Annyeong, budayakan sebwlum membaca follow akun aku ya ^-^
Happy reading friends
...
"Emm, ya tapi.""Tapi kenapa El?"
"Emm, dia ternyata anaknya Bu Aya nek."
"Benarkah," neneknya kaget namun, ada rasa senang.
"Nenek sepertinya senang, ada apa nek?" tanyaku bingung.
"Tidak bukan apa-apa."
"lagi-lagi aku di buat kesal, hingga jadi kacung disana."
Nenek mengernyitkan dahi bingung.
"Ee ... itu nenek, kan Bu Aya ninggalin aku sama si penguntit itu, tiba-tiba pacarnya atau bukan aku gak tau, dan gak mau tau juga. Dia datang nyamperin si penguntit. Mereka ngobrol dan ngelupain jika ada orang selain mereka disitu."
"Jadi kamu tadi cemberut karna itu?" potong nenek.
"Bukan nek ... dengerin dulu Eli belum selesai ceritanya," jelasnya.
"Ya sudah ya sudah, lanjutkan ceritanya."
"Karena Eli ngerasa gak di perduliin Eli pergi pulang duluan. Tapi tu penguntit bukannya bilang terima kasih karena gak ada pengganggu malah nyusul Eli, nyarin Eli. Saat di jalan Eli emang di godain sama pereman tapi nenek tau kalau Eli jago beladiri. Jadi semua pereman Eli hajar sampe bonyok. Lalu si penguntit itu datang. Namun, preman yang tadi malah ngeluarin senjata mau nusuk si penguntit itu. Ya udah deh Eli tolong dan banting tuh pereman dan ikat mereka semua, tapi si penguntit lagi-lagi gak bilang terima kasih malah bikin kesal," jelas Eli panjang lebar.
"Kamu suka sama dia ya?" goda nenek.
"Apaan sih nek, aku enggak suka dia, lagian dia sudah punya pacar nek."
"Kalau misal dia belum punya pacar, apa kamu menyukainya El?"
"Ee-enatahlah nek."
"Jujur aja sama nenek, iya atau enggak," nenek memberi dua pilihan.
"Udah dulu ya nek, Eli mau mandi siap-siap mau berangkat kerja." ia mengalihkan pembicaraan
Neneknya hanya bisa tertawa kecil.
"Rasya gak ada yang ke tinggalankan barang-barang mu?" tanya mama.
"Iya mah sudah semua."
"Ya sudah ayok kita pulang kamu hari ini izin kuliah dulu aja, besok kamu baru bisa masuk kuliah. Mamah sudah bicarakan dengan dosen kamu juga."
"Tapi mah."
"Gak ada tapi-tapian."
Tok ... tok ... ckleeck ...
"Permisi ...." Seorang gadis perempuan masuk dengan rambutnya ke coklat-coklatan panjang tergerai. Mengenakan dress pendek selutut bewarna coklat, melontarkan senyum manisnya di sudut bibirnya.
"Jessy!" Bu Aya tertengun melihatnya.
"Pagi mah," senyumnya
"Pagi Ray," sambil melambaikan tangannya
Bu Aya memeluknya dan ia berkata. "Selama ini kamu ke mana sayang? mamah kangen banget sama kamu," tak melepaskan pelukannya.
"Maaf mah, Jessy baru datang jenguk mamah," membalas pelukan mamahnya.
"Gak apa-apa sayang, yang terpenting kamu sudah kembali. jangan pergi lagi ya? Jangan tinggalkan mamah lagi."
Tiba tiba pelukan Jessy mengendur.
"Ada apa sayang?" tanya mamah bingung.
Jessy menunduk dengan raut wajahnya yang berubah sedih.
"Ada apa Jessy? nak ada apa?" mamah bertanya-tanya.
"Hari ini Jessy mau pergi mah," lirih Jessy, membuat semua kaget.
"Apa mau pergi!!"
...Jangan lupa vote komen dan kritiknya juga ya, baca juga cerita ku sataunya
~ kesedihan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Memilikimu
عاطفيةOpen Feedback Hari Sabtu (jika tidak ada kesibukan) Apa aku bisa memilikinya? Padahal aku tidak mengenalnya, apa mungkin aku bisa? Itu sangat tidak mungkin kan jika aku bisa memilikinya ... happy reading friends...