44. Praktikum Terakhir

17.9K 3.2K 1.2K
                                    

Silahkan pencet terlebih dahulu bintangnya dan tinggalkan komentar di bagian yang menurutmu menarik ^^

Selamat membaca!

×××××

Sore di jurusan biologi kala itu tampak begitu sepi. Jam kuliah sudah berakhir sekitar jam tiga yang lalu, sekarang hanya menyisahkan beberapa mahasiswa angkatan delapan belas dan tujuh belas yang sedang mengadakan rapat himpunan di ruang sekretariat jurusan. Nana sedang berada di belakang ruang tersebut, selagi mengurus ayamnya yang sedang ditimpa musibah.

Kaki ayam jago Nana terluka di bagian kirinya dan kondisi ayam itu tampak terlihat lemas semenjak terakhir dilihat jam satu siang lalu. Melihat keadaan ayamnya tersebut, Nana ikutan bersedih.

Penelitian pakan ayamnya gagal. Ayam tersebut sudah dua hari tak makan bahkan Nana harus mengganti makanannya dengan beras yang ia bawa dari kosannya.

"Jago.. jago.. udah dibilangin makan, malah nggak mau. Ini tuh enak tahu. Dibuat dengan sepenuh hati atau harus aku cicipin juga buat kamu—"

BRUUKK

"Allahu akbar!"

Dari arah belakangnya, Nana tiba-tiba dikejutkan dengan suara jatuh yang begitu keras. Ketika menoleh ke belakang ia melihat ada Reanu yang terjatuh di sekitar batu-batu yang ditaruh di belakang ruangan sekret jurusan.

"Lo ngapain di situ?"

"Jatuh lah goblok, masa iya gue lagi terbang."

"Yeuuh ngegas."

Reanu segera bangkit dengan cepat sambil menarik kembali tas ranselnya yang juga ikut terjatuh. Nana yang melihat aksinya tersebut, dengan cepat segera menghentikannya langsung.

"Lo ngapain ke sekret? Rapat juga udah mau selesai," tanya Nana.

Mendengar hal tersebut, Reanu lantas menoleh ke arahnya. Harusnya dia mengikuti rapat himpunan sejak jam tiga tadi karena posisinya yang sebagai wakil ketua departemen PPSDM dan temannya yang tak lain ketua departemen tersebut meminta bantuannya untuk hadir di rapat saat ini.

Mendengar hal tersebut, Reanu benar-benar mengurungkan langkahnya untuk segera ke sana.

"Cabut kuy. Anterin gue ke kosan ya." Nana segera beranjak membawa ayamnya yang sedang sakit itu.

"Ayam lo kenapa?" Reanu yang melihatnya lantas terpaku, tumben sekali Nana membawa ayamnya itu pulang.

"Lagi sakit. Gak tahu kenapa kakinya bisa berdarah kek gini. Mau gue titipin dengan bapak kosan ajalah," jelas Nana.

"Bukannya buat penelitian lo?" Reanu melemparkan lagi pertanyaannya.

Nana lantas menggeleng.

"Gak jadi. Ayamnya juga lagi sakit kek gini. Lemes. Entar penelitian gue kacau," jawab Nana.

Nana tak melihat ada harapan lagi untuk melakukan penelitiannya bersama ayamnya ini.

Setelah obrolan mereka itu, keduanya lantas segera beranjak utuk ke parkiran di jurusannya. Kendaraan yang biasanya memenuhi tempat tersebut sekarang telah menghilang. Jam lima sore biasanya jurusan telah ditutup kecuali untuk beberapa ruangan laboratorium yang biasa digunakan mahasiswa tingkat atas untuk penelitian skrispsi atau penelitian lainnya.

Reanu telah mengeluarkan motor Nana dari tempat parkiran tersebut. Sambil membawa ayam dan mengeratkan tas di belakangnya, Nana dibonceng oleh Reanu segera untuk menuju kosannya.

chemistry of love [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang