Cafe

62 29 33
                                    

Annyeonghaseo...!!!
Aku up lagi nih, seperti biasa koment, vote dan follow akun aku juga ya...

Happy reading friends

...
Orang itu pergi sambil mengumpat, "Dasar cewek aneh." Orang itu meliriknya lalu berlalu pergi.

"Hei! ... apa katamu!" ucap Elina kesal mendengar perkataan lelaki itu. "Hei! ... mau ke mana kamu!" teriaknya sedikit kesal tak terima.

Namun, orang itu tak menghiraukannya, ia pun melanjutkan perjalanannya ke tempat kerjanya denagan rasa kesal yang masih menyelimuti dirinya, tidak lama Elina sampai di tempat kerjanya, yaitu kafe. "Hei El ... kenapa di tekuk gitu mukanya?" tanya salah satu teman kerjanya menyapa.

"Bukan apa-apa!" jawab Elina dengan ketus.

"Oke baiklah."

Elina masuk untuk berganti baju dan meletakan barang barangnya, setelah beberapa menit selesai Elina keluar dan mulai melayani pelanggan kafe. "El antar pesan ini ke nomor 5!" perintah, pegawai lainnya.

"Baiklah," Elina mengambil nampan itu dan mengantarnya.

"Mba ... Mba permisi," panggil seseorang.

"Ada yang bisa saya bantu? Mas."

"Saya pesan ayam goreng pedas 2, minumannya jus alpukad 1, jus semangka 1, kentang goreng 2 sepagetinya 1. Mba," sahut pelanggan, sambil membuka buka daftar menu yang sudah di sesiakan di meja, dengan teliti Elina mencatat semua pesanannya.

"Baik tunggu sebentar ya Mas," ucap Elina senyum.

"Tin ... ini pesanan meja nomor 8."

"Oke ...," angguk Tina.

"Tin ini meja nomor berapa?" Elina menunjuk nampan itu.

"Yang di sebelah sana, meja nomor 1." Tina menunjukan.

"Biar aku saja yang mengantar pesanannya," Elina mengambil nampannya.

"Mba ... Mba tambah minumannya satu ya Mba," pelanggannya.

"I-iya Mba," Elina tersenyum.

'Tin nomor 4 tambah minumannya 1," Elina mengambil nampan dan mengantarkannya lagi.

☆☆☆

Bruk ... Elina menabrak seseorang. "Ma-maaf aku tidak sengaja."

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa." Orang itu sambil membersihkan bajunya yang terkena noda jus.

"Aku akan ganti deh," Elina sambil membantu membersihkan baju dan sepatunya.

"E-eh ... enggak usah, tidak apa-apa, biar aku saja," seseorang itu menghentikan Elina.

Elina menyerahkan saputangannya dan kembali ke tempat Tina untuk membuatkan minuman yang baru. Elina juga tidak tau orang yang dia tabrak itu siapa dan tidak berani menatapnya.
...

Jangan lupa baca juga ceritaku yang judulnya
~ kesedihan ku

Bisakah MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang