55. Moment

3.9K 317 91
                                    

PERINGATAN!
Membaca part ini bisa menyebabkan baperrrr!
______________________

Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu

Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka

Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu

Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu

Hari-hari berganti
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat

Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu

Terimalah lagu ini
Dari orang bias
Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu

Oh-ho huu
Terimalah lagu ini
Hm-mm
Dari orang biasa
Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Terimalah cintaku yang luar biasa
Hm-mm
Tulus padamu ....

Berakhirnya lagu membuat Zahra terharu.
Ia baper ...
Rasanya ingin menangis tapi bahagia,
Ingin marah karena Reyhan tak menghubungi nya beberapa hari ini tapi tidak bisa.
Ia benar-benar terlampau baper kali ini.

Angin malam yang berhembus seakan membuat keduanya kian hanyut pada keindahan Ciptaan Tuhan yang ada didepannya.
Cahaya Rembulan dan bintang malam pun ikut menemani keindahan malam itu.
Seakan waktu terasa berhenti saat itu.

Sekarang, keduanya duduk di kursi yang dikelilingi cahaya lilin.
Tak ada sepatah katapun yang terucap dari keduanya.
Masing-masih masih menyelami lamunannya.
Memikirkan kata yang paling tepat untuk diucapkan.
Mungkin.

"Maaf."
Ucap keduanya bersamaan.

Keduanya menoleh,
Saling menatap beberapa detik dengan tak terkedip.
Lalu terkekeh bersama.

"Maaf beberapa hari ini aku tak menguhubungimu, juga mungkin sudah menbuatmu salah faham." Ucap Reyhan tulus.

"Aku yang harusnya minta maaf sama kamu Rey. Aku udah main ambil kesimpulan yang bisa membahayakan hubungan kita dan juga orang lain. Aku juga tidak mencari informasi atau sekedar bertanya padamu terlebih dahulu."

"Lain kali lebih terbuka ya denganku. Kau bisa bertanya dan bahkan  bercerita padaku tentang apa yang kau rasakan. Aku tidak bisa membaca isi hatimu Ra."

"Maaf,"

"Udah kayak lebaran aja yaa kalo maaf-maafan gini, hahahahaaha..."

"Ih aku serius malah becanda."

"Jangan ngambek dong, ntar ga cantik lagi loh hahaha... Iyaaa sayang udah aku maafin."

"Ih jangan manggil gitu Rey,geli dengernya."

"Hahahaha...
Kamu lucu kalo blushhing kayak gitu"

***

" Gapapa ya Lys kita jadi obat nyamuk disini." Ucap Silvi sambil menepuk tangannya seakan sedang menangkap nyamuk.

"Hehehe, iyaaaaa Sil. Untung kita berdua, kalo sendirian pasti udah bener-bener langsung pulang liat bucin berdua itu." Goda Alysa.

Sedangkan Reyhan dan Zahra hanya melirik sekilas kedua sahabatnya yang duduk di bangku taman tanpa berniat membalas sepatah katapun.

"Kita pulang aja deh Lys."

"Terserah ,orang kita semobil. Hahahaha."

"Yang tadi nebeng kita berdua ntar pulang sendiri yaaa, hati-hati dijalan dan pulang jangan kemaleman,,,"

Zahra menganggukkan kepala patuh.
Lalu memeluk kedua sahabat nya sambil mengucapkan kata terima kasih.

***

Kini Zahra dan Reyhan sedang berada di salah satu pasar malam.
Berbagai wahana, pernak-pernik dan beberapa makanan dan minuman tersedia di tempat itu.
Orang dari berbagai usia dan pedagang dengab berbagai macam jenis barang dagangan pun ikut meramaikan pasar malam.

"Han,boleh beli itu?" Rengek Zahra sambil menunjuk abang penjual es krim.

"Udah malem, ga boleh minum es ntar flu lagi." Bantah Reyhan.

"Ishhh,lebay." Ucapnya sangat pelan namun masih bisa didengar oleh Reyhan.

"Kembang gula mau?" Tawar Reyhan.

Zahra menganggukkan kepalanya semangat.
Lalu keduanya menuju abang penjual kembang gula.

Zahra tersenyum lebar saat menerima sodoran Kembang Gula dari Reyhan.
Padahal tadi sebenarnya ia sudah ingin ngambek karena tidak dibelikan ice cream oleh Reyhan.

Setelah itu keduanya mencoba beberapa wahana.
Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.00.

"Udah malem,yuk pulang." Ucap Reyhan sambil melepaskan jaket lalu memakaikannya pada Zahra.

Karena parkir mobil berada di seberang jalan jadi keduanya harus berjalan sedikit lebih jauh.

"Masih agak jauh Ra, kamu tunggu disini aja ya." Ucap Reyhan diangguki oleh Zahra.

Namun, karena takut sendirian Zahra pergi ikut menyusul Reyhan yang sudah berjalan sedikit jauh didepannya.
Heelsnya patah ditengah jalan, sehingga membuatnya jongkok untuk melepaskan kedua alas kaki yang dikenakannya.

Tiiinnnn....

Zahra terkejut ada mobil dari arah kiri.
Jaraknya sudah dekat denganbya tapi kakinya malah terasa lemas tak bertenaga.
Ia hanya memejamkan mata sambil berdoa dan brukkkk.....

"Reyhaaaaaaaan..." Teriaknya setelah melihat bahwa Reyhan menjadi korban karena  menyelamatkannya.

--------------------------
Aku bakal Double Up malam ini kalo Vote dan Komentar  dari kalian buannyakkkk!!!!

Zahra Khumaira Al-FarisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang