Ungkapan 1

33 20 4
                                    

Annyeong man teman ...
Aku up lagi nih hehehe
Seperti biasa jangan lupa vote ya saran'nya juga eehh ... koment juga dong gimana dengan ceritanya hehehe

Happy reading friends ...

...
"Em ... kamu sudah ada yang lain Ray?" tanya Viona pelan.

"A-apa maksudmu Vi," Rasya menatapnya bertanya-tanya.

"Apa kamu tak menyukaiku lagi?" tanya viona mulai menitikan air matanya, dan suara yang mulai parau.

"Vi ada apa denganmu sekarang? dulu kamu melarangku bertanya, jika kamu menghilang atau pergi meninggalkanku. Tapi kenapa sekarang kamu begini?" Rasya menatapnya datar dan bertanya-tanya.

"Itu dulu Ray, karena dulu aku masih bingung dengan perasaanku, dan saat aku pergi aku sadar kalau aku tlah menyukaimu, dan sekarang aku kembali karena aku ingin kembali bersamamu, walaupun aku terlambat menyadarinya dan kembali setelah beberapa tahun lamanya. Aku bodoh yang tak menyadarinya lebih dulu, aku bodoh Ray, aku bodoh." Viona menagis sambil menutupi wajahnya.

☆☆☆

Rasya terdiam yang memgetahui perasaan itu, dan selama ini sebenarnya perasaannya terbalaskan jika saat dulu dia ada keberanian. Namun, saat dia sudah mendapatkan keberaniannya Viona pergi meninggalkannya entah ke mana, dan seharusnya dulu jika dia bisa menunggunya sedikit lebih lama, mungkin dia tidak akan seragu ini.

"Kamu tau Vi ... saat kamu pergi sebenarnya aku ingin mengatakannya tapi kamu pergi entah ke mana. Aku bertanya-tanya dengan salah satu pelayan rumahmu, dia mengatakan saat itu kamu baru saja pergi dan aku langsung menyusulmu. Aku mengira akan sempat untuk menahanmu untuk jangan pergi, tapi aku terlambat kamu sudah tidak lagi di sana, jadi maafkan aku. Dan sekarang aku tidak tau dengan perasaanku lagi," Raysa menundukan kepalannya.

'Tapi kenapa kamu tak bertanya labih dulu? Kenapa kamu tidak menungguku?" Viona menatapnya serius.

"Entahlah," jawabnya cepat.

"Apa kamu takut aku tidak kembali? Atau kamu takut aku akan menolak mu?" kali ini dengan peneknan Viona bertanya.

"Mungkin," ucap Rasya lirih.

"Kamu bodoh Ray! Kenapa kamu bisa berpikir aku akan menolakmu, jika kamu memberitahuku lebih awal mungkin aku akan bersamamu hingga sekarang. Dan sekarang mau gimana lagi semuanya terlambat Ray, aku tau kamu tidak menyukaiku lagi!" bentaknya.

"Lalu apa?" bentaknya.

"Apa yang harus aku lakukan! Apa kamu ingin memukulku?" tanyanya.
...

Jangan lupa vote komen dan kritik ya, baca juga cerita aku yang satunya.

~ kesedihan ku

Bisakah MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang