EMPAT BELAS

103 13 0
                                    

        Rumaisha sedang menyiram bunga di halaman depan rumah. Taman itu cukup luas. Di taman itu hampir dipenuhi dengan bunga mawar yang berwarna merah dan putih. Terkadang kalau ia merasa jenuh, ia sering duduk santai sambil melihat bunga-bunga tersebut.

        Sebuah mobil jazz merah terlihat memasuki teras rumahnya. Dari dalam mobil, keluar seorang wanita berpenampilan sangat modis. Rumaisha mengernyit. Siapa wanita itu? Batinnya.

        Sosok itu mendekat dan berjalan dengan anggun didepannya. Ketukkan high heelsnya berbunyi kuat saat menghantam permukaan jalan. Rumaisha segera mematikan kran air dan menghampiri wanita itu.

        "Assalamu'alaikum." sapa Rumaisha dengan ramah.

        "Wa'alaikumussalam." katanya tersenyum sambil melepaskan kacamata hitamnya.

        "Maaf, ada yang bisa saya bantu?"

        Wanita itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Saya Monica. Saya mau mencari Araafi. Apa dia ada di rumah?"

        Rumaisha terkesiap pelan. Wanita itu mencari suaminya. Sesaat Rumaisha merasa tidak asing dengan wajah wanita itu. Tetapi ia tidak mengingatnya dengan jelas.

        "Maaf, kalau boleh tau ada apa ya mencari mas Rafi?" tanya Rumaisha.

        "Ada yang ingin saya sampaikan sama dia. Tapi tunggu,"? Mata wanita itu sedikit melebar dan ia memiringkan kepalanya. "Kamu Rumaisha kan, istri Araafi?"

        Rumaisha mengangguk sambil tersenyum. "Ya benar, apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

        "Kita pernah bertemu sebelumnya. Di rumah sakit waktu itu." ujarnya dengan suara yang anggun.

        Rumaisha kini ingat siapa wanita itu. Wanita yang datang kerumah sakit saat Bu Salma masih dirawat. Wanita yang pernah punya hubungan dengan Araafi.

        "Oh iya, saya ingat." ujarnya sambil memaksakan seulas senyum. "Maaf, mas Rafi sedang keluar. Kalau ada yang ingin disampaikan, nanti akan saya sampaikan."

         "Oh, kalau gitu nanti aja." katanya dengan nada kecewa.

        "Atau perlu saya telpon mas Rafi untuk pulang?"

        "Terima kasih, tapi nggak perlu kok. Dia pasti akan menghindari saya."

        "Kenapa?"

        Wanita itu hanya diam menunduk. Ia melihat tangan wanita itu bergetar. Rumaisha penasaran kenapa wanita dari masa lalu suaminya ingin berbicara dengan suaminya.

       "Kalau kamu mau, kamu bisa berbicara dengan saya."

        Wanita itu mengangkat kepalanya. Matanya berkaca-kaca.

     "Tapi saya nggak tega. Tidak apa, saya akan mencoba menghubunginya lagi nanti."

        Rumaisha mengernyit. Tidak tega? Apa maksudnya? Tanyanya dalam hati.
Perasaan Rumaisha menjadi tidak enak.

       "Atau kamu mau menunggu mas Rafi di dalam? Mungkin sebentar lagi mas Rafi pulang."

       Wanita itu tampak ragu, lalu berkata, "Baiklah" ujarnya sambil tersenyum.

®®®®®®®®®®

        "Kemana wanita itu pergi?"

        Araafi sudah berusaha menghubungi Monica berulang kali. Tetapi tidak ada jawaban. Araafi pergi ke kantor ayahnya Monica, tapi wanita itu juga tidak ada disana. Yang ia tahu Monica selalu berada di kantor sebelum jam makan siang.

Senja Yang Hilang (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang