Kembali Ke Indonesia

13 3 0
                                    

Annyeong, budayakan sebelum membaca follow akun ku ya^-^

Happy reading friends

...
5 tahun kemudian.

***

Elina kembali ke indonesia setelah 5 tahun lamanya di Amerika bersama neneknya. Disana Eli bekerja sebagai staff perusahaan ayanya Kevin, selain untuk bekerja Elina juga ingin melupakan kejadian itu melupakan seaeorang yang dulu ia cintai, tapi hasilnya tetap nihil semakin dia ingin melupakannya maka semakin ia mencintainya atau bahkan menyukainya.

Elina tau sahabatnya juga menyukainya tapi mau gimana lagi perasaannya tidak bisa di bohongi dan di paksakan. Elina ingin membuka hati untuk sahabatnya. Tapi, dia tidak bisa karna perasaannya masih ada untuk seseorang.

Nenek sudah tiada atau bisa di bilang Nenek sudah meninggal satu tahun yang lalu, dan sekarang dia hanya sebatangkara. Tapi Elina masih bisa tegar menghadapinya, sejak Nenek sudah tiada Elina jadi makin banyak diam dan tidak seperti dulu, wajah cerianya selalu berubah jadi murung.

Elina sempat putus asa dan mencoba bunuh diri tapi untungnya Key sahabatnya selalu menghalanginya, dan sekarang Elina harus kembali ke indonesia karena sudah lama meninggalkan rumah. Namun, ia tidak bersama Key dia masih harus mengurus perusahaan ayahnya. Jika sudah selesai urusan itu, Kevin akan menyusulnya. Karena alasan ingin menjaganya.

Kevin sahabat Elina yang paling baik saat dia masuk smp, setelah lulus Kevin pindah keluar negri bersama keluarganya. "El ...," panggil seseorang

"Ada yang memanggilku nanti lagi ceritanya ya?" Elina menutup buku dearynya

"iya ... Om," jawabku sambil berjalan menghampiri ayahnya Kevin.

"Kamu sudah selesai siap-siapnya?"

"Sudah Om," jawabku tersenyum.

"Ya sudah kamu berangkat sekarang aja ya? Nanti ketinggalan penerbanganmu lagi." Om Jecson mengusap rambutku. Lalu aku menganggukinya dengan tersenyum.

"Tapi Om gak bisa nganter kamu, karena biasalah klien-klien Om," ucap Om Jecson, aku menganggukinya mengerti akan kesibukan ortunya Kevin.

"Kamu di antar Kevin sama Tiffany aja ya?"

"Iya om, gak papa."

"Papah ...." Tiffany mememluknya

"Sayang ... kamu bawa koper gini mau kemana? kan kamu cuman nganter aja?" ucap Om Jecson menatapnya bingung pada Tiffany

"Aku mau ikut Elina pah, bolehkan Elina?" Tiffany tersenyum.

☆☆☆

"Gak boleh!!" suara teriakan seseorang sambil menuruni anak tangga.

"Ihh ... Key aku kan bosen di sini terus," jawabnya kesal.

"Nanti aku tidur sama siapa?" jawabnya manja.

"Kan ada papah yang bisa temenin kamu tidur, kan pah?" Tiffany menatap papahnya sambil berharap kalau papanya mengizinkan.

"Iya Key, kesian istri kamu, sekali-kalilah biarin dia, kan perginya juga sama Elina," papahnya membela.

"Ya sudah iya, tapi ...."

"Tapi apa sayang?" goda Tiffany
Yang hanya di tertawai oleh Elina dan ayahnya.

"Keyla jangan di bawa!" jawabnya

"Kok gitu sih, Keyla kan anak aku!" tegasnya.

"Anak aku juga kali."

Bisakah MemilikimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang