16. Kapok

7.2K 302 14
                                    

Reyhan pov.
         Hari ini hari yang sangat melelahkan, aku harus bolak-balik dari RS ke restorannya papa karena papa memintaku mengambilkan berkas nya dirumah. Huffttt... belum lagi hari ini pasien yg sangat ramai dan jangan lupakan kejadian di resto tadi. Ya, bertubrukan dengan seorang gadis  bernama Zahra. Putri dari pemilik RS tempatku bekerja. Sebenarnya tidak sepenuhnya salahnya juga, tapi tadi aku sedang menghubungi sekretarisku untuk mengizinkanku sebentar sehingga tidak memperhatikan kalau ada orang berlari didepanku,dan terjadilah. Parahnya,dia tidak mau diobati,dan bahkan bilang kalau aku ini bukan mahromnya. Huh,sungguh alibi yang sangat tidak bermutu. Setelahnya,dia masih kekeh tidak mau diobati oleh silvi pada bagian lututnya.
Flashback on.
"Tahan yaaa, bentar lagi.....
Nah,udah selesai." Ucap reyhan.
"Sekarang lututmu biar Silvi yg obati," tambahnya.
"Nggak. Aku nggk mau,lututku nggak sakit kog,beneran deh,udah aku ke dapur aja." Bantahnya.
"Ra,kog kamu susah banget sih dibilangin,nanti aku pelan2 kog obatinnya,beneran deh." Ucap Silvi.
"Plisss sill,aku nggak mau."
"Ysdah biarin aja sil. Ntar klo sampai keluarganya tau biar kapok swndiri."  Ucap Reyhan.
Flashback off.
         Akhirnya kuputuskan untuk menceritakan hal ini kepada ayahnya sekaligus meminta maaf. Ya aku sebenarnya tau,klo sampai si Zahra tau hal ini dia pasti murka. Tapi dia benar-benar sangat lucu saat ngambek. Hahaha....Aku memang belum mengenalnya lebih dalam, tapi yg jelas dia tidak suk hal2 berkaitan dengan RS. Ya,semoga dia  segera sembuh,karena aku merindukannya.
Reyhan Pov end.

*********
Dikamar Zahra,
Tokk...tokk...tokk...
     "Siapa?nggak dikunci,masuk aja langsung" jawab Zahra sambil teriak.
Ceklek...
"gimana keadaanmu?" Suara khas itu membuat Zahra memdongak dan melototkan matanya seketika.
"Mati aku,," batinnya berteriak. Ingin sekali Zahra kabur tapi kakinya tidak memungkinkan untuk itu, ingin marah tapi pada siapa, akhirnya dia hny bisa berkaca-kaca menahan tangis.
"Mmmmm...o...om, ngapain disini," tanyanya gugup.
"Kenapa memangnya? Aku tidak boleh mnemui pasien nakalku." Sinisnya
"Rupanya kau mang suka sekali yaaa kalau aku yang mengobatimu, sampai2 tidak mau diobati yang lainnya. Baiklah,aku akan menuruti keinginanmu,hahaha."
"Nggak,Zahra nggak mau, hiks hiks... nanti perih om,"
"Diamlah,cepat gulung sampai lututmu!"
Zahra menggeleng dengan cepat.
"Pliss om." Rengeknya dgn manja.
        Om Burhan menelfon seseorang.
"Bik,antarkan kemari." Ucapnya di telephone.
Ceklek....
"Ini nak minumnya dan susu vanilla buat kamu ra." Ucap mbok nem. (Pembantu di rumahnya Zahra)
"Makasih mbok,ini tolong mbok gulung sampai lututnya Zahra." Ucap OmBurhan.
"A...apa...nggak Zahra nggak mauuu... mbok jangan mbok,Zahra nggak papa,"
"Hayo...non Zahra pengen sembuh apa enggk? Udah nurut aja sama Dokternya atuh." Ujarnya menenangkan.
"Huh,lihat itu lukanya dalem loh ra,harus dijahit itu..." ejek sang Dokter.
"Huaaaaaaaa....Om Burhan,aku nggak mauuu....Om Burhan jahatttt...." teriaknya dengan air mata yg sudah tak terbendung & keringat yg bercucuran.
"Hahahahaha..." tawanya menggelegar bersama mbok nem.
"Udah diem aja kamu ra"
"Ommm....jangan dijahit. Pokoknya aku nggak mau diobatin"
"Nggk akan sakit kog klo dijahit cuman satu jahitan aja."
"Huaaaa... om pasti bohong. Aku yakin ini nggak parah,hiks"
"Makannya diem."
"Ishhh...pelan2 om." Rengek Zahra saat antiseptik itu sudah mengenai lukanya.
"Hm,"
"Aaaaaa....jangan ditekan tekan dong ommm...."
"Hm, ini tu ada kotorannya dilukamu, harus dibersihin. Andai tadi langsung dibersihin gak bakalan kayak gini."
"Om,udah om....hiks"
"Dasar cengeng."
"Besok lagi hati-hati non kalo jalan, biar nggak jatuh kayak gini" ucap mbok nem. Zahra hny bisa menganggukkan kepalanya patuh.
"Nah udah selesai,,,,lain kali kalo mau Om yg obatin,lukanya yg parah aja sekalian yaa...biar nanti om jahit tanpa bius."
"Haaaaaaa.... om Burhan jahattttt. Malah bicara gitu hiks,"
"Ayo Pak Burhan diminum kopinya, dan ini susu vanilla nya non Zahra diminum," ucap Mbok Nem sambil menyodorkan segelas susu vanilla pada Zahra.
"Jangan susu mbok, nanti Zahra bisa tambah gendut"
"Zahra minum!" Bantah om burhan
"Air putih aja deh om,yayaya."
"Zahra minum!"
"Atau kita tukeran aja, om yg minum susu vanilla nya Zahra yg minum kopinya?"
"Heh,kalau sampai kamu minum kopi,om pastikan beberapa jam kemudian kamu bakalan jadi tawanan saya lagi di RS!"
"Hehe,becanda om,"
"Ayo non diminum,habiskan yaa....."
"Huh....aku bisa apa selain menuruti keinginan kalian."



-------------------------------------
#TBC
Maaf,baru bisa update.
Bukannya sok sibuk, tapi emang jadwal full.
Makasih komen"nyaa...
Next semoga lebih banyak yg baca dan kasih vote.😁

Zahra Khumaira Al-FarisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang