Rasya & Elina

32 14 8
                                    

Annyeong, biasakan sebelum baca follow akun aku ya, hargai aku yang nulis ^_^

Happy reading friends.

...
"Eh ... kalau jalan liat-liat dong!"

Elina mengangkat kepalanya dan menatap datar pada seseorang orang itu.

"Ka-kamu!" Elina tercengang tak percaya.

"Kamu kan yang. Su ...." Elina belum sempat menyelesaikan omongannya, seseorang itu sudah memotongnya.

"Apa kamu mau bilang aku nguntit kamu lagi gitu!"

"Emang iya kan!" Elina gak kalah ketusnya.

"Ehh! Denger ya, aku kesini karena Mamah yang nyuruh aku ke sini. Bukan kerena nguntit atau ngikutin kamu!" ucap Rasya dengan ketus.

"Gak percaya," Elina melipat tanggannya sambil buang mukanya.

"Seterah!"

"Kenapa kalian masih di sini?" Bu Aya tersenyum ke arah kami. "Kalian sudah saling kenal?" Tanya Bu Aya lagi

"Sama penguntit ini? sama cewek aneh ini?" tanya mereka bersamaan. Bu Aya mengernyit dahinya, dengan apa yang mereka tanyakan.

"Kita bahas nanti sekerang kita ke dalam dulu, kita ngobrol di dalam saja," ucap Bu Aya, menengahi mereka

~☆☆☆~

Mereka saling melemparkan tatapan tajam, bibirnya tersenyum sinis. "Kalian ini kenapa sih?" tanya Bu Aya.

"Mah, maksud mamah yang mau Mamah kenalin itu si cewek aneh ini?" Rasya menunjuknya dan menatapnya yang tajam pada Elina.

"Cewek aneh? Maksud kamu Eli?" tanya Mamah.

"Tu-tunggu, jadi maksud Bu Aya si penguntit ini, anak yang Ibu bilang tadi pagi itu?" Elina dengan tatapan penuh tanya.

"Wah ternyata kalian sudah kenal," ucap Bu Aya senang.

"Tidak ...." jawab kami serentak

"Cara bicara kalian saja sudah serentak," goda Bu Aya pada Elina dan Rasya.

"Siapa?" serentak mereka dan mereka pun saling menatap tajam.

"Wah, kalian ini lucu sekali, sekarang biar Mama yang akan memperkenalkan kalian berdua," ucap Mama, sambil tertawa kecil. Dan mereka hanya diam dan saling beradu tatapan tajam
...

Jangan lupa vote komen kritiknya juga ya, baca juga cerita aku satunya.
~ kesedihan ku

Bisakah MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang