Annyeong, usahakan sebelum membaca follow aku ku ya, hargai aku yang nulis ^_^
Happy reading friends
...
"Ternyata lo kerja di sini," ejeknya sambil tertawa bersama teman-temannya. Tina tidak bisa menjawab apa-apa, hanya diam membisu."Ehh! Kalian baru minta duit sama orang tua aja sudah belagu! Inget ya! Tina itu mencari nafkah untuk membiayai keluarganya, karena dia tulang punggung keluarganya. Harusnya kalian itu bersyukur masih bisa berfoya-foya sana-sini. Emang kalian kira hidup dengan uang orang tua itu keren apa! Itu bukan keren tapi manja!" ucap Elina, dengan nada yang sedikit ketus.
"Gue gak ada masalah ama lo! Gue cuman ngomong gitu doang ama Tina! Kenapa lo yang sewot," ucap Jessy, dengan melipat tangannya dan mendekati Elina.
"Kalau kamu ada masalah dengan Tina! Berarti kamu juga punnya masalah sama aku!" tegasnya.
Mereka tertawa di ikuti sama teman-temannya juga.
"El sudah biarin aja," Tina menarik-narik Elina.
"Apaan sih Tin, dia kalau di diemin gitu, apa lagi kamu gak ngelawan dia bakal makin ngelunjak sama kamu," jawab Elina yang terselut emosinya, hati yang mengebu-gebu, menahan gejelok di hatinya.
"Biarin aja kali El, nanti kamu malah dapat masalah gara-gara aku."
"Tapi Tin ... sesabar-sabarnya kamu, pasti ada batasnya juga. Sesekali kamu ngelawan itu gak papa, itu namanya kamu membela diri." Jelas Elina.
Elina ingin pergi menghampiri cewek itu tapi Tina mencegahnya lebih dulu. Tina pergi menghapiri cewek itu lalu mereka berjalan keluar caffe, di sana Elina melihat Tina yang di dorong-dorong oleh cewek itu membuat Elina geram ingin menghajarnya. tapi tidak bisa karena pelanggan tidak habis-habis dari tadi. Tina tak jua kunjung kembali ke caffe.
~☆☆☆~
Ting ... satu notice dari Tina, ia memberi pesan kalau dia tidak akan ke caffe dia langsung pulang, mendengar itu Elina merasa sedikit lebih tenang. Hari mulai gelap aku bergegas pulang untuk bersiap siap pergi .
"El kamu mau ke mana cantik-cantik gini?" tanya Nenek curiga.
"E-itu Bu Aya tadi ngundang makan malam di caffe Nek. Nenek mau ikut?" Elina menuntun neneknya.
"Tidak ... Nenek ingin istirahat di kamar saja." Jawab Nenek lembut.
"Ya sudah, nanti Elina bawakan makanan. Kalau ada apa-apa hubungin saja Elina," Elina tersenyum. Neneknya mengguk mengerti dan menyuruh Elina cepat pergi, Elina pergi dan datang agak terlambat.
"Bu Aya sepertinya sudah di dalam, apa aku langsung masuk aja, tapi." Elina berjalan bolak-balik, dengan tangan yang panas dingin
Bruk! Elina lagi lagi menabrak seseorang.
...Jangan lupa vote komen krtitiknya juga ya, baca juga "kesedihan ku"
Maaf baru up lagi ^_^

KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Memilikimu
RomanceOpen Feedback Hari Sabtu (jika tidak ada kesibukan) Apa aku bisa memilikinya? Padahal aku tidak mengenalnya, apa mungkin aku bisa? Itu sangat tidak mungkin kan jika aku bisa memilikinya ... happy reading friends...