A [ANAK KAMI]

3.3K 487 62
                                    

Taehyung itu menggemaskan.
Semua teman di sekolah setuju akan hal itu.
Orang tua Jungkook, juga.

Jika diibaratkan, Taehyung itu tak ubahnya seekor anak Anjing gendut dengan bulu lebat dan halus. Jangan lupakan mata bulat seperti boneka.

Jadi, hari itu entah kenapa Taehyung tidak ingin lepas dari Jungkook. Sesaat setelah Jungkook tiba di kediaman keluarga Kim, Taehyung sama sekali tidak membiarkan Jungkook jauh darinya.

Ia dekap pacarnya erat-erat, bahkan Taehyung menggelantung di punggung Jungkook ketika sitampan Jeon itu berniat menjawab panggilan Ibu Taehyung yang memintanya untuk segera ke dapur.

"Sayang, ayo turun. Jungkook jadi sulit berjalan karena Taehyung menempel di punggung, menantu Ibu." Ibu Taehyung membujuk sembari meraih badan sang anak yang langsung menggeleng gemas dan semakin merapat pada Jungkook.

Ibu Taehyung menggeleng.

Beliau tahu semanja apa Taehyung, tapi ini cukup keterlaluan.

Taehyung tidak semanja ini, biasanya.

"Tidak mau." Taehyung sama sekali tidak berniat untuk turun dari punggung kekasihnya.

Pasti terjadi sesuatu ketika tadi Taehyung berduaan saja dengan 'Anaknya'.

Berbicara tentang anak Taehyung, Ibu Kim belum melihatnya semenjak Taehyung berlari pada Jungkook lalu menempel tidak mau lepas dari tadi.

Anjing kecil dengan jenis pomerian itu sepertinya masih berada dikamar Taehyung.

"Taehyung, kau membiarkan Yeontan terkunci dikamar, ya?" Tebak Ny. Kim. Karena anak Anjing yang beberapa waktu lalu dibelikan Jungkook itu biasanya tidak pernah berpisah dengan Taehyung sewaktu di rumah.

Tumben sekali hari ini Taehyung membiarkannya sendiri.

"Tidak. Dia sedang tidur." Jawab Taehyung. Kemudian menyandarkan kepalanya pada pundak Jungkook.

"Yasudah, ajak Jungkook menjenguk anak kalian, dong. Tumben sekali kamu tidak menceritakan tumbuh kembang Yeontan pada Jungkook."

Taehyung mendesis begitu sang Ibu memberinya saran agar membawa Jungkook pada Yeontan.

"Tidak mau."

Nah, Ibu Taehyung dan Jungkook dapat menyimpulkan bahwa bayi besar mereka ini sedang merajuk pada Yeontan. Anjing kecil menggemaskan dengan bulu hitam tersebut.

Jungkook akhirnya membawa Taehyung keruang TV. Menjauh dari Ibu Taehyung dan mendudukannya di sofa.

"Ada apa?" Tanya Jungkook sembari mengusap pucuk kepala Taehyung yang memajukan bibirnya sembari menggulung tali sweater yang sedang dikenakan Jungkook.

"Aku tidak mau main dengan Yeontan lagi." Ujarnya keras.

"Eh? Kenapa? Dia jahat padamu? Menggigiti Taehyung, ya?" Jungkook akhirnya menjadi panik dan Taehyung berakhir memukul lengan pacarnya itu karena dengan seenak jidak memindai tubuhnya.

"Aku benci Yeontan. Aku tidak mau main lagi. Dia tidak cinta padaku." Taehyung berujar dengan nada lantang di awal kalimat lalu kalimat selanjutnya nadanya terdengar memelan dan mulai menangis.

Jungkook tentu saja panik.

"Loh? Tidak cinta gimana? Yeontan tidak mungkin tidak mencintai Taehyung. Dia saja langsung menempel diawal Aku membawanya padamu."

Taehyung menggeleng.

"Aku sudah membuktikannya. Aku tidak mau melihat Yeontan lagi. Dia jahat sekali."

Duh ,Jungkook jadi semakin bingung ketika Taehyung akhirnya mendekapnya erat sembari menangis.

Ny. Kim datang dari dapur dengan wajah panik begitu menemukan sang putera menangis.

"Loh, Taehyung kenapa? Kok menangis, Jungkook?" Tanya wanita itu penasaran.

Jungkook menggeleng tanda tak tahu alasan menangisnya karena apa.

"Katanya, Yeontan tidak sayang padanya." Ujar Jungkook.

"Eh? Bukannya Yeontan paling jinak dan menjadi penurut pada Taehyung? Bagaimana bisa?" Bingung Ny. Kim.

Taehyung melepaskan dekapannya dari Jungkook kemudian menatap sang ibu dan pacarnya bergantian.

"Aku sudah membuktikannya. Yeontan memang tidak menyukaiku, tahu. Pokoknya tidak mau main dengan Yeontan lagi." Taehyung setengah berteriak kemudian hendak meninggalkan dua orang yang sudah membuat ia bertambah kesal.

Beruntung Jungkook sempat menahan tangannya.

"Membuktikan bagaimana?" Tanya Jungkook penasaran, diikuti anggukan dari Ny. Kim.

Taehyung mendengus singkat.

"Tadi Aku menidurkan Yeontan dikasur. Dia begitu menggemaskan, berbaring dengan memiringkan tubuhnya. Lalu Aku sengaja menempelkan telingaku pada perut Yeontan, awalnya ingin mejadikannya sebagai bantal karena Yeontan lucu sekali. Dan kalian tahu apa yang terjadi setelahnya?"

Jungkook dan Ny. Kim kompak menggeleng.
Ingin mengutarakan kalimat, 'kau digigit? Dicakar? Ditendang?'

Tapi mereka tidak menemukan bekaz luka apapun pada Taehyung. Jadi mereka memilih menggeleng saja.

"Detak jantung Yeontan normal sekali. Begitu tenang dan teratur. Biasanya setiap Aku memeluk Jungkook, Aku dapat mendengarkan bahkan merasakan dada Jungkook berdetak cepat sekali. Jungkook bilang, itu salah satu cara untuk mengetahui seseorang mencintai kita atau tidak. Tapi kenapa Yeontan tidak berdebar tiap kali dekat denganku? Itu artinya Yeontan tidak menyukaikukan?"

Jadi alasan Taehyung sebegini manja pada Jungkook, karena ia sedang merajuk pada Yeontan?

Jungkook masih mencern kalimat Taehyung ketika Ny. Kim tiba-tiba saja terbahak kencang.

"Jadi, Yeontan dan Jungkook harus berdebar dulu bari boleh dekat dengan Taehyung? Jadi kalau tidak berdebar, tidak boleh ya?" Ny. Kim menaik-turunkan alisnya pada Jungkook.

Jungkook menelan ludah gugup sembari tersenyum canggung.

"Jadi, setiap hari Taehyung akan memeluk Jungkook dulu untuk memastikan Jungkook berdebar baru boleh dekat-dekat? Betapa manisnya~. Pantas saja baju Taehyung selalu beraroma seperti Jungkook."

Taehyung menggangguk semangat kemudian mengacungkan jempolnya atas tebakan sang Ibu.

Duh, boleh tidak sih Jungkook ikut menyusul Yeontan saja? Mending ia dikunci dikamar dari pada terkepung diantara Taehyung dan sang Ibu yang sedang menggodanya.

Kalau begini, Jungkook tidak yakin akan tahan tidak mempersunting Taehyung setelah tamat sekolah.

Kadar cinta Jungkook pada Taehyung itu benar-benar sudah tidak bisa ditakar. Jadi jangan ditambah lagi.












Sudah mau tidur?




Typo : Ciri Khas Mendarah Daging!!


Best Regards

Inunoo^^

Cerita Pendek Pengantar Tidur [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang