Silahkan pencet terlebih dahulu bintangnya ☆ dan tinggalkan komentar di bagian yang menurutmu menarik♡ ^^
Selamat membaca!
×××××
"Halo?""Heya, bisa minta tolong ambilin laporan biologi, gak?"
"Laporan?"
"Iya, yang minggu kemarin dikumpul."
"Kenapa gak—lo lagi dimana sih??"
"Lagi di luar kampus. Tolongin ya."
"Iya."
"Makasih, Ya."
Hari baru. Tugas baru. Barusan yang nelpon gue tadi itu si Lele. Dia minta tolong buat ngambil laporan biologi di lab bio umum. Karena gue nggak ada kerjaan, tapi sebenarnya mager juga sih. Tapi kasihan juga sama dia, jadi gue coba buat bantu ambilin.
Gue barusan aja kelar dari kelas Bahasa Indonesia, di gedung lembaga bahasa. Karena tempatnya jauh dari jurusan, akhirnya gue jalan kaki lagi. Ini beneran dah, lama-lama gue di kampus sering jalan kaki mulu. Gue bisa turun berat badan kalo kayak gini.
Jurusan gue emang paling ujung letaknya, tapi itu gedungnya yang paling besar di antara jurusan yang lain. Tempatnya emang besar karena di di depan jurusan nanti bakal disambut sama pohon beringin yang terbesar di fakultas. Tempat nongkrong terbaik mahasiswa ada di sana. Apalagi kalo udah masuk jam siang, itu bakalan rame banget diisi entah sama kating atau sama dosen yang iseng aja mau duduk di sana.
Gue mendefinisikan beringin tuh seperti oasis di tengah gurun yang panas. Di tengah kampus yang kayak neraka, ibaratnya dia penyelamat kehidupan mahasiswa. Oke, ini mungkin kedengaran lebay, tapi coba deh lo siang-siang duduk di bawahnya. Itu beneran rasanya adem banget. Beringin jadi pusat seluruh aktivitas mahasiswa jurusan, semua aktivitas entah kayak ada acara jurusan semuanya bakalan ada di sana. Dan juga jadi salah satu ikon paling terkenal ketika memasuki FMIPA.
Karena tempat itu ramai dan banyak diisi sama kating, jadi gue namain area beringin itu adalah zona merah alias zona berbahaya. Tempat para kating ngobrol paling kenceng entah itu lagi ngeghibah ataupun nyanyi gak jelas pasti selalu di sana.
Kita lanjut ke tempat gue praktikum. Laboratoriumnya ada di lantai dua. Ruangannya lumayan paling ujung dan kalo lagi siang pas mau praktikum bakalan kerasa banget capeknya naik tangga, sambil lari-larian ke sana.
Sampai di lantai dua, sebelum masuk ke laboratoriumnya, gue ngecek dulu ada orang atau nggak. Kalo nggak salah, gue ngelihat ada satu kating cowok yang lagi duduk di meja depan.
TOK TOK
"Permisi kak."
BRUK
Ini gue baru aja mau masuk, mana pintunya keras banget didorong dan tiba-tiba ada yang baku hantam di belakang sana. Terus gue dilihatin sama kating tadi dan kenapa gue malah jadi kayak pencuri yang lagi kegep gini.
Pas gue lihat di belakang pintu tadi, rupanya ada kardus yang jatuh
"Eh, maaf, Kak." Gue langsung bantu buat mungut kardus yang jatuh tadi.
Ini gue cuman dilihatin doang lagi. Udah selesai mungut, gue langsung ngadep ke arah dua orang tadi. Yang satunya Kak Reanu dan yang satunya lagi ada Kak Nana. Dua orang yang jadi asisten praktikum biologi di kelas gue. Sekaligus kating gue juga.
"Permisi kak.."
Yang noleh duluan adalah Kak Nana.
"Ini mau—"
KAMU SEDANG MEMBACA
chemistry of love [TERBIT]
Fanfiction[TERBIT ULANG DI LAVELLE PUBLISHER | JUDUL SEBELUMNYA 'ASDOS'] ACT 1 - CHEMISTRY OF LOVE ❝Ketika mimpi buruk bukan lagi di waktu tidur, melainkan di laporan praktikum.❞ Namanya Mark Agraha Lych, anak Teknik Pertambangan 16 yang merangkap jadi asiste...