Makan Malam

27 11 2
                                    

Annyeong, biasakan sebelum membaca follow akun aku ya ^_^

Happy reading friends

...
   "Elina, kenalin ini putra Ibu namanya Rasya Jeon George. Ini adiknya namanya Reza Alexsa George," Bu Aya tersenyum.

     "Rasya, kenalin dia calon mantu mamah namanya Elina Fharansih."

     Rasya langsung tersedak dan Elina hanya membelalakan matanya. "Mamah!" teriaknya pelan

     Bu Aya hanya tertawa melihat reaksi anaknya dan Elina.

     "Enggak mama hanya bercanda, tapi kalau beneran gak apa-apa. Mama malah senang," goda mamah.

     "Mah." panggilnya sambil mentapnya datar.

     "Iya ... iya, mama tinggal dulu ya sebentar kalian ngobrol aja dulu, jangan lupa pesan kan mamah juga makanan ya."

     Susana jadi hening tidak ada yang bersuara untuk memulai percakapan.

      "Mba ... mba," panggil Rasya.

      "Iya mas ada yang bisa saya bantu," melayani dengan ramah.

      "Saya pesan nasi goreng 1 ayam stik 1 minumannya capucino 1 jus alpukad 1."

      "Saya stik sama kentang goreng sama jus semangka," sambung Alex.

      "Ada lagi mas?" tanya pelayan.

~☆☆☆~

      "Kamu mau pesan apa?!" ketus Rasya

      "Ee ...." Elina bingung sambil membolak balikan daftar menu tapi tidak ada yang murah sama sekali.

      "Tambah stiknya 1 sama jus mangganya 1, lama banget."

      Elina hanya terdiam mendengar menu yang di pesankan sama Rasya, saat di lihat harganya begitu mahal.

      "Jadi stiknya 3 nasi gorengnya 1 jus semangka 1 jus alpukad 1 jus mangga 1 sama kentang gorenyan 1 ada tambahan lain lagi mas?"

       "Tidak ada," jawabnya cepat
Pelayan itu, langsung pergi menyiapkan pesanan mereka, suasana kembali hening.

     "Ka lili," panggilnya pelan takut Elina marah.

     "Iya Alex ada apa?" tersenyum manis.

      "Alex panggil nama kaka, ka Lili boleh gak?"

      "Iya boleh," Elina mencubit pipi Alex karena gemas.

       "Ka Lili cantik deh, ka Lili mau gak jadi pacar Alex," Alex tertawa di ikuti oleh Elina.

       "Gak boleh dong."

       "Kok gak boleh," Alex cemberut.

       "Alex kan masih kecil," jawabnya cepat.

       "Nanti kalau Alex udah besar, ka Lili mau gak."

       "Ee ... mau gak ya."

       "Eli ... Rasya mamah pergi duluan ada urusan mendadak nih," mamahnya sengaja.

      "Urusan apa mah?"

      "Kamu gak perlu tau, kamu jagain Eli, antar Eli sampai rumah, mamah gak bisa antar kalian, Alex ayo ikut mama."

       "Enggak, aku mau sama ka Lili," rengek Alex.

       "Alex ...," akhirnya Alex nurut

      "ya udah mama tinggal."

      "Ta-tapi mah."

     Bu Aya pergi sebelum, menjawabnya. Tak lama pesanan mereka datang.

     "Permisi Mas, Mba." Pelayan itu mengantarkan pesanan kami.

     "Mba stiknya yang 2 ini bisa di bungkus aja gak. Mba," ucapnya.

      "Iya bisa Mas," pelayan itu mengambil kembali kedua stiknya dan membawanya untuk di bungkus.

     Elina tidak tau caranya memakan stik karena dia biasanya memasak di rumah, Elina memegan karpu dan pisaunya mengiris seperti mau mencincang orang, di putar putarnya piring itu.

     "Kenapa di putar-putar piringnya. Cepet makan setelah itu kita pulang!" ketusnya.

     Elina cemberut, dan menyerah karena tidak tau gimana motong setiknya, tiba-tiba Rasya mengambil stik Elina dan memotongkannya menjadi kecil-kecil dan menyerahkannya lagi.

     "Kalo kamu gak bisa bilang, jangan di liatin aja makanannya," sambil memotong setiknya.

     "Ckk ...." Elina mengembung kan pipinya dan membuang muka.

     "Gak usah ngeliatin gitu!" ketusnya.

     "Apaan sih siapa juga yang ngeliatin," Elina menyenderkan badannya dan memanyunkan bibirnya.

     "Sudah nih makan."

     Elina diam dan langsung memakannya dengan lahabnya.

     "Eum, enak," Elina makan sambil belepotan di mulutnya.

     "Lo makan kenapa kaya anak kecil sih, itu belepotan kemana-mana."

      Belum sempet Rasya ingin menghapusnya Elina sudah menghapusnya lebih dulu, dan Rasya menahannya kembali.

     "Ray ...." panggil seseorang.
...

Jangan lupa vote komen keitiknya juga ya, baca juga cerita ku satunya
~ kesedihan ku

Bisakah MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang