(1)

65.2K 2.3K 153
                                    

Main cast:
Kendra Adipati Darma
Riana Maharani Putri

Rian Point Of View

Riuh keramaian yang berkepanjangan membuat gue mulai memijat kening gue pelan, gue memang nggak tahan panas, bagi sebagian orang ini mungkin terdengar berlebihan tapi memang begitu itu kenyataannya, berjemur dibawah terik matahari lebih dari satu jam, tidur seharian di kamar adalah tempat gue akan berakhir.

"Ken semalam datang waktu kamu udah tidur, Dek." Kalimat Bunda yang gue balas dengan anggukan, gue udah bisa nebak kalau semalam Kak Ken datang, gue nemuin almamaternya yang ketinggalan dikamar gue tadi pagi.

"Yaudah Rian berangkat sekarang ya Nda, assalamualaikum." Pamit gue berangkat ke kampus.

Ini adalah hari ketiga masa orientasi gue, awalnya Bunda sangat keberatan gue ikut kegiatan kaya gini, mereka khawatir sama kesehatan gue tapi gue juga tetap berisi keras, gue nggak mau ngelewatin moment paling penting yang cuma akan gue dapat sekali seumur hidup, ini masa remaja gue dan gue mau menikmatinya.

"Gue kirain nggak dateng." Ucap Lily memperhatikan gue.

"Yakali nggak dateng, yang ada tar gue nyesel tujuh turunan." Gue tersenyum senang, gue memang selalu semangat kalau untuk kegiatan rame-rame begini, masa iya nggak dateng.

Lagian menurut gue orientasi itu penting untuk MABA kaya gue, ini salah satu cara paling efektif untuk pengenalan mahasiswi baru sama mahasiswi seniornya.

"Lo dapet tugas terakhir apa?" Tanya Lily lagi, tugas terakhir? Ah tugas minta tanda tangan senior kita maksudnya?

"Tanda tangan senior?" Tanya gue balik, memang ada tugas lain lagi?

"Eh kampret itu iya juga, ini tugas terakhir yang gue maksud kita disuruh milih antara ngasih bunga ke senior? Bacain puisi cinta untuk senior? Atau apapunlah pokoknya sesuatu yang ada sangkut pautnya sama senior." Heum ini.

"Ada, gue cuma disuruh nyebutin senior cowo favorite gue, gitukan doang katanya." Jawab gue santai.

"Pasti Kak Reza kan? Secara itu orang paling cakep diantara semua senior cowo kita yang lain, pasti banyak yang bakalan milih dia, saingan lo banyak." Dan gue hanya tersenyum untuk tebakan Lily barusan.

"Eh senyum artinya iya." Sambung Lily.

"Terserah lo mau mikir apa, ayo buruan dari pada tar telat." Gue punya pilihan gue sendiri pastinya.

.

"Lo siap?" Gue menoleh dan ikut menganggukkan kepala mengiakan, jam udah nunjukin pukul lima sore, memang ini deh kayanya yang ditungguin semua MABA, nyiapin hadiah sederhana dan ngasih hadiahnya untuk senior yang lo anggap paling baik, paling ganteng atau cantik atau bahkan paling apapun itu.

"Lo nyiapin apa?" Dan gue mengeluarkan setangkai mawar putih yang udah gue pesen dari ojek online beberapa jam yang lalu.

"Mawar? Wah, gue nggak tahu lo memang tipe romatis atau lagi ngirit Ri, bener." Tangan gue hampir aja melayang ke kepala Lily sekarang.

"Tapi apapun, Kak Reza pasti bakalan suka, cuma lo kayanya yang bawa mawar asli, bukan mawar KW kaya yang lain." Lagi-lagi gue hanya menyunggingkan senyuman, kenapa Lily tetap mikir gue bakalan milih Kak Reza?

Satu persatu dari kita mulai ngeluarin hadiah mereka begitu namanya disebutkan, suara teriakan dan cia cie udah menuhin gendang telinga gue tapi semua itu nggak terlalu menarik, ada yang lebih manarik perhatian gue sekarang.

"Riana Maharani Putri." Gue bangkit dan menggenggam erat setanggai mawar yang udah gue persiapkan dari tadi.

"Ayo siapa pilihannya adik cantik nan imut kita satu ini? Apa Si Reza lagi?" Dan banyak orang yang tertawa dengan ucapan moderator acaranya barusan.

"Kendra Adipati Darma." Ucap gue begitu memberhentikan langkah didepan seorang lelaki yang masih setia menyandarkan tubuhnya didinding dengan mata yang masih fokus dengan buku bacaannya sekarang.

Laki-laki yang denger namanya disebut barusan perlahan mulai nutup bukunya dan menegakkan tubuh memperhatikan gue, wajahnya yang selalu ditambahkan dengan kacamata bagi sebagian orang akan terlihat sangat tidak menarik tapi itu nggak berlaku untuk gue.

"Kakak selalu nanya akan jadi apa aku kalau terus males belajar? Aku kasih jawabannya sekarang." Dan lelaki yang berdiri dihadapan gue masih setia mematung dengan tatapan penuh perhatiannya.

"Aku nggak peduli suatu saat akan jadi gimana tapi selama Kakak ada disamping aku, itu lebih dari cukup." Ucap gue pelan dan mengulurkan mawar yang gue bawa.

Kenalin, Kendra Adipati Darma, suami gue, sikutu buku yang tahunya cuma baca pakai kacamata yang dia punya.

"Kenapa nggak ada yang cia ciein gue? Memang ada yang salah sama pilihan gue sekarang?" Cicit gue natap Kak Ken kesal, perasaan tadi waktu ada yang milih Kak Reza, banyak banget sorakannya, kenapa gue nggak ada?

"Dasar nggak waras, gila dipelihara." Kak Ken nerima bunga pemberian gue dan berbalik ninggalin gue gitu aja.

.
.
.

Jangan bosen sama story Aya ya, kwkwkwkw.

Banyak yang nanya, kenapa semua story Aya selalu married life, itu karena bagi Aya, sweet, romatis atau apapun itu cuma boleh dengan yang mahram atau memang sudah halal untuk kita.

Aya selalu mikir apa menulis itu boleh? Dan jawaban yang Aya dapat adalah boleh dengan syarat apa yang Aya tulis itu ada mamfaatnya, ya andai kata tidak ada mamfaat setidaknya tidak ada muzarrat, sudah bisa menghibur itu cukup, apa yang Aya tulis itu harus sanggup Aya pertanggung jawabkan.

Sama satu lagi, kenapa gak pernah ada adegan 21+ ke atas di story ya? Ya karena itu tadi, apa yang Aya tulis kalian semua akan baca, baik buruknya Aya akan selalu ambil andil, bukan karena Aya merasa lebih baik tapi Aya juga belajar.

Ada juga beberapa story yang awalnya terkesan berantakan, sentuhan, pacaran ada Aya tambahin, itu cuma untuk ngingetin Aya sendiri, gak ada orang yang bersalah yang gak punya masa depan jadi yang pernah melakukan kesalahan jangan terus terpuruk, kita semua punya kesempatan untuk berubah.

Jadi yang merasa keberatan dengan alur married life atau adegan 21+ yang selalu Aya skip, kalian semua bisa mencari bacaan yang lain tapi itu gak akan ada dilapak aya, tengkyu tengkyu semua.

A hampir lupa, ada yang mau gabung di grup wa? Banyak juga yang nanya, kalau memang banyak yang mau oke bakalan Aya bikin hehe.

Salam kangen Aya ❤

Married with My Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang