Silahkan pencet terlebih dahulu bintangnya ☆ dan tinggalkan komentar di bagian yang menurutmu menarik♡ ^^
Selamat membaca!
×××××
"Es terooos!"
"Gue gak minum—uhukk!"
"Masih aja ngelawan."
"Lah kok lo marahin gue?!"
"Nyusahin tau lo, Kak."
"Eh anjiir lo—uhuuk!"
"Udahlah gak usah ngedumel entar nambah sakit lagi."
Ini kenapa ceritanya gue jadi dimarahin si Windy!?
"Nih diminum obatnya."
Gara-gara batuk parah di kampus tadi, gue langsung diceramahin habis-habisan di rumah. Bukan mama yang nyeramahinnya, tapi malah Windy yang nyeramahin gue. Dia barusan ngasih gue obat yang dibeliin sama mama. Karena gue anti banget sama obat, apalagi yang bentuknya kapsul sampe sekarang kenapa gue nggak bisa minum tuh obat. Windy malah ngaduin gue ke mama dan berakhirlah gue yang diceramahin sama keduanya.
"Pahit ah. Ada yang sirup gak, sih? Gue nggak bisa minum kapsul nih."
"Yeuuh... dah besar masih kagak bisa minum kapsul."
"Dih, kok lo yang rewel sih.."
"Kak! Minum! Gue capek negur lo terus!"
"Yaudah nggak usah negur."
"Entar gue kena marah sama mama lagi."
Saking kesalnya tuh anak ngurusin gue minum obat, akhirnya dia nyerah juga sambil keluar kamar. Tapi nggak berapa lama dia masuk lagi.
"Ganti obat."
Windy ngerampas bungkusan obat yang gue pegang tadi dan diganti sama minuman yang dia taruh di atas meja samping kasur gue.
"Ini apa?" tanya gue.
"Air madu plus jeruk nipis panas," jawab Windy.
"Lah? Yang obat tadi itu gimana?" tanya gue lagi.
"Disuruh mama ganti," balas Windy.
"Kok—"
"Lo cerewet banget sih, Kak. Udahlah minum aja."
Windy buru-buru cabut dari kamar gue. Tapi sebelum dia benar-benar keluar dari kamar gue, sempat-sempatnya tuh anak nyindir gue.
"Udah sakit nyusahin lagi."
"HEH!!!"
×××××
Kembali lagi ke aktivitas sejuta umat anak muda, apalagi kalo bukan kuliah. Oh ya, untungnya hari ini batuk gue udah nggak separah kayak kemarin lagi. Sekarang gue lagi istirahat di bawah beringin sebelum lanjut lagi ke kelas berikutnya. Mata gue udah ngantuk banget dari tadi, udah mau tidur, tapi nggak jadi-jadi gara-gara si Lia ketawa-tawa nggak jelas.
"Heya, Heya..."
Plis, gue udah ngantuk bangeet. Mau tidur nggak bisa terus gara-gara nih anak manggil gue dari tadi.
"Pertanyaan terakhir nih. Sudah itu lo boleh tidur lagi."
"..."
"Menurut lo bagusan yang mana? Cowok yang main gitar atau yang main drum?"
Pasti bucinan baru lagi.
"Selera lo lah."
"Menurut lo ajalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
chemistry of love [TERBIT]
Fanfiction[TERBIT ULANG DI LAVELLE PUBLISHER | JUDUL SEBELUMNYA 'ASDOS'] ACT 1 - CHEMISTRY OF LOVE ❝Ketika mimpi buruk bukan lagi di waktu tidur, melainkan di laporan praktikum.❞ Namanya Mark Agraha Lych, anak Teknik Pertambangan 16 yang merangkap jadi asiste...