Doubel up nih...
Selamat membaca readers,
----------------------------------------------Keesokan harinya didapur sebuah rumah ada sesosok gadis tengah sibuk berkutat dengan peralatan memasak.
Ya,Zahra tengah memasak menu sarapan pagi ini bersama mbok nem dan bundanya."Dek,kamu mandi dulu aja yaa,udah jam segini loh." Ujar sang bunda sambil menunjukkan jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 05.45.
"Syaapp bundaku sayangggg...." teriak Zahra.
Kemudian Zahra bergegas menuju kamarnya dan memulai ritual mandinya,setelah itu ia memoles sedikit wajahnya dengan make up tipis-tipis.
Setelah selesai ia segera turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga nya."Good morning all.."
Teriaknya cetar membahana.
"Masih pagi Ra, jangan teriak-teriak, noh ayam tetangga aja sampek kabur gara-gara denger teriakanmu." Ucap Reza.
"Yee kak Reza ngawur aja. Eh tunggu-tunggu... kek kog Zahra masih harus minum susu yang bikin gemuk ini sih..." Tanya Zahra.
"Zahra nggak mau kekk...nih liat udah naik 3kg ini..." omelnya lagi.
"Gpp,malah enak nanti kalo kakek peluk. Baru juga 3kg pokoknya targetnya berat badan kamu harus lebih dari 50kg baru kamu boleh berhenti minum susu." Jawab kakeknya santai.
"Keeekkk...." pintanya dengan tatapan puppy ayes.
"Oh iyaa Ra,kamu mau ga jadi model baju desainannya bunda sama tante Rena? Tapi...." ucap bundanya langsung disela oleh Zahra.
"Waww...mau bangett dong bun," jawabnya dengan semangat 45.
"Dengerin duluu dek, jangan main potong-potong aja," sanggah bundanya.
"Hehehehe,,iyaa bundaku sayang."
"Tapi kali ini tuh bajunya adalah baju pernikahan Ra,gimana?"
"Berati ada pasangan cowok nya dong bun?"
"Iyaaa...tpi blom tau juga siapa orangnya. Gimana?"
"Duh Bun, tapi ini Zahra tamah gendut loh Bun,muat ga ya itu baju nantinya?Kek mulai sekarang Zahra stop yaa minum susu aneh ini...yayaya..." pintanya lagi.
"Ya muatlah, bahkan kalaupun kamu naik 10kg lagi pasti masih tetep muat." Jawab bundanya
"Ya udahlah Ra,kalo karena alasan itu kamu jadi berhenti minum susu,batalin aja acara model-model itu,ntar kalo kamu butuh uang minta aja sama kakek." Jawab kakeknya dengan tegas.
"Yaahh kakek ga seru banget sih, lagipula Zahra nggak mau minta minta selagi masih bisa usaha."
"Alesanmu basi dek,trus yang biasanya malakin aku buat traktir belanja itu apa namanya? " sewot Reza.
"Ehehe,kalo itu beda kak,itu namanya nafkah seorang kakak untuk adiknya." Jawab Zahra santuy.
"Sudah-sudah ayo kita sarapan dulu, jangan lupa berdoa." Ucap sang Ayah.Selesai makan Zahra masih membahas hal tadi dengan bundanya.
"Bun,pokoknya kayak biasanya yaa,Zahra ga mau ada adegan pegang-pegangan tangan atau apapun, bahkan fotografer nya pun ga boleh."
"Iyaa bunda tau, lagipula bunda juga mana ngizinin kamu dipegang sama yg bukan mahrom. Dan untuk fotografer nya cewek dek,santai aja."
"Uuuuu.....sayang deh sama Bunda. Trus kapan bun itu?"
"Sore ini Ra, kamu kecapean ga nanti dek?'
"Ah bunda lebay, cuman sesi pemotretan aja kog kecapekan,okey nanti pulang dari resto aku ke butiknya bunda & tante Rena."
Dibalas anggukan oleh sang bunda.Di butik 2R terjadi percakapan diantara 2pemilik butik tersebut,Riris & Rena.
"Ris,gimana ini buat model yg cowok nya? Aku blom dapet yg tingginya pas buat baju rancangan kita." Tanya Rena gusar.
"Duh,gimana ya Ren,mana pemotretan nya nanti sore lagi." Jawab Riris.
"Trus Zahra gimana? Dia mau?"
"Iyaaa dia nanti kesini sekitar jam 3. Eh gimana kalo putra mu aja?kayaknya kalo dia yang makai desain.an kita bakalan pas & keren deh."
"Iya yaa, kalo buat reyhan pas ukuran nya,kog aku ga kepikiran dari tadi yaa...hahaha... semoga dia ga ada jadwal operasi atau apapun sore ini."
"Hahahaha. ..iyaa,udah sana cepet kamu kabari."
"Iyaaa.. eh tapi ya Ris, si reyhan ini blom pernah ikut pemotretan, apa dia mau? Kalopun mau pasti gayanya kaku deh tu anak."
"Lah gpp kali Ren,kan belom dicoba. "Setelah di bujuk oleh mamanya, akhirnya Reyhan bersedia. Lagipula ia tidak punya alasan untuk menolak karena sore ini dia memang lagi free.
Pukul 15.00 di Butik 2R.
"Assalamualaikum," ucap Zahra memasuki butik tersebut.
"Waalaikumussalam," jawab bunda & tante Rena kompak.
"Ayo masuk sini dek,"sambung bundanya.
"Zahraa.. kamu sekarang udah jarang banget yaa main ke butik ini, gimana kabarmu Ra?tambah cantik aja deh.." sapa tante Rena.
"Hehe tante bisa aja,tambah gendut gini kog dibilang cantik." Ucapnya sambil cemberut.
"Hahaha,tante beneran kog, suer deh, yuk sekarang langsung aja ke ruang ganti buat pakai bajunya."
"Siyyap tantee..." jawabnya semangat.Sekitar 30menit kemudian Zahra sudah keluar dan menuju tempat pemotretan.
"Waahh... putrinya bunda kayak pengantin beneran. " puji bundanya.
"Iyaaa bener banget Ris, wah mantu idaman banget kamu ini Ra, udan sholihah,cantik,baik,pinter masak pokoknya siapapun yang dapetin kamu adalah orang yang sangat beruntung." Tambah tante Rena.
"Ah bunda & tente Rena berlebihan banget mujinya. Semua ini kan hanya titipan dari Allah yang harus Zahra jaga." Ucapnya tersipu malu. Jika boleh jujur benar sekali ucapan bunda & tante Rena ini, ia saja sejak tadi terkagum-kagum dengan pantulan dirinya di cermin.
"Eh tan,ini model nya yg cowok dimana?" Tanya Zahra.
"Oh iyaaa kemanaa lagi tu anak,bentar tante telfon dulu."
-ha?anak?mungkin tante Rena udah anggap model cowok itu anaknya.- batin Zahra.
"Dia udah diparkiran katanya." Ucap tante Rena setelah menutup telfonnya.
Tak lama kemudian,
"Assalamualaikum, maaf saya terlambat setengah jam lebih tadi ada pasien yang mendadak butuh perto...lo..ngan" ucap seseorang gugup membuat orang-orang di dalam butik terkejut. Ia terpaku beberapa saat melihat penampilan makhluk didepannya ini. Sungguh indah ciptaanMu Ya Rabb- batin Reyhan.
"Loh lu lagi dokter rese. Dunia ini sempit banget sihhhhh...." ucap Zahra.------------------------------
Hahaha...
Gimana? Seru ga readers?
Vote+coment yaaa...
Boleh kasih saran-saran juga buat cerita ini kedepannya. 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Khumaira Al-Farisi
AléatoireZahra Khumaira Al-Farisi, seorang gadis yang sangat amat benci dengan hal-hal berbau medis, mulai dari jarum suntik,obat, dan rumah sakit. Namun,ntahlah takdir mengharuskannya berdekatan dengan hal-hal tersebut. "Sejauh apapun kau menghindar,ak...