kesini." ungkap managernya.

       Araafi mengangguk. Tempat ini memang sangat nyaman. Berbeda dengan desain di dalamnya, di atap yang terletak dilantai 2 ini mengusung desain interior natural dan taman hijau untuk memberikan suasana yang tenang dan segar. Pemandangan bukit dari atas terlihat sangat indah.

       "Tempat ini juga banyak dikunjungi oleh anak-anak muda, pak. Apalagi kalau udah masuk sore hari, langit senjanya menjadi pusat perhatian" tambah managernya.

       Araafi mengangguk pelan. "Saya bisa membayangkannya." ucapnya sambil menikmati jus jeruk.

       "Bagaimana kalau kita mengadakan acara makan malam bersama untuk menyambut pak Rafi?" usul managernya.

       "Tidak perlu repot-repot pak Tomy. Tidak perlu ada sambutan segala."

       "Tidak apa-apa pak. Ini juga atas permintaan karyawan-karyawan yang lain. Mereka senang pak Rafi sudah mau memperhatikan mereka lagi."

       Araafi mengangkat kedua alisnya. "Benar, pak?" tanya Araafi tak percaya.

       "Iya, pak. Bapak bisa datang bersama istri pak Rafi juga."

       Araafi terdiam. Apa mungkin dia bisa datang bersama Rumaisha? Tapi semenjak kejadian malam tadi, Araafi sadar mulai bersikap lembut pada Rumaisha. Ia tidak menyangka Rumaisha merawatnya semalaman. Rumaisha bahkan tidak tidur di atas tempat tidur. Padahal ia sudah mengabaikan keberadaan Rumaisha. Tapi terlepas dari itu, Araafi belum bisa memaafkan Rumaisha sepenuhnya.

Senja Yang Hilang (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang