33. Dialog Antara Kita

19.3K 3.2K 1.4K
                                    

Silahkan pencet terlebih dahulu bintangnya dan tinggalkan komentar di bagian yang menurutmu menarik ^^

Selamat membaca!

×××××

Koper hitam itu diseret menjauh setelah keluar dari dalam rumah. Hari ini Lucas akan pulang kembali ke rumah bersama keluarganya setelah berada di rumah sepupunya selama lima hari. Keberangkatannya masih tersisah tiga jam lagi, tapi keluarganya harus mengurus segera tiket pesawat untuk bisa segera pulang.

Keluarganya tengah sibuk berpamitan bersama keluarga Mark dan di saat ini Lucas tengah berpamitan juga dengan Mark.

"Lo nggak mau pelukan bareng gue?" Lucas membuka kedua tangannya, menawarkan sebuah pelukan untuk Mark dan untuk terakhir kalinya juga.

Mark memandanginya sejenak, dia mengabaikan pelukan tersebut dengan berlalu dari arahnya. Tangannya sibuk dengan menyeret perlahan koper milik Lucas untuk dimasukkan segera ke mobil papanya.

Lucas hanya tersenyum tipis. Mark masih sama seperti dulu. Sepupu yang paling susah untuk ia dekati, padahal tahun lalu mereka berdua pernah mendaki gunung bersama dengan papanya Mark. Lucas pikir dengan kegiatan itu ia akan berhasil mendekat'kan dirinya lagi dengan sepupunya itu.

Alhasil Lucas memeluk dirinya sendiri.

"Oke, sampai jumpa rumah." Lucas melambaikan tangannya ke arah belakangnya.

BRUUUK

"Anjiir!! Aa-aaww!"

Sesuatu menabrak tubuhnya secara cepat dari arah berlawanan. Di situ dia mendapati ada Mark yang tengah memeluknya.

"Ujungnya lo bakalan rindu juga dengan gue-Aaaww!!"

Kalimatnya terpotong tepat ketika dia merasakan perutnya ditusuk oleh sesuatu. Lucas melepaskan pelukan Mark segera dan dia menyadari bahwa kejahilan sepupunya itu baru saja menusuk'kan perutnya dengan jari telunjuknya.

"Gak usah aneh-aneh," ucap Mark sambil tersenyum tipis selagi menatapnya.

Sedangkan Lucas menatapnya balik dengan perasaan kesal. Setelah rasa sakitnya mereda dia segera berbalik untuk menghampiri mobil papanya Mark. Tapi langkahnya langsung terhenti seketika.

"Oh iya, nitip salam buat Olivia. Bilangin A'a Lucas kangen." Lucas mengakhiri ucapannya dengan sebuah kekehan kecil.

"Oke." Satu kata dari Mark membalas ucapan Lucas.

"Lo masih dengan Olivia, 'kan?" tanya Lucas.

Mark menggeleng.

"HAH?!! LO PUTUS?!" sambungnya dengan terkejut.

Terlalu mengejutkan baginya mengetahui Mark telah putus dengan temannya itu. Dia yakin bahwa kemarin hubungan mereka terlihat baik-baik saja.

Sekali lagi Mark mengangguk menjawab pertanyaannya barusan.

"Kok bisa!?"

"Udah lama."

Lucas dibuat terdiam lalu ia sadar untuk harus mengabaikan segera ucapannya tentang menitip salam barusan tadi.

"Ya udahlah, lupain aja yang tadi."

Dan berakhirlah dia yang menarik kembali salam tersebut.

"Kalo ketemu nanti, bakalan dikasih tahu."

Mark mengangguk dengan pasti ke arahnya. Menghilangkan segenap keheranan di wajah Lucas, dia masih tetap ingin berhubungan dengan mantannya itu. Dia tak ingin hanya karena hubungan cintanya dulu merusak hubungan pertemanan keduanya yang telah terjalin sejak zaman mereka duduk di sekolah dasar dulu.

chemistry of love [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang