Awal 1

159 49 63
                                    

Hai, teman teman^-^
Ini cerita pertama aku sebagai pemula. Semoga kalian suka ya.
o-iya jangan lupa nih vote dan koment ceritanya gratis kok gak bayar dan juga follow juga ya akun aku. Gak usah banyak cincong deh langsung baca aja ya ceritanya.

Happy reading friends^-^


...
"Nek, Eli. Berangkat kerja dulu." Elina sambil memasang sepatunya.

"Iya, Li. Hati-hati di jalan."

"Iya, Nek." Elina beranjak pergi, namun ia kembali lagi. Karna teringat sesuatu hal yang tadi sempat lupa ia katakan pada Nenek.

"Oh, iya, Nek. Eli sudah masak dan menaruhnya di atas meja nanti Nenek makan, ya." sambungnya lagi, mengingatkan neneknya.

Elina pun pergi meninggalkan neneknya, berjalan santai menikmati pagi yang cerah. Angin sejuk berhembus menerpa wajahnya, beberapa saat di perjalanan Eli melihat mahasiswa masuk ke gerbang kampus. Elina yang melihat dari sebrang jalan hanya terdiam. Sempat terbesit sekilas dalam pikirannya Elina juga ingin seperti mereka. Akan tetapi karena ekonomi yang kurang, membuat Elina tidak bisa seperti mereka. Hingga suara telepon menyadarkannya dan terlihat sebuah nama dari layar ponsel.

"Ha-halo, Bu," ujar Elina dengan jantung berdebar-debar.

"Eli kamu di mana? Kenapa belum datang jam segini?" tanya Bu Aya.

"Maaf, Bu, saya mungkin akan sedikit terlambat, Bu," ucap Elina gugup.

"Ya sudah, cepat sekarang kamu ke toko," ujar Bu Aya dari sebrang telepon dengan ramah.

"I-iya Bu." Elina bergegas pergi. "Untung saja Bu Aya baik. Aku beruntung banget punya bos seperti Bu Aya. Dia perhatian banget, aku jadi kangen sama Mamah." Elina bermonolog di sepnjang jalannya.

☆☆☆

Tidak lama Eli sampai di toko buku tempat ia bekerja. "Maaf, Bu. Eli terlambat," ucap Elina pelan, sambil membungkukukan badannya.

"Tidak apa-apa Eli, sekarang kamu ganti baju saja dulu, setelah itu bereskan yang di sebelah sana." Bu Aya menunjukkan tempat rak buku yang harus ia bereskan.

"Iya, Bu. Saya permisi ganti baju dulu."

Elina memberesi buku-buku yang tadi di perintah oleh Bu aya dan juga merapikan buku-buku yang baru datang, lalu menyusunnya di rak-rak dengan rapi. Saat ia menyusun buku di rak yang tinggi tiba-tiba Elina tergelincir, ingin terjungkal kebelakang.

"Hwaaa!!" teriaknya. Seseorang langsung menangkapnya, hingga Elina tidak jadi mencium lantai. Saat matanya beralih, tidak sengaja mata mereka bertemu dan saling beradu pandang hingga beberapa detik.

Merekapun tersadar dari pandangannya. Ia langsung bangkit dari gendongan seseorang itu. Saling membuang pandangan dan sedikit salah tingkah. Setelah ia meminta maa Elina pergi tergesa-gesa. Tanpa menunggu jawaban dari seseorang itu.

Namun, seseorang itu hanya bisa menatap Elina yang sepertinya sesang gugup. Lalu ia pun pergi dari sana untuk mencari buku yang ia cari, setelah dapat ia duduk di antara rak buku. Selain dia di sana juga banyak pengunjung lain yang juga mampir untuk membaca buku. Rata-rata pengunjung di sini dari kalangan abg dan remaja, tempanya memang bagus dan nyaman, hingga membuat orang nyaman berlama-lama di sini.

Bisakah MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang